The Eyes of My Mother menjadi salah satu film dengan tema horror, gore, serta psikologi thriller yang paling menarik perhatian ketika ditayangkan pertama kali di Sundance Film Festival pada 23 Januari 2016 lalu. Dengan Nicolas Pesce duduk di kursi sutradara sekaligus sebagai penulis cerita dan skenario, The Eyes of My Mother memang lebih mengandalkan kekuatan tiap-tiap adegan yang disajikan dengan sinematografi hitam putih arahan Zach Kuperstein. Film yang rencananya akan mulai tayang pada 2 Desember 2016 di bioskop-bioskop pilihan seluruh dunia ini memang tak dibintangi oleh aktor-aktor kenamaan, namun keberanian Nicolas Pesce menghadirkan kengerian dalam setiap masing-masing adegan menjadi daya tarik sendiri yang tak bisa diremehkan.
Film The Eyes of My Mother memiliki tiga bagian cerita yang diberi subjudul menjadi “Mother” atau Ibu, “Father” atau Ayah, dan terakhir “Family” alias keluarga. Keseluruhan cerita dimulai dari seorang ibu berkebangsaan Portugis (diperankan oleh Diana Agostini) yang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai dokter bedah demi menjaga sang putri semata wayang, Francisca (diperankan oleh Kika Magalhaes). Keduanya tinggal di sebuah pedesaan, dengan sang ibu sepenuhnya mengajarkan segala sesuatunya pada Francisca. Mulai dari membacakan dongeng-dongeng, hingga mengajari sang anak mengenai ilmu bedah.
Kehidupan keluarga tersebut berubah ketika seorang pria (diperankan oleh Will Brill) yang masuk ke rumah pertanian mereka. Tak hanya itu saja, pria asing ini pun melakukan serangkaian kejahatan di depan mata Francisca. Ia membunuh kedua orang tua gadis kecil tersebut, ia pun melecehkan Francisca secara seksual. Francisca tumbuh dewasa menjadi seorang gadis tertutup dan pendiam. Namun disisi lain Francisca memiliki rasa penasaran yang besar mengenai tubuh manusia. Ia terperangkap dalam trauma yang membayangi sejak kejadian ketika ia kecil dulu. Ditambah dengan pengaruh sang ibu, yang entah bagaimana belum sepenuhnya meninggalkannya. Perpaduan tersebut menjadi mimpi buruk bagi Francisca, serta bagi orang-orang disekitarnya. Berbagai kejadian menyeramkan pun mulai terjadi. Bukan hanya sekedar menyeramkan, namun juga sama sekali tak terduga dilakukan oleh seorang perempuan muda dengan wajah yang begitu lugu kekanak-kanakan.
Sinopsis Lengkap film The Eyes of My Mother:
sendiri dimana mereka hidup dari sapi-sapi mereka dan hewan lainnya. Ibu
Fransisca yang memiliki keahlian bedah dari sang legenda Francis of Assisi melatihnya
untuk memindahkan bola mata hewan di peternakan mereka. Suatu hari, seorang
sales bernama Charlie, datang dan beradu argumen dengan ibu Fransisca yang
berujung kematian bagi ibu Fransisca setelah keluarga Fransisca percaya bahwa
Charlie adalah pria baik. Charlie yang terluka saat berusaha membunuh ibu Fransisca
ditawan oleh Fransisca dan ayahnya, mereka tidak terima dengan apa yang terjadi
pada ibu Fransisca.
itu, adegan demi adegan ia jelaskan
kepada Fransisca dan ayahnya membuat Fransisca melakukan sesuatu yang keji
kepada Charlie. Ia mengambil kedua mata dan juga pita suara Charlie. Fransisca
memang tidak mau membunuh Charlie karena ia tidak mempunyai teman, namun hal
itu sangat menyiksa Charlie dengan operasi yang dilakukan oleh Fransisca. Tak
lama berselang, ayah Fransisca meninggal dunia, Fransisca tidak sudi untuk
menguburkan ayahnya disamping ibunya, ia memilih untuk mengawetkan ayahnya
dibathtub. Kejiwaannya semakin terganggu setelah mengetahui Charlie kabur dan
tidak memberikan Fransisca pilihan lain selain membunuh Charlie.
semakin terganggu. Tahun demi tahun Fransisca tumbuh dewasa, ia bertemu dengan
Kimiko, seorang pelajar dari Jepang. Mereka bertemu di sebuah bar, Fransisca
kemudian mengajak Kimiko untuk kerumahnya. Setelah mereka berbincang-bincang,
Kimiko mulai tidak nyaman dengan cerita kematian ayah dan ibunya. Ia juga sudah
mengetahui ada yang tidak beres dengan Fransisca. Kimiko yang berusaha untuk
pergi dibunuh dan mayatnya dicincang oleh Fransisca. Beberapa hari kemudian,
Fransisca pergi mendaki di hutan dan menumpang dengan wanita bernama Lucy saat
pulang kerumahnya. Lucy yang memiliki seorang bayi laki-laki harus menerima
perlakuan gila Fransisca yang menculik anaknya dan menikam Lucy.
menikam Lucy, Fransisca tidak melanjutkan perbuatan gilanya kepada anak Lucy,
ia memilih untuk menjaganya dan memberinya nama Antonio. Antonio tumbuh sehat
dan besar, ia dirawat oleh Fransisca sebagai ganti seorang anak. Ia selalu
melarang Antonio untuk pergi ke gudang, Antonio yang penasaran akhirnya nekat
untuk masuk kegudang tersebut. Ia sangat kaget mendapati Lucy dengan keadaan
menyedihkan. Lucy yang mengetahui Antonio adalah anaknya sangat gembira,
akhirnya keluarga kecil tersebut berkumpul kembali. Antonio meminta Lucy untuk
pergi sejauh mungkin sementara ia mengurus Fransisca dengan bantuan polisi.
Lucy yang mengetahui hal tersebut berusaha untuk kabur namun seorang supir
menemukannya. Fransisca yang tidak bisa berkutik saat polisi berusaha
menangkapnya, mencoba menyandera Antonio namun akhirnya ia berhasil ditembak oleh
polisi.