Sinopsis EYE IN THE SKY (2016)

Posted on

Eye In The Sky adalah film bergenre drama. Film ini akan dirilis pada 11 Maret 2016 nanti. Eye In The Sky adalah sebuah film yang diproduksi oleh Studio Movie Bleecker Street. Film ini menampilkan Aaron Paul dan Helen Mirren sebagai tokoh utama.

Di dalam film Eye In The Sky, Helen Mirren memerankan tokoh Kolonel Kathrine Powell. Kolonel Kathrine Powel adalah seorang militer Inggris. Sebagai seorang perwira menengah, pada suatu ketika Kathrine Powell ditugaskan untuk memimpin ‘operasi drone rahasia.’ Operasi tersebut sengaja dirancang militer Inggris untuk menangkap para teroris di Kenya.

Eye In The Sky adalah film yang menggambarkan pertaruhan antara penerapan strategi perang modern dengan tuntutan untuk tetap menjaga nilai kemanusiaan selama menghadapi para teroris. Para teroris memiliki strategi yang sulit dibaca. Mereka memakai prinsip perang gerilya dan pergerakan senyap. Pada saat bersamaan, Kathrine harus menghadapi kondisi dilematis ketika seorang gadis berusia 9 tahun terjebak di zona pertempuran melawan teroris tersebut. Sementara, itu, Powell tidak memiliki banyak waktu lagi untuk meladeni perlawanan teroris. Apalagi, persediaan logistik tentaranya mulai berkurang.

Baca juga:

  • Film Green Room (2016) – Sinopsis Lengkap dan Nonton Trailer
  • Film Rachet and Clank (2016) – Sinopsis Lengkap dan Nonton Trailer

Film yang berdurasi selama 102 menit ini disutradarai oleh Gavin Hood. Penulis skenarionya adalah Guy Hibbert. Selain Aaron Paul dan Helen Mirren, Eye In The Sky juga menampilkan pemain casting lainnya seperti Barkhad Abdi, Kim Engelbrecht, Lain Glen dan Alan Rickman.

Sinopsis Lengkap Film Eye in the Sky :

Kolonel Katherine Powell (Helen Mirren) mendapatkan perintah dari Markas Northwood untuk melaksanakan sebuah misi penangkapan tingkat tinggi terhadap ekstrimis Al-Shabaab di persembunyiannya di Nairobi, Kenya. Sebuah pesawat tanpa awak, Reaper, dikontrol dari pesawat penyerang Creech yang berada di Nevada oleh pilot USAF, Steve Watts (Aaron Paul). Watts bertugas melakukan pengawasan udara, sementara agen-agen lapangan di Kenya, salah seorang di antaranya Jama Farah (Barkhad Abdi) menggunakan video berjangkau rendah untuk pengawasan bawah tanah. Tentara yang menyamar diposisikan dekat dengan lokasi untuk melakukan penangkapan, tapi Farah menemukan teroris memiliki bahan peledak yang dipersiapkan untuk bom bunuh diri yang akan melukai warga sipil.
Powell memutuskan mengubah misi dari penangkapan menjadi pembunuhan. Ia memberikan informasi kepada Watts agar mempersiapkan misil yang tepat mengarah pada gedung persembunyian ekstrimis. Ia meminta pendapat pada penasihan hukum mengenai legalitas tindakan ini. Penasihatnya menyarankan meminta persetujuan atasannya. Letnan Jenderal Frank Benson (Rickman) mengawasi misi ini dari London dengan orang dari pemerintah Inggris sebagai saksi dan meminta otorisasi mereka. Konflik antara pandangan hukum dan politik terjadi. Sebagai contoh sangat kontras nilai taktik pembunuhan yang akan menghasilkan publisitas negatif pembunuhan warga sipil dan status beberapa target sebagai warga negara Amerika dan Inggris. Mereka gagal mencapai sebuah keputusan. Menteri Luar Negeri AS yang dihubungi sedang mengikuti acara pertukaran budaya di Beijing, tidak memberikan jawaban pasti. Ia hanya bersikeras untuk mencari cara meminimalisir kerusakan.
Sementara itu, situasi di gedung ekstrimis semakin sulit dinilai. Alia Mo’Allim (Aisha Takow), seorang remaja tanggung yang tinggal di dekat gedung itu, berada dalam bahaya jika gedung ditembakkan rudal. Watts dan anggota USAF, Carrie Gerson (Phoebe Fox) bisa melihat Alia menjual roti di luar gedung yang ditargetkan dan berusaha menunda menembak sampai remaja itu pergi. Farah mencoba membeli semua roti Alia agar ia segera pergi. Namun, penyamaran terbongkar dan Alia melarikan diri.
Mencari cara mendapatkan otorisasi yang dia dibutuhkan untuk melancarkan serangan, Powell memerintahkan petugas penilai resiko menemukan parameter serangan yang memungkinkan resiko kematian warga sipil yang lebih rendah. Ia kembali mengevaluasi titik serangan dan mendapatkan kemungkinan kematian Alia 45-65 persen. Ia memaksa petugas itu melaporkan resiko yang lebih rendah. Serangan selanjutnya diberikan wewenang dan Watts dengan enggan melancarkan misil. Gedung diratakan dan korban jatuh di sekitarnya. Alia telah bergerak cukup jauh untuk selamat dari serangan, tapi ia terluka dan pingsan. Namun, salah seorang pimpinan teroris juga selamat, membuat Watts menembakkan rudak yang kedua yang menyerang tempat itu sebelum orang tua Alia berhasil menjangkau anaknya. Mereka terluka ringan dan membawa Alia ke rumah sakit di mana tenaga medis tidak dapat menolong Alia dan ia dinyatakan meninggal dunia.

Informasi film:

Sutradara:
Gavin Hood
Produser:
Ged Doherty
Colin Firth
David Lancaster
Penulis:
Guy Hibbert
Pemain:
Helen Mirren
Aaron Paul
Alan Rickman
Barkhad Abdi
Penata musik:
Paul Hepker
Mark Kilian
Sinematografer:
Haris Zambarloukos
Editor:
Megan Gill
Rumah produksi:
Entertainment One
Raindog Films
Distributor:
Entertainment One
Tanggal rilis:
11 September 2015 (TIFF)
Durasi:
102 menit
Negeri:
United Kingdom
Bahasa:
English
Poster film Eye in The Sky:
 
 
Trailer film Eye in the Sky:
 

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.