Sinopsis Air Mata Aisyah – Film bertajuk Air Mata Aisyah yang disutradarai oleh wanita cantik bernama Nurafni Eka Muslim. Untuk proses pengerjaan film ini membutuhkan waktu selama kurang lebih dua bulan. Banyak rintangan yang harus dilalui oleh sang sutradara supaya dapat menyelesaikan film dengan durasi 73 menit ini dengan sangat baik dan berkualitas sehingga peminat dari hasil karya-nya kali ini sangat banyak.
Akan tetapi pada saat proses pengerjaannya kali ini, Nurafni telah mengakui bahwa dirinya sedang tidak memiliki uang yang cukup untuk mendanai pembuatan film ini. Karena jumlahnya Dana yang sangat terbatas akhirnya wanita cantik yang tinggal di Lasoani, Palu itu bersama rekan kerjanya mencari dukungan dari berbagai pihak.
Namun yang jelas, semua usaha yang dilakukannya itu tak semudah apa yang dibayangkan. Berbagai usaha yang telah dilakoninya ini berulang kali mengalami kegagalan. Terlebih lagi tidak sedikit pula yang telah memandang mereka dengan sebelah mata saja. Wanita berhijab itu pun malah tidak dikenali oleh orang-orang tersebut. Banyak yang bertanya “Siapa Anda” kurang lebihnya begitulah ucapan dari sejumlah orang yang ditemuinya.
Walaupun memang dirasa cukup sulit, namun nyatanya ujian demi ujian yang dilaluinya justru membuat Nurafni punya tekad yang besar untuk bisa menyelesaikan film garapannya itu. Ia mengakui bahwa hal itu justru membuatnya semakin bersemangat untuk bisa membuktikan bahwa dirinya punya impian besar untuk memproduksi film tersebut.
Perlu anda ketahui sob, ternyata setelah diusut lebih dalam lagi jumlah kru yang ikut campur dalam proses penggarapan film ini hanya berjumlah tiga orang saja. Sementara pemain yang terlibat di dalamnya ada sekitar 17 orang. Meski begitu mereka tetap semagat dalam menjalani proses syuting. Tragisnya, kamera yang digunakan hanya berjumlah satu. Padahal dalam sebuah pembuatan film kamera punya peranan yang sangat penting. Dan itu pun bukan kamera milik Nurafni melainkan pinjaman.
Mungkin karena digunakan dalam jangka waktu cukup lama, hingga akhirnya sang pemilik kamera itupun berubah pikiran. Sang pemilik kamera itu tidak lagi meminjamkannya lagi, akan tetapi harus menyewa.
Lantas hal itu membuat Nurafni semakin dilema, dimana lagi ia harus mencari uang demi bisa menyelesaikan garapan film Air Mata Aisyah ini. Demi bisa melanjutkan project film yang telah dibintangi oleh Wahyu Aliyah Sabina ini, akhirnya Nurafni terpaksa harus menjual laptop kesayangannya itu. Tidak hanya perangkat laptop saja yang dijualnya, dengan berat hati Nurafni sampai-sampai menjual kios milik sang ibu. Kemudian, sutradara ini juga menjual sejumlah barang berharga agar film garapannya bisa selesai.
“Tidak ada jalan lain, saya menjual laptop. Bahkan, saya menjual kios mama saya untuk produksi film ini. Apa saja yang bisa menghasilkan uang saya jual,” cerita Nurafni dengan suara pelan dan matanya nampak berkaca-kaca.
Usaha yang dilakukannya pun tidak sia-sia film garapannya pun telah selesai dibuat. Tapi ternyata, usaha keras pun masih terus berlanjut, sebab filmnya masih juga membutuhkan asupan Dana.
Ya, Ia pun harus pergi ke Jakarta untuk berurusan dengan Lembaga Sensor Film (LSF). Tidak hanya itu saja, Ia pun terus berjuang bagaimana agar film besutannya bisa diputar di Bioskop XXI Palu Grand Mall. Meski dalam mengurusi itu semua tidak membutuhkan biaya, namun biaya transport dikatakan Nurafni cukup mahal. Hal inilah yang membuatnya harus meminjam uang kepada orang lain.
“Untuk mengurusi itu semua tidak membutuhkan uang, tetapi transportasi Palu-Jakarta-Palu dan akomodasi di Jakarta butuh uang. Kami terpaksa harus meminjam uang orang lain lagi,” Cerita Nurafni.
Air Mata Aisyah merupakan sebuah film nasional denga genre drama dan merupakan tontonan bersama keluarga. Seperti yang sudah dijelaskan, film ini adalah produksi dari Celebest Film Productions, dengan disutradarai sekaligus dan juga sekaligus penulis skenarionya oleh Nurafni Eka Muslim.
Sepertinya film Air Mata Aisyah juga sama dengan air mata Nurafni yang juga selaku produser. Tekadnya yang begitu kuat hingga pada akhirnya ia mampu menyelesaikan film garapannya.
Penuh cerita duka dalam penggarapan film ini, sama seperti cerita Film Air Mata Aisyah yang ceritanya fokus pada seorang gadis cilik yang masih duduk di kelas 4 SD. Meski usianya masih sangat kecil, namun ia sudah menghadapi badai cobaan yang amat dahsyat sehingga ia mampu hidup dengan mandiri. Film ini mengambil latar belakang keindahan Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Inilah alasan mengapa film Air Mata Aisyah layak menjadi tontonan bersama keluarga di tengah-tengah kurangnya film nasional yang bisa disaksikan oleh semua Usia. Cerita yang mengharukan akan mampu mengedukasi setiap penonton.
Sinopsis Air Mata Aisyah
Film ini mengisahkan tentang seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku kelas 4 SD bernama Aisyah. Aisyah hidup serba kekurangan bersama ibu dan adiknya bernama Sarah. Meski begitu, Aisyah tumbuh sebagai anak yang kuat dan tabah dalam menghadapi kerasnya kehidupan.
Demi kesembuhan sang ibunya, terkadang Aisyah tak menampakkan rasa sedihnya. Hingga suatu ketika sang ibu menitipkan adiknya pada Aisyah untuk dibawa ke sekolah. Belum tiba di sekolah, Aisyah terkejut ketika tahu bahwa ibunya meninggal dunia.
Dengan air mata yang terus mengalir, ia tetap berusaha tegar dan membujuk adiknya. Pada suatu hari Aisyah menemukan sepucuk surat, dan disitulah Aisyah mengetahui semua tentang siapa sesungguhnya dia sebenarnya.
Sementara itu film ini memperlihatkan sejumlah lokasi yang ada di Kota Palu dan bersaing dengan deretan film yang menjadi daftar tunggu sebelumnya di XXI Jakarta. Dengan kegigihan Nurafni untuk bisa memajukan perfilman di Kota Palu, ia pun berhasil meyakinkan pihak XXI Jakarta bahwa film ini layar diperhitungkan.
Seperti yang telah dijadwalkan, Air Mata Aisyah Akan tayang pada tanggal 22 Februari 2018 mendatang.
Detail dan poster
Jenis Film: Drama
Rentang Waktu: 82 menit
Negara Asal: Indonesia
Produser: Nur Afni Eka Muslim
Sutradara: Nur Afni Eka Muslim
Penulis Naskah: Nur Afni eka Muslim
Produksi: Celebest Film Production
Pemain: W. Alia, Riska Tsania, Sri Wahyuni, Afas bin, Fitri Ayu
Rilis: 22 Februari 2018