4 Jenis Attachment Style dan Pengaruhnya dalam Hubungan

Posted on

attachment style hubungan

Attachment style adalah sebuah konsep psikologi yang berkaitan dengan cara seseorang membangun atau membentuk hubungan dengan orang lain. Meskipun bukan istilah baru, namun masih banyak orang yang belum memahami istilah yang satu ini. Anda mungkin juga adalah salah satu diantaranya?.

Nah, berhubungan dengan attachment style ini. Pada ulasan kali ini, kami akan membahas mengenai konsep psikologis yang satu ini, mulai dari definisi hingga jenis attachment style ini. Penasaran?

Langsung saja, simak ulasan yang mendalam yang telah kami rangkum di bawah ini.

Attachment Style Adalah..?

Attachment style adalah konsep psikologis yang menggambarkan bagaimana seseorang membangun hubungan dengan orang lain. Konsep psikologis ini diketahui dikenalkan pertama kali oleh seorang psikolog bernama John Bowlby pada kisaran tahun 1950-an dan menjadi salah satu topik penelitian hangat di saat itu di bidang psikologi.

Attachment style ini sendiri mencakup hubungan yang dibangun dengan orang penting di dalam kehidupan, seperti orang tua, pasangan atau teman depan. Umumnya, attachment atau keterikatan ini dapat dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil saat seseorang pertama kali berinteraksi dengan orang tua atau pengasuh utamanya.

Melansir ulasan dari Graceh Suh, konselor kesehatan mental asal New York, Amerika Serikat di laman Mindbodygreen, disebutkan bahwa attachment style terbentuk pada tahun pertama dari kehidupan bayi, tepatnya pada kisaran usia 7 hingga 11 bulan.

Selain orang tua dan pengasuh utama, attachment style juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman hidup yang dijalani oleh seseorang, seperti hubungan persahabatan dan hubungan romantis di masa lalu. Singkatnya, seseorang dapat memiliki attachment style yang sehat (secure) di masa kecil, namun berubah seiring pengalaman hidup buruk saat beranjak dewasa.

Jenis Attachment Style Dalam Hubungan

Dalam dunia psikologi, jenis attachment style terbagi atas 4 jenis berbeda. Awalnya, Bowlby mengemukakan hanya 3 jenis dari attachment style ini. Namun pada tahun 1986, terdapat penelitian dari Main dan Solomon yang memperkenalkan 1 tipe attachment style baru, yaitu disorganized attachment.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan mengenai jenis jenis attachment style tersebut:

1. Secure Attachment Style

Jenis atau tipe attachment style yang pertama adalah secure attachment. Secure Attachment ini sendiri merujuk pada kemampuan seseorang dalam membangun hubungan yang aman dengan orang lain. Mereka dengan tipe attachment ini umumnya merasa nyaman dalam memberikan dan memberikan dukungan emosional. Orang yang termasuk dalam tipe attachment style ini tidak takut untuk membuka diri ataupun berbicara secara jujur.

Tipe attachment ini sendiri adalah buah dari perasaan aman yang diberikan oleh orang tua atau pengasuh utama. Dalam dunia psikologi, secure attachment disebut sebagai attachment style yang sehat.

Umumnya, mereka yang termasuk ke dalam tipe attachment style ini memiliki sejumlah ciri umum berikut:
● Mampu mengatur emosi dengan baik.
● Mampu mengelola masalah atau konflik dengan baik.
● Selalu merasa nyaman saat menjalin hubungan, baik dekat maupun jauh.
● umumnya sering mencari dukungan emosional.
● Mudah bergaul dan berhubungan dengan orang lain.
● Cenderung memiliki harga diri tinggi (self esteem).

2. Anxious attachment Style (Anxious Preoccupied)

Anxious preoccupied adalah tipe attachment yang cenderung merasa tidak aman berhubungan dengan orang, dikarenakan rasa takut akan pengabaian (rasa khawatir kehilangan, tidak dihargai dan tidak dicintai).

Mereka dengan tipe attachment style ini umumnya menginginkan perhatian lebih dan validasi mengenai hubungan yang dijalankannya. Dalam hubungan romantis, mereka cenderung akan merasa cemas saat harus jauh dari pasangannya.

Penelitian menyebutkan bahwa munculnya attachment style ini dikarenakan pola asuh yang tidak konsisten. Mereka dengan attachment ini cenderung memiliki pengalaman cemas saat masa kecil, saat ketika orang tua atau pengasuh utamanya pergi (jauh dari mereka).

Mereka yang termasuk dalam jenis attachment ini biasanya memiliki sejumlah ciri berikut:
● Sulit mempercayai orang lain.
● Takut akan pengabaian atau penolakan.
● Ingin selalu dekat dengan pasangan.
● Perasaan rendah diri dan merasa tidak pantas untuk dicintai.

3. Avoidant attachment Style

Avoidant attachment style adalah jenis attachment style yang cenderung membuat seseorang untuk menghindari kedekatan emosional maupun fisik dengan orang lain. Singkatnya, mereka dengan tipe attachment ini dapat disebut sulit membuka diri.

Mereka dengan tipe attachment ini cenderung tidak merasa nyaman menjalani hubungan jangka panjang dan kerap menghindari konflik.

Penelitian menyebutkan bahwa mereka dengan tipe attachment stype ini biasanya memiliki pola pengasuhan yang ketat saat masa kecilnya dan tidak memiliki kedekatan emosional dengan orang tua atau pengasuh utamanya. ciri-ciri avoidant attachment ini sendiri meliputi:
● Merasa tidak nyaman mengungkapkan apa yang dirasakan secara jujur.
● Sulit untuk mempercayai orang lain.
● Merasa tidak nyaman dan bahkan terancam saat orang lain mencoba mendekati.
● Lebih banyak menghabiskan waktu sendiri.
● Cenderung lebih mandiri dan memiliki mindset “tidak membutuhkan orang lain”.

4. Disorganized attachment

Jenis attachment style yang terakhir adalah disorganized attachment. Disorganized attachment adalah jenis attachment yang merupakan kombinasi dari anxious attachment dan avoidant. Dalam dunia psikologis, disorganized attachment juga dikenal juga dikenal dengan nama anxious -avoidant attachment style.

Mereka yang termasuk dalam jenis Disorganized attachment ini umumnya tidak merasa nyaman dalam suatu hubungan, namun di lain sisi, mereka juga sulit untuk sendiri (jauh dari hubungan).

Penyebab umum dari disorganized attachment ini diketahui adalah trauma di masa kecil. Selain itu, pengalaman buruk dengan pasangan di masa lalu juga dapat menjadi pemicu attachment style ini.

Berdasarkan penelitian, mereka dengan jenis attachment style ini umumnya memiliki sejumlah ciri berikut:
● Perasaan cemas dan takut akan penolakan.
● Kesulitan mengendalikan emosi.
● Sulit untuk mempercayai orang lain.
● Gangguan kepribadian dan mood.

Pengaruh Attachment Style dalam Hubungan

Jenis attachment style tentunya dapat mempengaruhi cara seseorang untuk membangun hubungan saat dewasa.
Contohnya, mereka dengan secure attachment style umumnya akan lebih mudah membangun hubungan yang sehat dan hangat dengan pasangannya. Mereka juga dapat mempercayai dan merasa aman saat bersama dengan pasangannya.

Sebaliknya, mereka dengan tipe attachment style tidak sehat, termasuk anxious, avoidant dan disorganized akan cenderung kesulitan dalam membangun hubungan, dikarenakan sulit untuk mempercayai pasangannya.

Ketika menghadapi masalah pun, mereka attachment style yang sehat cenderung akan dapat lebih bicara terbuka dan mencari solusi. Sebaliknya, mereka dengan attachment style tidak sehat akan lebih memilih untuk menghindari atau mengabaikan masalah.

Penutup

Sekian sedikit ulasan dari kami yang menjelaskan tentang pengertian hingga jenis attachment style dalam hubungan. Setelah membaca ulasan di atas, apakah anda telah mengetahui termasuk ke kategori apa attachment style anda?
Semoga ulasan ini bermanfaat. Jangan lewatkan ulasan menarik dan informatif lainnya dari kami dengan tetap mengikuti blog ini. Terima kasih mampir ke blog kami dan menyempatkan membaca.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.