Brokoli menjadi salah satu primadona dari sayuran. Sayuran ini dipercaya sebagai salah satu makanan penunjang kesembuhan (food theray) untuk berbagai jenis penyakit. Di balik hijaunya brokoli ada berbagai nutrisi yang menjadikan khasiatnya cukup hebat. Peneliti dari Royal Veterinary College di London bahkan mengakui brokoli sebagai makanan super sebenarnya.
Tim peneliti mendapati bahwa makan brokoli dapat menjadi sarana pengobatan efektif untuk mengatasi radang dan nyeri sendi. Termasuk dalam hal ini yaitu membantu meringankan sakit yang dialami oleh pasien osteoarthritis. Pasien mengalami pembengkakan pada hubungan antar tulang yang menjadikannya kesulitan untuk menggerakan sebagian bagian tubuh.
Sementara itu dalam penelitian lain yang dilakukan Dr Duxin Sun, Profesor Ilmu Farmasi di Universitas Michigan, mengungkapkan bahwa dalam brokoli terkandung konsentrai fitokimia yang bernama sulforophane. Inilah senyawa aktif yang diketahui mampu memerangi berbagai jenis kanker. Dr Sun mengatakan sulforophane sangat efektif untuk mencegah dan sekaligus mengobati kanker.
Dalam temuannya, Dr Sun menemukan bahwa zat tersebut mampu menekan laju pertumbuhan sel kanker utama. Bahkan , brokoli memberikan khasiat untuk melakukan pembuangan racun sehingga sel-sel kanker yang ada dalam tubuh manusia bisa tetap dikendalikan.
“Kami telah menemukan bahwa hal itu dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker induk untuk menghambat pertumbuhan onkogen dan juga dapat menyebabkan produksi enzim detoksifikasi untuk mencegah kanker,” katanya seperti dikutip dari laman Natural News.
Ketika membuktikan manfaat brokoli ini, Dr Sun memanfaatkan hewan percobaan. Hewan ini diberikan suplemen sulforophane yang diambil dari kecambah brokoli. Dr Sun bersama timnya juga sedang melakukan penelitian lanjutan untuk mencari manfaat sulforophane lainnya dalam melawan penyakit. Nantinya hasil ini bisa bermanfaat untuk manusia secara umum.
Di lain sisi, sulforophane diketahui juga memberikan pengaruh positif untuk mengatasi penyakit autisme. Pernyataan ini dikeluarkan oleh lembaga The Centers for Disease Control and Prevention. Brokoli menjadikan perilaku anak autis bisa lebih dikendalikan. Autis menyerang satu dari 68 anak di Amerika Serikat.
Sementara itu, dalam studi yang dilakukan Dr Andrew Zimmerman, seorang ahli saraf pediatrik dari Kennedy Krieger Institute di Maryland Amerika Serikat, diteukan peningkatan yang lebih baik dari anak autis setelah mereka mendapatkan asupan sulforophane. Dari 44 anak autis yang terlibat penelitian, ada 26 di antaranya yang terlihat lebih tenang dan mampu merespons lingkungan sosialnya usai mendapatkan senyawa brokoli tersebut.
Hanya saja Dr Zimmerman tidak lantas menyarankan kepada orang tua untuk memberikan suplemen sulforophane begitu saja kepada anak autisnya. Tetap perlu kehati-hatian dalam mengonsumsi suplemen tersebut karena peresepannya belum diatur. Di samping itu ditemukan pula bahwa sulforophane untuk obat osteoarthritis masih belum sepenuhnya layak untuk menjadi obat yang berdiri sendiri.
Namun makan brokoli lebih baik dalam bentuk sayuran utuh ketimbang suplemen. Nutrisisinya lebih lengkap dan tidak terbatas pada sulforophane saja. Manfaat brokoli juga didapatkan lebih maksimal. Hindari memasak brokoli terlalu lama agar nutrisinya tidak rusak.