Meski tidak sedikit orang menganggap tipes adalah penyakit biasa, faktanya masalah kesehatan ini bisa saja mengancam keselamatan nyawa. Jika Anda belum tahu, tipes atau tifus adalah masalah pencernaan yang biasanya menimbulkan gejala demam tinggi. Jika Anda membiarkannya, masalah kesehatan yang memiliki nama lain demam tifoid ini juga bisa menimbulkan komplikasi.
Salah satu komplikasi yang paling umum adalah gangguan usus halus atau usus besar yang membuat organ tersebut berlubang. Oleh karena itu, isinya tidak bisa tertampung dengan baik. Selain itu, beberapa komplikasi penyakit tipes lainnya adalah radang paru-paru, meningitis, hingga infeksi ginjal. Kemudian, terdapat risiko komplikasi radang pankreas dan juga radang otot jantung.
Penyebab Tipes
Pada dasarnya, penyebab penyakit tipes adalah bakteri Salmonella typhi yang umumnya hidup dan berkembang biak dalam tubuh hewan ternak. Mulai dari sapi hingga ayam. Sebagai informasi, bakteri ini tidak bisa musnah begitu saja. Oleh karena itu, sebagian Salmonella typhi hanya akan keluar ketika hewan-hewan ternak mengeluarkan feses.
Dari feses ternak tadi, bakteri tersebut bisa menyebar ke berbagai tempat. Adapun penyebarannya berawal dari lingkungan. Seperti di area tanah, tempat kotor, sumber mata air, atau bahkan di lautan karena terbawa arus. Dari tempat-tempat tersebut, bakteri juga bisa berkembang biak dan menyebar ke hewan maupun tanaman di sekitarnya.
Selain itu, bakteri pun bisa bersarang di tangan manusia dan menyebabkan banyak objek di sekitarnya terkontaminasi. Contoh objek yang paling sering terkontaminasi adalah masakan. Jadi, ketika manusia mengonsumsi masakan tersebut, bakteri ini akan tinggal dan berkembang biak di lambungnya. Berlanjut dari itu, bakteri akan melakukan penyebaran kembali di lingkungan setelah keluar bersama kotoran manusia.
Di Indonesia sendiri, rata-rata penderita tipes mengaku masalah kesehatan lambungnya terjadi setelah mengonsumsi jajanan kurang sehat. Yang mana, jajanan tersebut tidak melalui pengolahan yang higienis sehingga bakteri menetap di olahan dan termakan. Selain jajanan, masakan rumahan juga tak jarang jadi penyebab tipes apabila proses memasaknya tidak tepat.
Pengalaman Sakit Tipes, Mulai Gejala sampai Sembuh
Dari ulasan di atas, dapat Anda ketahui jika penyakit tipes berkemungkinan terus ada sebab bakterinya menular dengan cepat secara konstan. Meski demikian, ada solusi untuk mengatasinya. Namun sebelum itu, pastikan untuk mengetahui beberapa gejalanya. Dengan begitu, jika Anda atau keluarga tertular bakteri ini, risiko penyebarannya akan jauh lebih kecil sebab penanganannya cepat.
1. Suhu Tubuh Meningkat hingga 40 Derajat
Gejala pertama yang kerap terjadi pada penderita tipes adalah meningkatnya suhu tubuh sampai mencapai 40°C. Demam tinggi ini biasanya akan terjadi setelah beberapa jam mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri. Namun, suhu tersebut akan segera mereda sehingga penderita akan merasa baik-baik saja.
Meski begitu, di malam hari demamnya akan lebih sering muncul dan menyebabkan waktu tidur kurang berkualitas. Dari masalah tersebut, akan muncul gejala lainnya, seperti sakit kepala hingga tidak enak badan. Gejala-gejala ini akan terasa selama seminggu. Bahkan jika demamnya terlalu tinggi, penderita bisa mengalami panas dalam sehingga tenggorokan terasa kering hingga mimisan.
2. Menurunnya Berat Badan
Gejala selanjutnya yang bakal terasa oleh penderita tipes adalah menurunnya berat badan. Pasalnya, bakteri tersebut menetap di lambung sehingga nafsu makan terasa hilang. Bukan itu saja, keberadaan bakteri ini dalam lambung juga bisa menyebabkan setiap makanan yang masuk ke tubuh akan lebih cepat keluar lagi. Entah karena rasa mual sehingga Anda muntah entah akibat diare.
Apabila setelah merasakan hal-hal tadi Anda tidak melakukan pengecekan dan pengobatan, gejala lanjutan akan lebih terasa. Contohnya, tubuh lemas dan lesu, kepala terasa berat, hingga perut sakit. Meski demikian, tubuh tidak kesulitan mengeluarkan keringat secara terus-menerus sehingga panas dingin atau meriang akan kembali terjadi.
3. Muncul Ruam di Tubuh
Tidak semua penderita tipes akan menunjukkan adanya penyakit demam tifoid ini dengan gejala berupa ruam di tubuh. Alasannya, penyebab ruam pada penderita tipes bukan karena perdarahan yang terjadi dalam usus. Adapun penyebab ini terjadi adalah bakteri Rickettsia yang mungkin mendiami tubuh Anda akibat terlalu lama berbaring di kasur tanpa membersihkannya.
Pada penderita tipes, ruam dengan nama rose spot ini biasanya muncul di hari kelima setelah demam. Sama seperti gejala tipes lainnya, ruam juga akan memudar dengan sendirinya setelah dua hari atau tiga hari. Paling lama, ruam ini akan menghinggapi tubuh selama lima hari. Meski demikian, ini tidak berarti tipesnya juga sembuh sehingga Anda tetap memerlukan penanganan dari ahli medis.
4. Gangguan Kesadaran
Demam tifoid berarti mengawan. Jadi, tiap-tiap gejalanya akan hadir dalam kurun waktu singkat tetapi berlangsung terus-menerus. Kurun waktu tampaknya gejala ini adalah 3 minggu sampai 4 minggu setelah mengonsumsi makanan tertular bakteri Salmonella typhi. Fatalnya, beberapa gejala yang timbul saat tipes bisa sampai mengakibatkan munculnya beberapa gangguan lain.
Contohnya adalah gangguan kesadaran. Perlu Anda ketahui, gangguan ini biasanya terjadi ketika demam sudah benar-benar tinggi. Namun, tidak semua penderita tipes akan merasakan gejala ini. Sebab rata-rata, potensi gejala ini lebih besar terjadi pada anak-anak. Umumnya, gejala ini juga mengakibatkan kejang-kejang. Sementara itu, orang dewasa lebih jarang mengalami gejala ini.
5. Nafsu Makan Meningkat
Saat gejala-gejala berat sudah terjadi, pada minggu ketiga atau minggu keempat badan penderita tipes akan terasa lebih nyaman. Biasanya gejala ini tampak dengan meningkatnya nafsu makan. Tidak jarang, ada juga orang-orang yang memiliki nafsu makan lebih dari biasanya setelah mengalami gejala-gejala tipes tadi.
Meski begitu, Anda harus tetap waspada sebab bakteri Salmonella bisa jadi tetap tinggal di lambung jika tidak ada penanganan lebih lanjut. Oleh karena itu, Anda lebih baik menemui ahli medis ketika mengalami gejala tadi. Dengan demikian, gejala tipes bisa teratasi dengan baik dan risiko terjadinya tipes lagi jadi lebih kecil.
Pengobatan Tipes
Jika datang ke klinik, salah satu pengobatan umum yang ahli medis lakukan adalah pemberian antibiotik. Seperti ceftriaxone, azithromycin, dan juga ciprofloxacin. Namun selain itu, Anda juga sebaiknya melakukan pengobatan mandiri sembari mengonsumsi obat tersebut. Adapun beberapa pengobatan tipes secara mandiri yang bisa Anda lakukan di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Minum Air dengan Jumlah Cukup
Salah satu gejala yang mungkin terjadi saat tipes adalah diare. Oleh karena itu, kadar air dalam tubuh Anda bakal terkuras dalam jumlah cukup banyak. Dari itu, tubuh pun berpotensi mengalami dehidrasi hingga panas dalam. Guna mencegahnya, pastikan meminum air putih dengan jumlah cukup ketika muncul gejala awal tipes.
Meskipun minum air putih kerap terasa tidak enak dan menyebabkan mual hingga muntah, Anda harus memastikan hal ini. Jika tidak bisa meminum air putih, Anda juga bisa mengembalikan cairan dalam tubuh dengan alternatif lain. Misalnya mengonsumsi buah yang mengandung kadar air cukup banyak, seperti semangka, kelapa, atau anggur. Anda juga bisa menjadikannya sebagai jus.
2. Istirahat dengan Cukup
Pengobatan tipes yang kedua adalah dengan istirahat secukupnya. Ketika tipes terjadi, Anda pasti merasakan kelelahan dan merasa lemas seharian. Untuk mengurangi gejala itu, sebaiknya maksimalkan waktu istirahat. Namun, jangan terlalu berlebihan sebab hal tersebut bisa memicu adanya komplikasi liver.
Jika tidak bisa istirahat dan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas sehari-hari, pastikan sebelumnya tubuh sudah mendapatkan antibiotik. Selain itu, hindari telat makan dan usahakan untuk tidak melakukan aktivitas berat. Bahkan meskipun aktivitas tersebut menyehatkan, seperti olahraga atau naik dan turun tangga.
3. Kurangi Konsumsi Makanan Berserat
Pada dasarnya, makanan berserat memang sangat baik untuk tubuh. Terlebih jika gejala tipes yang terjadi juga termasuk sembelit. Namun, mengonsumsi makanan berserat dalam jumlah banyak bisa meningkatkan jumlah karbon dalam tubuh. Oleh karena itu, badan Anda akan terasa begah setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Adapun jenis-jenis makanan berserat terdiri dari buah dan sayur. Memang tidak semuanya. Namun, beberapa makanan berserat yang sebaiknya tidak Anda konsumsi saat sakit tipes di antaranya adalah nanas dan beri. Selain itu, hindari juga mengonsumsi kiwi, pisang, dan juga buah-buahan yang sudah melalui pengeringan.
4. Atur Pola Makan
Saat mengalami gejala tipes, seperti mual dan muntah, besar kemungkinan nafsu makan Anda menurun. Jadi, energi dalam tubuh juga berkurang sehingga rasanya seperti kelelahan setiap saat. Di saat seperti ini, tetap pastikan tubuh Anda menerima asupan makanan yang bergizi walaupun lidah tidak berselera. Bahkan meskipun beberapa kali makanan yang masuk ke tubuh selalu keluar lagi.
Jika bingung harus mengonsumsi apa, Anda bisa memakan kentang rebus atau roti tawar. Makanan berkalori tinggi ini dapat membantu mengembalikan energi yang hilang. Selain itu, Anda bisa mengonsumsi makanan dengan protein tinggi. Seperti telur rebus, tahu, daging cincang, hingga ikan. Namun, pastikan makanan melalui pengolahan tepat agar tidak menyebabkan gejala lebih parah.
5. Jaga Kebersihan Tangan
Cara pengobatan agar tipes cepat sembuh dan tidak menimbulkan gejala lain yang lebih parah adalah dengan menjaga kebersihan diri. Baik dalam hal-hal kecil maupun besar. Contohnya saja, saat akan memakan buah, pastikan mencuci tangan Anda lebih dulu meskipun sebelumnya hanya berbaring saja.
Selain saat akan mengonsumsi makanan, rutinitas cuci tangan harus Anda lakukan di lain waktu. Misalnya, setelah buang air kecil maupun besar. Pasalnya, bakteri Salmonella dalam tubuh sebagian akan keluar dengan tinja ataupun kencing. Guna meminimalisir risiko penyebaran, cuci tangan dengan menggunakan sabun juga. Selain itu, pastikan juga semua sela-sela jarinya terbersihkan.
Baca Juga: Penyakit Centengan dan Cara Mengobatinya Sendiri di Rumah
Tips Menghindari Tipes
Tipes adalah penyakit yang umum terjadi pada masyarakat di seluruh dunia. Meski penyakit ini mendapatkan gelar sebagai penyakit umum, Anda tidak boleh menganggapnya sepele. Pasalnya, penyebab utama adanya penyakit ini adalah bakteri. Sementara itu, pembasmian bakteri tidaklah mudah sebab penyebarannya yang sangat cepat tetapi menghasilkan jumlah banyak.
Satu-satunya cara untuk terhindar dari penyakit ini adalah selalu sadar untuk terus menjaga kesehatan. Terutama menyoal pencernaan. Anda tentu tahu bahwa ada banyak sekali hal-hal yang bisa menjadi penyebab terganggunya kesehatan pencernaan. Mulai dari mengonsumsi masakan belum matang, jajanan yang kurang sehat, dan masih banyak lagi.
Selain menjaga kesehatan pencernaan, tips lain agar terhindar dari tipes adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sebagaimana dalam ulasan di atas, bakteri Salmonella memiliki jumlah sangat banyak dan bisa terdapat di berbagai objek. Jadi, untuk meminimalisir risiko terkena tipes, pastikan objek di sekitar terjaga kebersihannya agar tidak jadi tempat bersarangnya bakteri ini.
Adapun beberapa objek sekitar yang paling penting terjaga kebersihannya adalah toilet dan dapur. Selain itu, tempat-tempat yang sering Anda gunakan atau datangi juga harus terjaga kebersihannya. Dengan demikian, bakteri Salmonella tidak akan terlalu mudah menyebar dan lambung Anda terhindar dari mengonsumsi makanan yang bisa menyebabkan tipes.