Sinopsis HUJAN BULAN JUNI – HUJAN BULAN JUNI, sebuah film drama Indonesia yang akan mulai beredar di bioskop di Indonesia mulai 2 November 2017. Film ini berdasarkan novel fenomenal dengan judul yang sama karya sastrawan Sapardi Djoko Damono. Film Hujan Bulan Juni diarahkan oleh Reni Nurcahyo Hestu Saputra yang juga pernah berada di balik film Air Mata Surga (2015, Perfect Dream (2017), sedangkan naskah cerita ditulis oleh Titien Wattimena yang pernah menulis film Mengejar Matahari, Love, Negeri van Oranje dan Winter in Tokyo dan penulis novelnya sendiri, Sapardi Djoko Damono. Chand Parwez Servia dan Avesina Soebli bertindak sebagai produser dari rumah produksi Sinema Imaji dan Starvision.
Film ini mengambil lokasi syuting 80% di kota Manado, sisanya di Jepang dan Jakarta. Selain itu akan ada penampilan dari spesial dari sang pencipta puisi Hujan Bulan Juni ini, Sapardi Djoko Damono. Hujan Bulan Juni sebelumnya adalah sebuah sajak yang kemudian ditulis kembali dalam karya novel pada tahun 2015. Velove Vexia, putri pengacara O.C. Kaligis ini sebelumnya pernah bermain dalam film Wa’alaikumussalam Paris dan Cinta Laki-laki Biasa di tahun 2016 lalu.
Pada tahun 2017 ini, selain film HUJAN BULAN JUNI, Velove juga beradu akting dengan Vino G. Bastian dalam film berjudul Chrisye. Sementara Adipati Dolken, yang namanya melambung setelah menjadi pemeran utama bersama Maudy Ayunda dalam film Perahu Kertas (2012), di tahun 2017 ini sudah membintangi 3 judul film, yaitu Pertaruhan, Posesif, dan Hujan Bulan Juni ini. Sementara tokoh Katsuo akan diperankan oleh Koutaro Kakimoto. Selain Velove, Adipati dan Koutaro, film ini juga dibintangi oleh Baim Wong, Surya Saputra, Ira Wibowo, dan Jajang C. Noer. Seperti apa film ini, simak sinopsis HUJAN BULAN JUNI berikut ini.
Sinopsis HUJAN BULAN JUNI
Film ini menceritakan tentang seorang dosen muda Sastra Jepang Universitas Indonesia bernama Pingkan (diperankan oleh Velove Vexia) yang mendapatkan kesempatan untuk belajar ke Jepang selama dua tahun. Sarwono (diperankan Adipati Dolken) yang mendengar kabar akan ditinggal Pingkan jadi nelangsa, karena selama ini Pingkan hampir tak pernah lepas dari sisinya. Suatu hari Sarwono ditugaskan oleh Kaprodi untuk melakukan presentasi kerja sama ke Universitas Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara. Ia mengajak Pingkan untuk menjadi guide-nya selama di Manado.
Di Manado, Pingkan dan Sarwono pun bertemu dengan keluarga besar almarhum ayah Pingkan yang tinggal di sana. Pingkan mulai terpojok dengan sejumlah pertanyaan dari keluarga besar ayahnya mengenai hubungannya dengan Sarwono. Terutama tentang perbedaan yang sangat besar, yaitu adat dan budaya, antara keduanya di mata keluarga besar Pingkan. Pingkan dan Sarwono bukannya tidak menyadari perbedaan tersebut, tapi mereka sudah terlanjur nyaman satu sama lain untuk menetap bertahun-tahun di dalam ruangan kedap suara bernama kasih sayang. Sementara itu, ada Katsuo yang selalu menemani Pingkan selama tinggal di Jepang dan diam-diam menaruh hati pada Pingkan. Bagaimana kelanjutan hubungan Pingkan dan Sarwono? Simak juga Sinopsis HUJAN BULAN JUNI berdasarkan novelnya.
Sinopsis HUJAN BULAN JUNI berdasarkan Novel
Jika berkaca pada cerita novelnya, hubungan antara Sarwono dan Pingkan adalah hubungan yang sangat saling mencintai. Tidak jelas cinta siap ayang lebih besar. Sarwono adalah seorang yang lucu dan melankolis. Pingkan cinta mati padanya dengan caranya sendiri. Saat dia akan dikirim ke Jepang, dia sebenarnya berharap Sarwono ikut bersamanya dan menetap di Jepang, tapi Sarwono tak bisa meninggalkan Indonesia.
Setelah Pingkan pergi, tinggallah Sarwono sendirian dan berusaha menyibukkan diri agar bisa melupakan Pingkan. Namun dia tidak pandai merawat diri, kurus kering dan sendirian, serta suka begadang. Dia pun jatuh sakit karena paru-paru basah. Pingkan akhirnya pulang untuk mengunjungi Sarwono di Solo.
Novel HUJAN BULAN JUNI sendiri adalah novel yang ditulis dengan gaya penceritaan tanpa banyak titik koma, sehingga mungkin sulit dimengerti oleh orang awam yang tidak terbiasa dengan bacaan sastrawi. Sapadi Djoko Damono, sang penulis, memang seorang penyair sehingga dialog dalam film ini banyak dinantikan oleh para penikmat film. Sangat direkomendasikan bagi kamu yang menyukai sastra.
Sinopsis HUJAN BULAN JUNI ini memang spoiler dari novelnya, tapi tenang saja, karena bisa jadi cerita filmnya agak berbeda dari novelnya. Dalam filmnya, kita bisa melihat ada adegan mereka sempat bersama di Jepang dan adanya kehadiran pihak ketiga bernama Katsuo.
Di dalam film, Pingkan sangat mencintai Sarwono yang sering membuatkannya puisi. Meski perbedaan di antara keluarga mereka sangat besar dan adanya penentangan dari keluarga Pingkan. Sarwono sendiri merasa khawatir dengan kehadiran Katsuo, hingga dia memberikan puisi:
Hujan Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Keindahan film ini tidak saja pada kata dan syair, tetapi juga musikalisasi yang mengiringi adegan-adegannya plus pemandangan yang indah di Manado dan Jepang. Jika Manado menyajikan keindahan birunya laut, maka Jepang memberikan keindahan khas Jepang dengan bunga sakurannya. Inilah film tentang cinta yang menyentuh hati, mata dan telinga penonton. Oleh karena itu jangan sampai dilewatkan. Sinopsis HUJAN BULAN JUNI ini semoga mampu meyakinkan kamu untuk menyaksikannya, ya.
Poster HUJAN BULAN JUNI
Informasi film HUJAN BULAN JUNI
Jenis Film :
Drama, Romantis
Produser :
Chand Parwez Servia, Avesina Soebli
Sutradara :
Reni Nurcahyo, Hestu Saputra
Penulis :
Titien Wattimena
Produksi :
Sinema Imaji, Starvision
Pemain:
Velove Vexia, Adipati Dolken, Baim Wong, Surya Saputra, Koutaro Kakimoto, Ira Wibowo
Tanggal rilis:
2 November 2017
Trailer film HUJAN BULAN JUNI
Nah itulah sinopsis HUJAN BULAN JUNI, semoga bermanfaat buat kamu. Simak juga sinopsis film-film terbaru lainnya yang pastinya sayang untuk dilewatkan.