Film yang memiliki judul lain The Wild Life ini menceritakan di suatu pulau kecil yang terpencil di Pasifik Selatan, seekor burung nuri jenis Scarlet Macaw bernama Mak dan teman-temannya menjalani hidup yang sempurna. Langit yang biru, air berwarna pirus yang indah, dan banyak buah-buahan yang lezat dan serangga yang garing. Tetapi hari-hari berjalan dengan sama saja dan Mak menjadi sangat bosan. Yakin bahwa ada lebih dari sekedar air di seberang horison, ia bermimpi untuk meninggalkan surga kecilnya dan menjelajah dunia. Sementara itu, Robinson Crusoe dan anjingnya Aynsley telah memesan karcis kapal untuk menjelajah pulau-pulau. Sewaktu badai tropis yang sangat hebat, keduanya terkunci dalam lambung kapal dengan sepasang kucing yang menjengkelkan, Mel dan May, sementara kru kapal melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka masing-masing.
Terdampar di pulau tersebut, Crusoe mulai mengambil stok dari sisa persediaan sementara hewan-hewan yang lain, tidak yakin harus berbuat apa melihat kedatangan orang baru, memilih untuk bersembunyi di pantai. Mak, melihat kesempatan untuk pergi dari pulau, meyakinkan yang lain untuk bersembunyi sementara ia mengawasi para pendatang. Malangnya, ia diserang oleh Mel dan May, yang juga mampu bertahan hidup menghadapi badai. Aynsley berhasil melerai mereka dan Crusoe membawa Mak ke atas kapal yang karam untuk memulihkan diri. Ia menamai burung tersebut Tuesday dan Aynsley meyakinkan Mak bahwa Crusoe bukanlah orang jahat.
Bertujuan untuk menguasai pulau dan membuat manusia membayar hutang karena perlakuan buruk yang telah bertahun-tahun mereka terima, Mel dan May mengelabui hewan-hewan lain dengan meyakinkan mereka bahwa Crusoe akan memakan Mak. Mereka menghasut para hewan lainnya untuk menyerang Crusoe sementara Mel dan May mencari Mak dan Aynsley untuk menutupi jejak mereka. Dalam kekacauan yang mengikuti, Aynsley terjebak di bawah pintu sementara reruntuhan kapal mulai terbakar. Mak berhasil keluar tepat waktu, tetapi ledakan berikutnya membunuh Aynsley dan mendamparkan Mel dan May ke “Pulau Kutukan”, sebuah batu di seberang pantai yang dianggap sebagai tempat hukuman mati oleh hewan-hewan pulau.
Mak menuntun Crusoe yang sedih untuk bertemu dengan yang lain supaya ia terhibur. Lambat namun pasti, hewan penghuni pulau melunak sikapnya dan mulai membantunya untuk beradaptasi dengan kehidupan di pulau tersebut. Tetapi, Kiki si burung pekakak menjadi semakin tidak suka dengan kerelaan hewan lainnya untuk beradaptasi dengan gaya hidup Crusoe. Sementara itu, Crusoe tampak kecewa dengan menipisnya kemungkinan bahwa dirinya akan diselamatkan. Suatu hari, Kiki sedang terbang di dekat sisa-sisa reruntuhan ketika Mel dan May, dengan beberapa anak-anak yang masih muda, memutuskan untuk bunuh diri dan melampiaskan malapetaka pada secuil Taman Eden mereka.
Terlepas dari usaha mati-matian dari Mel dan May, para penghuni pulau berhasil menggagalkan mereka. Menyadari bahwa para kucing tidak akan berhenti mengganggu mereka, Mak menjebak mereka dalam sebuah menara kawal yang telah dibangun oleh Crusoe sementara hewan yang lain menumbangkannya ke dalam laut. Kemenangan mereka hanya berlangsung sebentar karena May memulai kebakaran yang membahayakan Crusoe, yang tidak sadar karena terbentur di perkelahian sebelumnya. Mak berhasil menyelamatkannya, tetapi Crusoe jadi terjebak di tali temali. Keadaan semakin bertambah kacau ketika kebakaran tersebut menarik perhatian sekelompok bajak laut yang dipimpin oleh Long John Silver yang kemudian menyandera Crusoe. Crusoe berhasil menenangkan mereka dengan menceritakan cerita bohong tentang apa yang sebenarnya terjadi, yaitu bahwa kapten bajak laut memaksanya bergabung menjadi kru.
Usaha pelarian diri yang direncanakan dengan tidak matang oleh Crusoe menghasilkan sebuah pengejaran yang melelahkan. Mak, yang mengikuti Crusoe ke dalam kapal, menyelamatkannya dan sepasang tikus dan berusaha untuk kembali ke pulau sementara para kucing, yang menyelinap ke dalam kapal dengan curang menggunakan sekoci darurat, dibawa oleh para bajak laut.
Pada adegan penutup, Mak menceritakan bagaimana ia telah menyerah tentang mimpinya yang ingin menjelajahi dunia sementara para hewan lainnya membantu Crusoe memperbaiki rumah pohon yang telah ia bangun sebelumnya dan menyiratkan bahwa mereka berdua masing-masing telah jatuh cinta dengan seorang wanita dan, agaknya dengan seorang burung betina yang terdampar di pulau tersebut.
Poster film Robinson Crusoe
