Creed (2015) merupakan film drama olahraga Amerika 2015. Film ini rilis di Amerika Serikat pada tanggal 25 November 2015.
Film ini disutradarai oleh Ryan Coogler dan naskahnya ditulis oleh Coogler dan Aaron Covington. Ryan Coogler merupakan seorang sutradara, produser dan juga penulis naskah film. Ia pernah menyutradarai beberapa film terkenal yakni Black Panther (2018), Creed II (2018), Fruitvale Station (2015) dan masih banyak film lainnya.
Creed dibintangi oleh Michael B. Jordan yang berperan sebagai Adonis Creed. Michael merupakan seorang aktor Amerika. Ia pernah membintangi beberapa film Hollywood terkenal diantaranya adalah Black Panther (2018), Fantastic Four (2015), That Awkward Moment (2014), Chronicle (2012) dan masih banyak film lainnya.
Michael B. Jordan juga beradu akting dengan Sylvester Stallone yang berperan sebagai Rocky Balboa di film Creed. Stallone merupakan seorang aktor Amerika yang juga merupakan seorang produser dan sutradara film. Ia pernah membintangi beberapa film terkenal yakni Escape Plan II : Hades (2018), Animal Crackers (2017), dan film yang akan datang Escape Plan 3 : Devil’s Station (2019).
Aktor dan juga aktris yang ikut bermain peran dalam film Creed ini adalah Tessa Thompson yang berperan sebagai Bianca, Phylicia Rashad yang berperan sebagai Mary Anne Creed, dan masih banyak lainnya. bagaimana keseruan kolaborasi mereka dalam film Creed? Semuanya akan terjawab jika melihat secara langsung filmnya. Simak terlebih dahulu sinopsisnya.
Sinopsis
Creed mengisahkan tentang Adonis Johnson adalah putra juara tinju yang terkenal, Apollo Creed, yang meninggal dalam pertandingan tinju di Rocky IV (1985). Adonis tidak dilahirkan sampai setelah kematian ayahnya dan ingin mengikuti jejak ayahnya di tinju. Dia mencari seorang mentor yang merupakan mantan juara tinju kelas berat dan mantan teman Apollo Creed, Rocky Balboa yang sudah pensiun. Rocky akhirnya setuju untuk mentor Adonis. Dengan bantuan Rocky, mereka berharap mendapat pekerjaan untuk menghadapi lawan yang lebih mematikan daripada ayahnya. Tapi apakah dia seorang pejuang sejati masih harus dilihat ….
Jenis film: Sport
Sutradara: Ryan Coogler
Produser: Irwin Winkler, Robert Chartoff, Charles Winkler, William Chartoff, David Winkler, Kevin King-Templeton, Sylvester Stallone
Penulis naskah: Ryan Coogler, Aaron Covington
Ide cerita: Ryan Coogler
Berdasarkan karakter ciptaan: Sylvester Stallone
Pemain: Michael B. Jordan, Sylvester Stallone, Tessa Thompson, Phylicia Rashad, Anthony Bellew
Rumah produksi: Metro-Goldwyn-Mayer Pictures, Warner Bros. Pictures, New Line Cinema, Chartoff-Winkler Productions
Distributor: Warner Bros. Pictures
Tanggal rilis: 19 November 2015 (Regency Village Theater), 25 November 2015
Durasi film: 133 menit
Plot
Ada spolier, berhenti sampai sini!
Pada 1998, Adonis “Donnie” Johnson, putra dari kekasih mantan petinju kelas berat dunia, Apollo Creed, sedang menjalani masa tahanannya di Los Angeles, ketika janda Creed, Mary Anne mengunjunginya dan menawarkan mengadopsinya. Pada 2015, Donnie mengundurkan diri dari Grup Finansial Smith Boardley untuk mengejar mimpinya menjadi seorang petinju perofesional. Mary Anne tidak setuju dengan keinginannya, mengingat bagaimana suaminya dibunuh di ring oleh Ivan Drago 30 tahun lalu.
Donnie ikut audisi di Akademi elit Delphi Boxing yang dikelola oleh teman keluarga nya, Tony “Little Duke” Evers Jr, yang merupakan putra dari pelatih Rocky Tony “Duke” Evers, tapi dia ditolak. Donnie melakukan perjalanan ke Philadelphia dengan harapan bertemu dengan teman lama dan sekaligus rival ayahnya, mantan juara kelas berat dunia, Rocky Balboa.
Donny bertemu Rocky di restoran Italia milik Rocky, Adrian, dinamai untuk menghormati isterinya yang telah meninggal. Dia meminta Rocky menjadi pelatihnya. Rocky menolak kembali ke dunia tinju, dia menderita trauma otak dalam karirnya sebagai seorang petarung. Bagaimanapun juga dia tiba-tiba setuju. Donni bertanya padanya tentang “pertandingan ketiga rahasia” antara dirinya dengan dan Apollo setelah Apollo membantu Rocky mendapatkan kembali gelar kelas beratnya. Rocky mengakui kemenangan Apollo. Donnie berlatih di sasana olahraga Front Street Gym dengan beberapa teman lama Rocky. Dia juga menemukan gadis yang disukainya, Bianca, seorang wanita yang ingin menjadi penyanyi dan penulis lagu.
Donnie, yang dikenal dengan julukan “Hollywood Donnie” mengalahkan petinju lokal, dan kabar tersebar bahwa dia adalah anak tak sah dari Creed. Rocky menerima telepon dari manajer juara kelas berat dunia “Pretty” Ricky Conlan, yang dipaksa pensiun oleh hukum penjara yang menantinya. Dia menawarkan Donnie menjadi penantang terakhirnya—asalkan dia mengubah namanya menjadi Adonis Creed. Donnie awalnya menolak keras, karena ingin memiliki warisannya sendiri. Tapi bagaimanapun juga dia akhirnya menerima.
Ketika membantu Donnie berlatih, Rocky mengetahui dia memiliki penyakit kanker non_Hodgkin’s lymphoma. Dia tidak mau mengikuti kemoterapi, mengingat kemoterapi tidak bisa menyelamatkan Adrian saat menderita kanker ovarium. Diagnosis dan fakta bahwa teman baiknya dan saudara iparnya Paulie Pennino (saudara Adrian) sekarang meninggal, Adrian, Apollo dan pelatihnya Mickey Goldmill juga sudah meninggal, memaksa dia untuk berhadapan dengan ketidakabadiannya. Melihat Rocky terguncang, Donnie mendesaknya mencari pengobatan.
Donnie melawan Conlan di Goodison Park di kampung halaman Conlan, Liverpool. Banyak persamaan yang muncul antara pertarungan itu dengan pertarungan Apollo dan Rocky yang pertama empat tahun lalu. Pertama, sebelum memasuki ring, Donnie mendapatkan hadiah dari Mary Anne—jubah bendera Amerika yang sama yang dipakai oleh Apollo dan Rocky. Donnie melawan Conlan dengan segala yang dia bisa. Conlan memukul Donnie, tapi Donnie bisa pulih dan menjatuhan Conlan untuk pertama kalinya dalam karirnya. Tapi Conlan berhasil menang dengan keputusan split (sebagai Apollo mempertahankan gelarnya dengan keputusan split terhadap Rocky)—skor Conlan lebih tinggi. Tapi Donnie mendapatkan rasa hormat dari Conlan dan banyak orang. Max Kellerman dari HBO mengatakan, “Conlan memenangkan pertarungan, tapi Creed memenangkan malam itu.”.