MUARAGEMBONG – Banjir besar akibat luapan Sungai Citarum yang melanda Kecamatan Muaragembong beberapa waktu lalu dituding akibat kelalaian PT Wika.
Tanggul jebol banjiri rumah warga (Ilustrasi). Kredit: indonesiainfrastructurenews.com |
Pasalnya, tiang pancang yang terpasang di bantaran Sungai Citarum tersebut roboh karena tertabrak oleh tongkang pengangkut tiang pancang milik PT Wika.
Dilansir dari Cikarang Ekspres, salah seorang warga melihat tiang pancang roboh lantaran terbentur tongkang, lalu longsor terbawa arus.
“Seingat saya kejadiannya pada hari Minggu jam 8,” salah seorang warga Muaragembong, Senin (24/02).
Akibat dari robohnya tiang pancang itu, sedikitnya ada delapan rumah warga yang hanyut terbawa arus. Bahkan ada tiga rumah yang ambruk dan lima rumah lagi rusak di bagian dindingnya. Total warga yang terkena dampak ada 76 Kepala Keluarga (KK).
Camat Muaragembong, Endang Setiawan mengatakan tiang yang jebol itu memang masih dalam tahap pengerjaan.
“Tanggul yang jebol itu ada delapan titik di Desa Pantai Bakti, tiga titik di Kampung Tanjung Nuhun Desa Pantai Sederhana dan sisanya di Desa Pantai Bahagia,” kata Endang.
Menurutnya, PT Wika sudah memberikan bantuan yang diterima oleh Kades, yakni Rp10 juta untuk Desa Pantai Bakti, Rp8 juta untuk Desa Pantai Bahagia dan Rp5 juta untuk Desa Pantai Sederhana.
Ia tidak membantah bahwa bantuan tersebut memang tidak cukup untuk perbaikan rumah warga yang rusak cukup banyak. Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Bekasi dan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). Ia berharap warga mendapatkan lebih banyak bantuan lagi.