Hebatnya buah-buahan di dunia adalah memiliki zat-zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh dalam mencegah dan menyembuhnya penyakit. Seperti halnya nanas, buah ini memiliki zat antikanker yang mampu melawan sel abnormal pemicu kanker sehingga tidak sampai meluas. Cara kerjanya pun unik yaitu membunuh sel kanker dengan tetap membiarkan sel sehat tetap hidup. Itu pun tanpa efek samping.
Berkebalikan dari itu, terapi untuk kanker dalam medis konvensioanal melibatkan beberapa jenis terapi seperti kemoterapi hingga radioterapi. Semua terapi konvensional dapat mematikan sel kanker dengan cepat, namun juga membunuh sel sehat di sekitarnya. Efek samping pun didapatoleh pasien seperti mual, muntah, rambut rontok, dan sebagainya.
Nanas sebagai penunjang pencegahan dan penyembuhan kanker bisa diberikan dengan cara enak dan menyenangkan. Mengonsumsi nanas yang manis tidak lantas membuat mual atau muncul efek samping lainnya. Dengan memakannya bersama buah lain dan berbagai jenis sayuran secara rutin, sel kanker akan dibasmi secara perlahan sekaligus tuntas.
Zat aktif dalam nanas untuk melawan kanker ini bernama bromelain. Bromelain adalah senyawa yang ditemukan lebih banyak kadarnya pada batang nanas yang keras. Jika mengupas nanas, bagian keras di tengah daging buah yang lunak itulah banyak kadar zat antikankernya. Oleh sebab itu, saat makan nanas sebaiknya juga melahap bagian kerasnya agar mendapatkan manfaat lebih dari bromelain
Bromelain sendiri mendapat perhatian khusus dari sebagian ilmuwan dunia. Seperti penelitian yang dipublikasikan dalan jurnal Planta Medica, bromelain berhasil mengobati hewa laboratorium yang dikondisikan memiliki kanker. Bahkan efektivitas bromelain lebih efektif dalam melawan kanker dibanding obat kemoterapi 5-fluorauracil.
Dari studi ini menunjukkan keamanan mengonsumsi nanas bagi pasien kanker. Sebaliknya, obat kemoterapi 5-fluorauracil diketahui menimbulkan efek samping parah seperti obat kemo lainnya. Sementara pada hewan percobaan yang diobati kankernya dengan bromelain justru menunjukkan perbaikan positif, yaitu dengan sel kanker terbunuh dan sel sehat tetap dibiarkan hidup.
Di samping bromelain, nutrisi penting dalam nanas yang membantu pencegahan dan penyembuhan kanker adalah vitamin C. Dalam studi lain yang dilakukan selama 15 tahun oleh Dr David Harrington menunjukkan, vitamin C dapat membunuh sel kanker dengan sangat selektif. Manfaat vitamin ini tidak hanya didapatkan dari nanas saja. Namun berbagai jenis buah yang mengandung vitamin C juga memiliki peluang yang sama dalam melawan kanker.
Beberapa jenis buah dan sayuran yang disarankan sebagai pelengkap untuk membunuh kanker adalah terong, tomat, kentang, hingga merica. Meski begitu, aneka jenis buah dan sayuran adalah makanan dan sekaligus media terapi penyakit secara efektif yang dapat dikonsumsi secara enak.
Ditemukannya sifat sitotoksik selektif pada nanas dan berbagai jenis buah atau pun sayuran membawa angin segar dalam terapi kanker di masa depan. Penelitian terkait sitotoksik selektif diperkirakan masih akan terus berkembang. Kualitas hidup pasien yang ditawarkan dengan metode ini jauh lebih tinggi ketimbang menggunakan piranti terapi kanker pada medis konvensional. Dokter ahli juga makin terbuka untuk menerima obat tradisional sebagai bagain dari penunjang pengobatan kanker.