Gunung Bawakaraeng (2017)

Posted on

Sinopsis GUNUNG BAWAKARAENG – Film GUNUNG BAWAKARAENG adalah sebuah film lokal dari Sulawesi Selatan dengan genre horor yang akan tayang di bioskop nasional mulai 19 Oktober mendatang. Film yang diproduksi oleh Gowa Production dan Asosiasi Seniman Film Indonesia ini mengangkat cerita tentang keprihatinan atas kondisi lingkungan di GUNUNG BAWAKARAENG, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang kerap diabaikan oleh para pendaki gunung tersebut. Sang produser, Indra Alamsyah memaparkan bahwa kisah yang diangkat dalam film ini adalah atas dasar keprihatinan kepada gunung tersebut karena yang mendaki gunung tersebut sudah tidak banyak lagi yang merupakan pecinta alam, namun yang ada hanya penikmat alam yang tidak menghiraukan etika. Tujuan dari dibuatnya film ini adalah untuk menyadarkan para pendaki untuk memperhatikan alam, karena jika alam diganggu, banyak yang akan marah termasuk makhluk yang ada di dunia lain.

Mitos di Balik GUNUNG BAWAKARAENG

Sebelum membahas sinopsis GUNUNG BAWAKARAENG dalam versi filmnya, ada baiknya kita memahami dulu mitos yang beredar di kalangan warga setempat. Gunung Bawakaraeng adalah sebuah gunung yang berada di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Bawakarang berasal dari kata ‘Bawa’ yang artinya mulut dan ‘Karaeng’ yang artinya Tuhan. Jadi, GUNUNG BAWAKARAENG berarti Gunung Mulut Tuhan. Warga lokal biasanya melakukan “haji” di puncak gunung ini setiap musim haji atau bulan zulhijjah. Dipercayai tempat ini adalah tempat berkumpulnya para wali. Pada Hari Idul Adha, warga setempat juga menggelar shalat Idul Adha bersama.

Tempat wisata terkenal di Sulawesi Selatan, Malino, berada di lereng gunung tersebut. Gunung ini memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga cadangan air untuk Gowa, Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai. Banyak pendaki yang datang ke tempat ini, namun sayangnya seringkali suka berbuat seenaknya, misalnya membuang sampah sembarangan atau memetik tanaman yang dilindungi.

Kerusakan Gunung Bawakaraeng bukan isapan jempol belaka. Pada tahun 2004, pernah terjadi longsor yang di kaki Gunung Bawakaraeng, tepatnya di Kecamatan Tinggimoncong. Bencana ini menewaskan 30 warga dan menimbun ribuan areal sawah dan kebun. Peristiwa ini semakin menambah aroma mistis di gunung yang berketinggian  2.845 ndpl dari permukaan laut ini. Selain itu, udara yang dingin pada musim hujan sudah banyak menelan korban para pendaki yang tewas akibat kedinginan.

Cerita-cerita mistis pun beredar. Misalnya cerita mistis tentang Pasar Anjaya yang terletak di antara Gunung Lompobattang-Gunung Bawakaraeng. Pasar Anjaya adalah pasar makhlus halus yang ceritanya beredar dari mulut ke mulut pendaki. Para pendaki disarankan tidak bermalam karena seringkali terdengar suara keramaian seperti pasar namun tak tampak oleh mata.

Cerita lainnya adalah hantu perempuan cantik bernama Noni yang kabarnya sering muncul saat bulan purnama, angin tak berhembus dan terdengar suara lolongan anjing yang panjang. Menurut warga Lembana, warga setempat di kawasan Gunung Bawakaraeng, Noni sering mendaki bersama kekasihnya  pada tahun 1970an atau 1980an. Saking seringnya mendaki, warga menjadi kenal dengannya. Apalagi waktu itu pendakian belumlah seramai sekarang. Suatu hari, Noni turun dari Gunung Bawakaraeng dengan wajah pucat dan melotot, lalu menghilang. Warga heran karena biasanya Noni adalah seorang periang dan ramah. Ternyata Noni sudah menjadi hantu. Tidak jelas apakah Noni meninggal karena dibunuh atau gantung diri. Kabarnya jasadnya tergantu di dahan pohon.

Cerita ini memang dianggap mitos karena tidak pernah jelas apakah ada orang yang bernama Noni dan di mana kuburnya. Namun banyak pendaki dan warga yang mengaku pernah melihatnya.

Pembuatan film GUNUNG BAWAKARAENG

Indra mengatakan bahwa film GUNUNG BAWAKARAENG diperankan oleh sejumlah pelajar SMA dan mahasiswa yang aktif di seni teater sekolah atau kampus mereka. Film ini telah diproduksi pada tahun 2015 namun kemudian mengalami revisi dan di tahun 2017 ini baru bisa diselesaikan. Selain mengangkat tentang kondisi lingkungan di Gunung Bawakaraeng, film ini juga sedikit menambahkan kisah mistis yang ada di gunung yang menjadi sumber penyimpanan air bagi kabupaten-kabupaten di sekitar Kabupaten Gowa tersebut.

Indra mengakui film ini dibuat dengan dana yang terbatas, namun tidak menghalanginya untuk berkarya. Sasaran dia pun jelas, ingin menyampaikan kepada anak muda agar mencintai dan merawat alam. Jadi, film ini tidak hanya dibuat dengan sisi komersial, tapi ada pesan moral juga di dalamnya.

Film dengan genre drama, petualangan, dan misteri ini disutradarai oleh Iwan Kurniawan dan Syaiful HR, sedangkan naskah filmya ditulis oleh Iwan Kurniawan. Sementara pemeran dalam film ini adalah Hariadi Hartawan, Veri Dianto Arif, Umy Delia, Kiki Nurhaliza, Rifial Idzal, dan Inggrid Disrey. Semua pihak yang terlibat dalam film berdurasi 60 menit ini merupakan putra asli Kota Makassar, mulai dari cast, kru, sutradara, hingga produser. Seperti apa filmnya? Simak sinopsis GUNUNG BAWAKARAENG berikut ini:

Sinopsis GUNUNG BAWAKARAENG

Cerita berawal dari adanya sekelompok pendaki yang penasaran untuk membuktikan kebenaran kisah mengenai Gunung Bawakaraeng, terutama Jey, seorang pendaki asal Jakarta. Menurut kisah yang beredar, Gunung Bawakaraeng dikenal dengan mitos-mitos angkernya dan juga disebutkan dahulu gunung ini menjadi tempat pertemuan para wali untuk menyebarkan agama Islam.

Suatu hari, Jey datang ke Makassar dan meminta para pendaki dari Makassar ini untuk mengantarnya ke Gunung Bawakaraeng. Namun mereka enggan untuk menemani Jey karena sifat Jet yang angkuh dan sombong. Jey akhirnya memberikan uang sebesar 5 juta untuk para pendaki tersebut untuk menemaninya karena tekad Jey sudah bulat untuk mendaki gunung tersebut. Akhirnya para pendaki tadi setuju dan bersedia untuk mengantar Jey. Perjalanan menuju puncak Bawakaraeng dimulai dari Kampung Lembanna yang penuh dengan tantangan. Tidak hanya mental fisik mereka yang diuji, namun nyali pun jadi hal yang penting. Bagaimana kisa petualangan mereka mendaki Gunung Bawakaraeng? Saksikan hanya di bioskop kesayangan Anda, karena sinopsis GUNUNG BAWAKARAENG ini tentunya tak bisa menjawab rasa penasaran kamu.

Poster GUNUNG BAWAKARAENG

sinopsis GUNUNG BAWAKARAENG

Informasi film GUNUNG BAWAKARAENG

Jenis Film :
Drama, Mystery, Adventure

Produser :
Indra Alamsyah

Sutradara :
Iwan Kurniawan, Syaiful H.R

Penulis :
Iwan Kurniawan

Produksi :
Gowa Production, Asosiasi Seniman Film Indonesia

Pemain:
Veri Dianto, Umy Dhelia, Kiki Nurhaliza, Rifial Idzal, Inggrid Disrey, Hariadi Hartawan,

Tanggal rilis :
19 Oktober 2017

Trailer film GUNUNG BAWAKARAENG

Demikianlah sinopsis GUNUNG BAWAKARAENG, semoga cukup memuaskan rasa ingin tahu kamu. Jangan lupa untuk membaca sinopsis film-film lainnya.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.