Makan Buah Secara Utuh Lebih Sehat Dibanding Jus

Posted on

Makanenaksehati.blogspot.com – Banyak orang lebih suka makan buah dalam bentuk jus. Selain tidak repot mengunyah dan mengupas kulit buahnya, jus lebih asik dinikmati karena tinggal menyeruput dari gelas atau sedotan. Dari rasa pun jauh lebih segar karena bisa dipadu dengan es padat dan bahan tambahan lainnya, seperti susu dan gula. Namun, pahamkah Anda kalau jus seperti ini jauh lebih berbahaya buat kesehatan dibanding makan buah secara utuh?

Rata-rata jus buah dibuat dengan cita rasa manis. Bahkan, untuk menghasil manis yang kuat diperlukan tambahan gula cukup banyak. Inilah yang membuat jus menjadi tidak sehat. Berlebihannya kandungan gula justru memicu risiko diabetes tipe 2. Sebaliknya mengonsumsi buah secara utuh dengan rasa manis yang alami, jauh lebih sehat. Buah tertentu turut mempromosikan seseorang yang lepas dari risiko diabetes.

“Konsumsi yang lebih tinggi dari buah-buahan tertentu secara keseluruhan – terutama blueberry , anggur, dan apel –dikaitkan dengan rendahnya risiko diabetes tipe 2. Sedangkan konsumsi jus buah yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi , ” kata Qi Sun, asisten profesor nutrisi di Harvard School of Public Health, yang melakukan riset terkait jus buah ini.

Seperti dikutip Fox News, peneliti dari Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura melakukan telaah dari tiga investigasi kesehatan besar yang ada di AS.  Semua data mencakup informasi yang terjadi selama 25 tahun dari lebih 187 ribu perawat dan pengasuh profesional. Mereka dipantau kesehatannya dengan mengisi kuesioner tentang gaya hidup hariannya. Dari situ didapati ada 6,5 persen yang teridentifikasi mengalami diabetes.

Dari data yang ada ditemukan, mereka yang makan buah-buahan jenis blueberry, anggur, dan apel sebanyak dua porsi setiap minggu memiliki penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 23 persen. Hanya saja, mereka yang mengonsumsi jus buah satu porsi atau lebih pada setiap harinya, ditemukan mengalami peningkatan risiko terkena diabetes sampai 21 persen. Di samping pengaruh tambahan gula, peneliti menemukan faktor lain yang memicunya.

“Jus buah menyebabkan perubahan yang lebih cepat dan lebih besar pada kadar glukosa dalam serum (darah) dan insulin dibandingkan buah-buahan utuh,” tulis peneliti.
Studi ini dipublikasikan dalam British Medical Journal.
(Penulis: Ilham Choirul)
Kredit foto: medimanage.com

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.