Film Siti menceritakan kehidupan Siti (Sekar Sari), seorang perempuan berusia 24 tahun yang tinggal dengan ibu mertuanya Darmi (Titi Dibyo), anak tunggalnya Bagas (Bintang Timur Widodo) dan suaminya bernama Bagus (Ibnu Widodo). Mereka keluarga miskin yang bermukim di di tepi pantai Parangtritis. Bagus memiliki profesi sebagai nelayan miskin yang terpaksa berutang untuk membeli perahu baru. Namun, perahu miliknya mengalami kecelakaan. Perahunya lenyap dan ia mengalami lumpuh. Bagus tidak mampu melunasi utangnya. Akibat tragedi itu, Siti dan Darmi menjadi penjual peyek jingking di pantai Parangtritis. Di malam hari, Siti bekerja sebagai pemandu karaoke di tempat karaoke ilegal.
Suatu hari, polisi menggerebek dan menutup tempat karaoke milik Sarko (Agus Lemu Radia) di mana Siti bekerja. Mengetahui isterinya bekerja di tempat karaoke, Bagus marah dan mogok bicara dengan Siti. Padahal, Siti terpaksa melakoni profesi itu agar untuk melunasi utang perahu Bagus. Siti yang kesal akhirnya bersama Sarko dan karyawan karaoke lainnya berunjuk rasa di depan kantor polisi.
Siti bertemu dengan Gatot yang mulai terlihat saling jatuh cinta dan terlibat dalam hubungan gelap. Teman-teman Siti berusaha mempengaruhi dia untuk meninggalkan Bagus dan menikah dengan Gatot.
Siti menjadi frustrasi ketika sang penagih utang kembali datang pada suatu pagi dan memberikan tenggat waktu 3 hari bagi Siti untuk melunasi utang suaminya sebesar lima juta rupiah. Sementara itu, Bagas menjadi malas belajar dan beberapa kali melawan perintah Siti. Secara bersamaan, Sarko mengundang Siti untuk datang lagi ke tempat karaoke, karena Sarko sedang berusaha menyogok polisi dengan memberikan layanan karaoke gratis malam itu agar tempat karaokenya dapat kembali dibuka. Siti dan teman-temannya bertugas menjadi pramuria, menggoda para polisi, tidak terkecuali Gatot yang hadir malam itu. Di ruang karaoke, Siti yang frustrasi berat merokok dan minum bir hingga mabuk. Siti yang mulai tidak terkendali akhirnya mulai mendekati Gatot.
Di luar ruang karaoke, Sarko dan teman-temannya terus memanas-manasi situasi agar Siti mau menerima pinangan Gatot. Siti yang terpojok dalam situasi menjadi galau dan melepaskan frustrasinya dengan mendekam di dalam kamar mandi, ketika tiba-tiba Gatot masuk ke dalam kamar mandi. Di sana, mereka berdua berciuman, namun tidak lama Gatot kebingungan karena Siti yang tiba-tiba merasa “bukan Siti yang biasanya”. Namun, setelah Gatot kembali menanyakan apakah Siti akan menerima lamarannya, Siti memutuskan untuk tetap bersama dengan Bagus sekalipun ia terbelit utang. Gatot pun memberikan uang untuk membantu melunasi utangnya.
Baca juga:
- Sinopsis Lengkap Film Ride Along 2 (2016)
- Sinopsis Lengkap Film Norm of the North (2016)
Siti mengalami mabuk berat. Ia tidak mampu berdiri dan berjalan pulang dipandu temannya dini hari. Siti berjalan perlahan menuju kamar suaminya untuk menunjukkan kalau dia memiliki uang untuk membayar utang suaminya. Ia juga mengakui mencintai Gatot. Bagus hanya mengucapkan “Pergi” dengan nada yang berat setelah mendengar pengakuan itu. Mendengar hal itu, Siti marah dan film diakhiri dengan adegan Siti pergi keluar rumah dan berjalan menuju pantai saat subuh, terus berjalan menuju ombak lautan.
Sumber: Wikipedia.org.