Tes psikologi (psychological test) kadang juga disebut sebagai instrumen penilaian, yakni prosedur yang dipakai untuk mengukur dan menilai sejumlah sifat kepribadian, kondisi emosional, sikap, minat, kemampuan dan nilai yang dianut. Tes ini mengharuskan seseorang memberikan jawaban atas pertanyaan lisan maupun tertulis, yang kemudian hasil jawaban tersebut dijumlahkan dan diberi skor tertentu. Ada dua jenis tes, yaitu pertama, tes objektif yang juga disebut inventori, mengukur sejumlah keyakinan, perasaan atau perilaku yang disadari individu. Kedua, tes proyektif dirancang untuk mengungkap perasaan atau motif yang tidak disadari.
Ada ratusan tes psikologi yang biasanya digunakan di bidang industri, pendidikan, profesi-profesi, dan militer yang membantu menilai kepribadian para personel. Ada juga tes yang digunakan untuk tujuan studi penelitian. Tes dapat dilakukan kepada individu atau kelompok besar. Pengukuran-pengukuran ini membantu menjelaskan perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
Penilaian ini bisa dipakai untuk meningkatkan pemahaman mengenai diri sendiri, menilai berbagai perlakuan psikologis, program psikologis, penelitian ilmiah dan mengeneralisasi perilaku manusia. Bahkan, jika dirancang dengan baik, psiko-tes dapat berperan besar dalam mengembangkan kepribadian seseorang.
Untuk itu kita sendiri pun perlu melakukan evaluasi diri sederhana, karena ada begitu banyak orang yang salah memahami dirinya sendiri, kemampuan dan sifat dirinya. Contoh, di dunia kerja, pegawai terlalu yakin dengan kemampuan kerja mereka, sementara CEO terlalu yakin dengan pengambilan kepitusan mereka. Kebanyakan orang tidak menyadari kekurangan diri mereka sendiri.
Artikel Terkait