Tentangbekasi.com – Tepat di hari ulang tahunnya yang ketiga, Ihsan Fazle Mawlana, menerima kado maut dari sang Ayah, Epi Suhendar (28), berupa 18 tusukan pisau dapur yang mengarah tepat ke perutnya.
Akibat tusukan tersebut, usus korban terburai, dan nyawanya tidak terselamatkan. Ironisnya, peristiwa sadis tersebut dilakukan di hadapan ibunya, Al Cucun (23), yang juga menerima hunjaman pisau pada bagian perut dan kepala. Beruntung nyawa sang istri masih dapat diselamatkan meski telah menerima 10 tusukan, dan kini sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Ananda Bekasi dalam kondisi kritis.
Kejadian yang berlangsung pada Senin (27/1) pukul 03.30 WIB dini hari tersebut langsung membuat geger warga Perumahan Bumi Citra Lestari (BCL) Lemah Abang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, karena Tempat Kejadian Perkara berlangsung di Perumahan tersebut, tepatnya di Blok B 35 nomor 17.
Pelaku yang akhirnya dapat diringkus pihak kepolisian, kepada penyidik mengaku bahwa dirinya stress berat akibat tekanan pekerjaan sebagai Leader di PT Mitsuba Indonesia. Stess tersebut dipicu karena dia tidak mampu memenuhi target pekerjaan sebagaimana yang dibebankan perusahaan. Karena stress itulah dia terdorong untuk menghabisi nyawa keluarganya untuk kemudian melakukan bunuh diri.
“Pelaku menghabisi keluarganya karena takut diberhentikan dari pekerjaannya, karena sebagai pimpinan harus bertanggung jawab bila tidak bisa memenuhi target,” tutur Kapolsek Cikarang, Kompol Yuli Haryudo yang juga menambahkan bahwa pihak kepolisian sudah mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya adalah bantal yang dipakai pelaku untuk membekap anaknya, dua bilah pisau dapur untuk menghabisi nyawa korban, karpet berwarna ungu berukuran dua meter kali 15 meter, serta potongan hati manusia sepanjang 10 cm dan lebar dua sentimeter.
Di tempat yang berbeda, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan bahwa menurut keterangan saksi, yakni salah satu warga sekitar yang bernama Andik, awalnya Cucun, sang istri mengira suaminya tengah mengaduk susu untuk Ihsan.
“Ternyata pelaku sedang menusuk-nusuk perut korban hingga usus terburai,” ujar Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya.
Ditambahkan oleh Rikwanto bahwa sehari sebelum peristiwa terjadi, pelaku menyuruh istrinya untuk keluar rumah., saat Epi menerima tamu yang identitasnya hingga kini masih belum jelas.
“Didapatkan informasi dari saksi Fersi, bahwa sebelum kejadian, pada Minggu sekitar pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB ada tamu laki-laki yang tidak diketahui namanya,” terang Rikwanto.
Atas perbuatannya tersebut, besar kemungkinan pelaku akan dijerat dengan pasal 338 dan 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman penjara seumur hidup. (*)