Film Veer-Zara (2004) mengisahkan seorang pilot angkatan udara India yang ditahan bertahun-tahun di Pakistan dan terpisah dari wanita yang dicintainya.
Film ini dibintangi oleh Shah Rukh Khan dan Preity Zinta yang bermain memainkan karakter Veer dan Zara, bersama dengan Rani Mukerji yang berperan sebagai seorang pengacara muda.
Film yang disutradarai oleh Yash Chopra ini, naskahnya ditulis oleh putranya sendiri, Aditya Chopra. Mereka adalah orang yang sama yang berada di balik film fenomenal Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995).
Veer-Zara sangat sukses di pasaran dan menjadi film paling laris kedua di India. Juga menerima berbagai ulasan positif dalam hal cerita, dialog, akting dan sensitivitas dalam menggambarkan hubungan antara India dan Pakistan.
Tidak heran jika Veer-Zara memenangkan penghargaan Filmfare Awards untuk kategori Film Terbaik dan Cerita Terbaik.
Sinopsis
Veer adalah seorang pilot angkatan udara India dan Zaara adalah wanita Pakistan yang berasal dari keluarga politisi kaya di Lahore. Ketika Veer tahu Zaara mencintainya, dia berhenti dari pekerjaannya dan pergi ke Pakistan.
Namun di Pakistan dia dipenjarakan dengan tuduhan palsu. Bertahun-tahun kemudian, seorang pengacara muda Pakistan (Rani Mukerji) menemukan Veer di penjara. Dia mendengarkan cerita Veer dan berusaha membebaskannya.
Jenis film: Roman
Sutradara: Yash Chopra
Produser: Yash Chopra, Aditya Chopra
Penulis skenario: Aditya Chopra
Penulis cerita: Aditya Chopra
Pemain: Shah Rukh Khan, Preity Zinta, Rani Mukerji, Manoj Bajpai, Atiqa Odho
Rumah produksi: Yash Raj Films
Distributor: Yash Raj Films
Tanggal rilis: 12 November 2004
Durasi film: 196 menit
Trailer
Plot
Pada tahun 2004, Pemerintah Pakistan memutuskan untuk mereview kasus-kasus yang tidak selesai yang melibatkan tahanan orang India untuk menunjukkan niat baik.
Saamiya Siddiqui, seorang pengacara Pakistan yang idelias, diberikan kasus membela tahanan nomor 786 sebagai kasus pertamanya. Dia tidak berbicara kepada siapapun selama 22 tahun dan selalu memegang gelang kaki di tangannya.
Setelah Saamiya berhasil mengenalinya sebagai Veer Pratap Singh, Veer mulai membuka diri dan menceritakan kisahnya.
Zaara Haayta Khan adalah seorang gadis muda Pakistan yang mandiri dan cerita. Dia berasal dari keluarga politis yang terkenal di Lahore.
Sebelum meninggal, pengasuhnya yang orang Sikh (Bebe) meminta Zaara menebar abunya di sungai Sutlej di tempat leluhurnya sebagai permintaan terakhirnya.
Zaara pergi tanpa memberitahukan siapapun. Ketika dia bepergian ke India, busnya mengalami kecelakaan dan jatuh ke jurang. Veer, pilot angkatan udara India, menyelamatkan dan membantunya hingga berhasil memenuhi permintaan terakhir Bebe.
Veer meyakinkan Zaara untuk kembali bersamanya ke desanya dan menghabiskan seharian bersama dalam meraykan festival Lohri.
Zaara bertemu paman Veer, Choudhary Sumer Singh dan bibinya, Saraswati Kaur. Pamannya mengatakan pada Veer bahwa dia melihat Zaara akan menjadi isteri Veer di masa depan.
Veer menyadari dia jatuh cinta pada Zaara.
Saat dia mengantar Zaara ke kereta menuju Lahore, Veer menyatakan cintanya pada Zaara. Namun dia bertemu dengan tunangan Zaara, Raza Sharazi yang datang menjemputnya.
Dia tidak mendapatkan kepastian mengenai perasaan Zaara, tapi saat Zaara pergi, dia menemukan gelang kaki perak bersamanya. Zaara meminta dia untuk menyimpannya.
Mereka berdua percaya bahwa saat ini adalah akhir dari hubungan mereka dan mungkin mereka tidak akan pernah bertemu lagi.
Saat mencapai Pakistan, Zaara menyadari dia memiliki perasaan cinta yang dalam untuk Veer, tapi dia memiliki tugas untuk menjaga kehormatan keluarganya.
Dia harus menikah dengan tunangannya yang mana pernikahan itu demi karir politik ayahnya di masa depan. Dia awalnya memberitahu ibunya soal pria India yang bersedia memberikan hidupnya untuknya dan sangat dicintainya.
Tapi ibunya marah. Dia kemudian memberitahu Shabbo, pembantu dan temannya. Shabbo menghubungi Veer dan memintanya untuk membawa Zaara ke India.
Veer yang sebelumnya menyerah, berhenti dari pekerjaanya sebagai pilot angkatan darah. Dia menuju Pakistan untuk membawa kembali Zaara ke India.
Ibu Zaara, Mariyam Hayaat Khan memohon pada Veer agar meninggalkan Zara. Ayah Zaara, Jehangin Hayaat Khan adalah seorang politisi kelas atas.
Reputasi ayah Zara akan hancur dan kesehatannya akan menurun jika kabar putrinya jatuh cinta dengan pria India tersebar. Veer menghormati permintaan ibu Zara dan memutuskan meninggalkan India.
Tapi Raza, yang merasa malu, merancang fitnah terhadap Veer dengan tuduhan mata-mata India. Hal ini membuat Veer dipenjara.
Veer mengatakan pada Saamiya bahwa dia dapat membelanya, tapi dia meminta agar Saamiya tidak menyebut nama Zaara atau keluarganya.
Nomor 786 adalah nomor yang suci bagi beberapa Muslim. Hal ini meyakinkan Saamiya bahwa Tuhan memilih Veer untuk tujuan yang khusus.
Setelah penuntutan disampaikan, Saamiya menyadari bahwa dia harus menyeberangi perbatasan dan mencari seseorang di desa Veer yang dapat membuktikan identitas Veer yang sebenarnya.
Di desa Veer, Saamiya bertemu Zaara dan Shabo yang telah melarikan diri ke India dan mengambil alih mengelola sekolah perempuan setelah meninggalnya paman dan bibi Veer.
Zaara mengira Veer meninggal di bus yang jatuh dari tebing yang membunuh semua penumpangnya. Kecelakaan itu membunuh semua penumpangnya.
Saamiya membawa Zaara kembali ke Pakistan untuk memberitahu pengadilan mengenai identitas Veer yang sebenarnya. Hakim melepaskan Veer dari penjara dan meminta maaf atas nama Pakistan.
Setelah bebas, dia dan Zaara mengucapkan selamat tinggal pada Saamiya dan Pakistan di perbatasan di Wagah. Mereka kembali ke desa bersama.