Tentangbekasi.com – Pemilu 2014 di Kabupaten Bekasi rawan kecurangan.Pasalnya, bahan kotak suara terbuat dari kardus yang ringkih dan mudah rusak. Panitia Pengawas Pemilu juga belum mengetahui cara merakit kardus tersebut.
Anggota Panwaslu memegangi kotak suara kardus (Kredit: Armen/Radar Bekasi) |
“Panwaslu Kabupaten Bekasi harus melakukan kerja ekstra dalam pengawasan Pemilu nantinya. Dengan bentuk yang tidak kokoh tersebut, akan semakin rawan terjadinya kecurangan,” kata Ketua Panwaslu Kabupaten Bekasi Udi Kurnia.
Untuk meminimalkan risiko kecurangan, Panwaslu Kabupaten Bekasi melakukan distribusi kotak suara secara taktis. Kotak suara berbahan kardus disebarkan akan digunakan di kawasan bebas banjir. Sedangkan kotak suara bekas pemilu 2009 akan disebar ke kawasan rawan banjir, karena terbuat dari aluminium.
Udi mengaku Panwaslu Kabupaten Bekasi merasa cemas. Untuk itu, Panwaslu Kabupaten Bekasi memohon pelatihan terkait kepada KPU melalui surat. Panwaslu juga berharap kotak suara kardus diberi pengaman plasti kketika didistribusikan.
Karena kondisi kotak suara yang ringkih, Panwaslu Kabupaten Bekasi mau tidak mau harus melakukan pengawasan lebih ketat. Upaya pengamanannya adalah dengan menjamin kotak suara berbahan kardus digunakan pada TPS tertentu yang relatif lebih aman.
Kebutuhan total kotak suara pemilu di KabupatenBekasi adalah sebanyak 21.188 buah. Hingga saat ini, KPU Kabupaten Bekasi sudah menerima sejumlah 16.754 kotak suara berbahan kardus.
Adapun kotak suara bekas pemilu 2009 berbahan aluminium berjulah sekitar 4000 buah.Sehingga, kotak suara berbahan aluminium dapat memenuhi kebutuhan total kotak suara. (*)
(Penulis: Ananda Putri)