Banyak smartphone China yang memiliki bentuk fisik dan teknologi menyerupai produk dari merek-merek kenamaan, seperti Samsung atau Apple. Mereka melempar produk dengan tampilan serupa seolah tanpa sungkan. Tidak heran jika China merupakan negara dengan aktivitas menjiplak produk cukup tinggi saat ini.
Saat ini produk smartphone Xiaomi pun mendapat gelar sebagai “Apple China”. Di awalan kemunculannya produk dari Xiaomi diketahui memiliki kemiripan dengan produk milik Apple. Dikutip laman Merdeka dari Techinasia, sebenarnya ada beberapa alasan pelaku industri telekomunikasi di China melakukan hal kurang etis seperti ini. Setidaknya ada empat alasan yang melandasinya:
- Ingin menciptkan produk yang terbaik meskipun bukan yang pertama. Produk-produk ponsel pintar dari China lebih mudah untuk berkompetisi pada ketatnya persaingan dengan melakukan peniruan lalu dimodifikasi. Konsumen saat ini tidak terlalu memandang lagi produsen mana yang mengeluarkan produk lebih dahulu. Asumsi produk terbaik lebih tertuju pada pengalaman pengguna dan performa terbaik dari produk. Hingga akhirnya, produk smartphone yang pertama kali keluar belum tentu pasti diminati oleh konsumen. Di China sendiri, produk pertama yang dirilis malah kadang menjadi momok menakutkan karena bakal disaingi kompetitor, dengan menambahkan sesuatu yang baru dan lebih baik dibanding produk pertama tersebut.
- Cara mudah untuk bertahan di tengah persaingan ketat. Masyarakat China menyadari bahwa perkembangan teknologi yang berhubungan dengan internet masih kala dari negara-negara barat. Akhirnya, meniru karya dari perusahaan teknologi di Amerika Serikat, misalnya, akan mampu menjadi jalan mudah untuk memuluskan kesuksesan, sekaligus membuat inovasi baru yang lebih baik. Banyak perusahaan China yang akhirnya berkiblat pada AS untuk diplagiat.
- Tidak ada aturan paten yang diberlakukan di China. Alasan lain yang membuat masyarakat China berani melakukan plagiasi berbagai macam produk termasuk smartphone yaitu tidak ada aturan paten intelektual yang berlaku di Negara Tirai Bambu tersebut. Perusahaan bisa melakukan peniruan hak paten tanpa ada risiko untuk mendapatkan hukuman dari otoritas setempat. Mereka sah-sah saja menjiplak secara total teknologi yang dimiliki smartphone kenamaan. Akhirnya, proses plagiat merupakan hal yang wajar dilakukan oleh negara tersebut. Jangan heran!
- Plagiasi adalah sumber inspirasi bagi produsen ponsel China. Ini terbukti banyak perusahaan pemasok ponsel pintar akhirnya sukses dengan diawali dari proses plagiasi. Dari produk jiplakan inilah kemudian perusahaan mampu menemukan hal baru pada produknya lalu dikembangkan menjadi smartphone unggulan. Bisa dikatakan, produk jiplakan mungkin hanya akan dirilis pada awal-awal usaha saja. Setelah itu, akan muncul produk smartphone baru yang jauh lebih unggul hasil besutan sendiri. Oleh sebab itu, produk smartphone China yang beredar di banyak negara termasuk Indonesia, kualitasnya mulai bisa diperhitungkan dengan merek-merek terkenal seperti Samsung dan Apple sebagai pemain lama.
Artikel Terkait