Tell Me How I Die menjadi satu film berikutnya dari Hollywood yang dirilis oleh Big Block Media Holdings, Base Station, dan Supergravity Pictures. Kali ini, Tell Me How I Die didalangi oleh sutradara D.J. Viola yang menggandeng dua penulis skenario, James Hibberd untuk menggarap screenplay dan penulis cerita. Selain itu, film dengan durasi 107 menit yang ditayangkan pada 2 September 2016 lalu ini pun menggandeng sederet pemain muda berbakat, salah satunya Virginia Gardner serta Nathan Kress yang dipasangkan menjadi pemain utama dalam film yang mengangkat genre suspense thriller dengan sentuhan horror ini.
Jalan cerita dalam film Tell Me How I Die bergulir dalam nuansa thriller serta suspense yang menegangkan. Dimulai dari sekelompok remaja yang kuliah di kampus serta jurusan yang sama, Den (diperankan oleh Nathan Kress), Anna (diperankan oleh Virginia Gardner), Kristen (diperankan oleh Kirby Bliss Blanton), Scratch (diperankan oleh Ryan Higa), Marcus (diperankan oleh Mark Furze), serta Pascal (diperankan oleh Ethan Peck) yang tengah berusaha mencari kegiatan untuk liburan musim panas. Ketika tengah berpesta disebuah bar mereka ditawari sebuah pekerjaan, yang rasanya begitu mudah dan akan bisa mereka lakukan sepanjang musim panas.
Dengan iming-iming bayaran yang banyak, 6 remaja tersebut lantas bergabung dengan sebuah tim penelitian. Dengan sekelompok peneliti, Den, Anna, Kristen, Scratch, Marcus serta Pascal pun rela menjadi percobaan untuk sebuah obat berbahaya. Mereka awalnya cukup senang dengan pekerjaan tersebut. Terutama, mereka tak perlu melakukan apapun, hanya akan berada di sebuah laboratorium sepanjang musim panas dan membiarkan diri mereka diawasi 24 jam. Tentunya, setelah disuntik sebuah obat yang belum mereka ketahui guna maupun efeknya.
Baca juga:
- I’m Not Ashamed (2016)
- Arrival (2016)
Namun yang sama sekali tak mereka duga, obat tersebut memberi mereka sebuah kemampuan khusus: melihat ke masa depan, tepatnya pada hari dimana mereka mati. Mengetahui bahwa diri mereka terancam bahaya setelah melihat bagaimana mereka akan mati, 6 remaja ini pun berusaha melarikan diri dari laboratorium tersebut. Namun tentu saja, tak semudah itu untuk pergi. Yang sayangnya, ada seseorang yang seakan bisa membaca langkah mereka : selangkah lebih cepat dan menghalangi semua upaya pelarian diri yang mereka lakukan.