tindakan apapun dari pemerintah setempat, wargapun kehilangan kesabarannya.
Perbaikan Tanggul Jebol oleh warga
(Kredit: Angga Kurniawan/gobekasi.com) |
Dengan bergotong-royong mereka berinisiatif membangun tanggul yang rusak akibat
terjangan air muara Sungai Citarum, mempergunakan bambu serta peralatan
seadanya.
Upaya tersebut
dilakukan karena warga khawatir air akan kembali meluap dari tanggul yang jebol
yang dapat mengakibatkan banjir susulan. Berkat upaya yang dilakukan oleh warga,
menurut Samba, Ketua Lembaga Kajian Advokasi dan Informasi Lingkungan Hidup
(eLKAIL) Muaragembong, sebanyak 15 titik tanggul Muaragembong, yang rusak, dua
diantaranya berhasil diperbaiki, yakni yang berada di Kampung Singkil RT02/06
dan Kampung Kedung Cinde, Desa Pantai Bakti
kecamatan Muaragembong.
“Kelimabelas tanggul tersebut sebenarnya sudah amblas sejak hari Rabu (22/1) yang lalu. Namun, sampai dengan hari Jumat (24/1) kemarin, tidak ada tindakan apapun dari pemerintah untuk mengatasi dan memperbaiki tanggul yang jebol tersebut,” terang Samba dilansir dari gobekasi.com.
Ketua eLKAIL Muaragembong ini berharap agar pemerintah setempat dapat segera turun tangan, karena upaya perbaikan tanggul yang dilakukan dengan swadaya dari warga tersebut sifatnya hanya sementara, dan warga tidak mungkin dapat memperbaiki kelima belas tanggul dalam waktu yang singkat.
“Perbaikan tanggul oleh warga tersebut hanya sekedar untuk mencegah terjadinya luapan air yang besar lagi sebagaimana kejadian minggu yang lalu, jadi perbaikan tanggul itu sifatnya hanya sementara saja,” ungkap Samba. (*) (Agus)