Makanenaksehati.blogspot.com – Biji buah labu yang ukurannnya sangat kecil ternyata memiliki menfaat yang luar biasa bagi kesehatan.
Kredit: ifood.tv |
Dilansir Timesindia.com, biji labu memberikan kebaikan pada beberapa organ di dalam tubuh. Selain itu, ada pula beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan mengonsumsi biji labu secara rutin. Cara mengonsumsinya bisa seperti makan kuaci atau dikeringkan terlebih dahulu.
Berikut ini manfaat yang dapat dirasakan dengan makan biji buah labu:
- Menjaga kesehatan jantung. Biji labu kaya dengan magnesium. Nutrisi ini penting dalam menjaga kerja jantung. Di samping itu, magnesium diperlukan untuk mengontrol tekanan darah. Sehingga, bukan jantung saja yang terlindung melainkan turut mencegah serangan stroke. Hanya dengan makan seperempat cangkir biji labuh mampu menyukupi setengah kebutuhan harian magnesium.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Biji labu juga kaya dengan zat besi. Ini diperlukan dalam meningkatkan kekebalan tuh. Efeknya dapat mengurangi infeksi virus maupun bakteri. Juga, kekebalan tubuh yang prima membentengi diri dari pengaruh buruk depresi, kelelahan kronis, hingga stres.
- Menjaga prostat tetap sehat. Prostat bisa mendapatkan pula khasiat dari biji labu. Pasalnya, ada kandungan seng yang tinggi untuk menyehatkan prostat pada pria. Sebuah studi menemukan bahwa minyak biji labu dan buah labu mendukung kesehatan prostat dan mengobati pembesaran prostat jinak.
- Mencegah risiko diabetes. Biji labu dapat mencegah terjadinya resistensi insulin. Hormon Insulin dipakai dalam memecah glukosa menjadi energi sehingga glukosa tidak menumpuk dalam darah. Begitu pula, biji labu akan mencegah komplikasi diabetes dengan mengurangi stres oksidatif.
- Menjaga kualitas tidur. Makan biji labu dan buah labu beberapa jam sebelum waktu tidur membantu seseorang mendapatkan tidur lebih nyenyak. Pasalnya, senyawa dalam biji labu mengaktifkan triptofan yang diperlukan dalam memroduksi melatonin dan serotonin. Kedua hormon tesebut mempromosikan seseorang untuk tidur lebih lelap.(*)
(Penulis: Ilham Choirul)
Artikel Terkait