Tertibkan PKL , Pemkot Bekasi Harus Tiru Pemkot Bandung

Posted on

Tentangbekasi.com, Cikarang Pusat –  Persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL) belum juga
mampu dipecahkan oleh Pemda Bekasi. Salah satu diantaranya adalah banyaknya PKL
yang memenuhi badan jalan di depan Atrium Pondogede, sehingga kemacetan lalu
lintas terjadi hampir sepanjang hari.
Deretan PKL di depan Atrium Pondokgede 
(Foto: RADAR BEKASI)
Keberadaan PKL
di depan Atrium Pondokgede itu sendiri sebenarnya kerap ditertibkan. Namun
upaya Satpol PP untuk meneertibkan para PKL tersebut rupanya hanya memberi
hasil sesaat, karena para PKL kembali membuka dagangannya di tempat yang sama.
Karena itulah, Kasi Trantib, Abdul Hamid, meminta agar Pemkot Bekasi menerapkan
cara yang dilakukan Pemkot Bandung dalam
mengatasi PKL, yakni tidak hanya membidik para pedagangnya saja, tapi juga
para pembeli. Jika hal tersebut diterapkan, dia yakin masalah PKL di Pondokgede
akan dapat segera selesai.
’’Karena
personil yang terbatas, Satpol PP merasa kesulitan dalam menertibkan PKL. Disamping
itu, ada kekhawatiran dapat memicu terjadinya bentrok, karena ada oknum preman
yang berada di balik layar. Karena itu, kami mengusulkan agar Pemkot segera mengeluarkan
kebijakan untuk menindak juga para pembelinya dan bukan hanya menindak para PKL
sebagaimana yang selama ini dilakukan,” kata Abdul Hamid.
Terkait dengan
kemacetan yang kerap terjadi di depan atrium Pondokgede, Ropendi, salah seorang
petugas Dishub mengungkapkan bahwa pihak Dishub setiap pagi dan sore sebenarnya
sudah menurunkan petugas untuk mengatur lalu lintas.
’’Lantaran
banyak angkot yang ngetem dan PKL yang memakan bahu jalan, kemacetan tetap saja
selalu terjadi,” terang Ropendi.
Masih banyaknya
PKL yang membandel, menurut Rachmawati (33), salah satu pedagang sayur, yang
mangkal di pinggir jalan, disebabkan karena banyak PKL yang tidak mampu menyewa
kios di dalam pasar.
’’Biaya sewa
ruko di Pasar Pondokgede terlalu mahal buat para pedagang kecil. Karena tidak
mampu menyewa, saya pun membuka  lapak di sini. Untuk berjualan di pasar lama, kondisinya juga tidak memungkinkan karena sepi dari pembeli,”
pungkas Rachmawati. (*) (Agus)
Kredit: RADAR Bekasi
Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.