Persiapan UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi

Posted on

Persiapan menjelang UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi merupakan salah satu cara efektif untuk mendapatkan nilai yang baik. Adapun yang termasuk dalam persiapan ini terdiri dari pengulangan mata kuliah dalam semester saat ini dan beberapa semester sebelumnya. Kemudian, Anda harus mengulik informasi lebih dalam mengenai materi kuliah selain dari dosen.

Mata kuliah hukum perbankan memang tidak mudah Anda pelajari secara mandiri. Terlebih, materi ini juga berkaitan erat dengan tindak pidana ekonomi yang terdiri dari pencucian uang, korupsi, dan lain-lain. Jadi, secara tak langsung Anda harus mempelajari dua jenis hukum yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama lain.

Pada mata kuliah hukum perbankan sendiri, materi yang harus Anda pelajari juga tidak sedikit. Meski terkesan sulit, ini tidak akan terlalu susah jika persiapan UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi mulai sejak jauh-jauh hari. Untuk menemani Anda bersiap menjelang UAS, ulasan berikut akan membahas apa saja yang harus dipelajari dan contoh soalnya. Yuk, simak!

Apa Itu Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi?

Secara bahasa, hukum perbankan merupakan terminologi gabungan dari dua kata, yaitu hukum dan perbankan. Hukum adalah aturan-aturan yang bersifat mengatur dan ada dalam bentuk tertulis maupun tidak. Sementara itu, perbankan berasal dari bahasa Italia, yaitu banca yang artinya meja. Kemudian, kata tersebut bermakna lebih lanjut sebagai meja tempat berlangsungnya transaksi.

Dalam KBBI sendiri, kini perbankan bermakna sebagai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan dalam bank. Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menjelaskan makna bank pada Pasal 1 Ayat (2). Terpapar uraian bahwa bank merupakan tempat menghimpun dana dalam bentuk tabungan dan mengolahnya menjadi pinjaman.

Sementara itu, ahli bernama Djumhana menuturkan bahwa Hukum Perbankan merupakan sekumpulan aturan perundang-undangan. Yang fungsinya adalah mengatur lembaga perbankan dalam berbagai aspek. Baik itu sifat, keberadaan, hubungannya dengan bidang kehidupan lainnya. Jelasnya, semua yang berhubungan dengan jalannya bank akan diatur dalam hukum ini.

Mengenai tindak pidana ekonomi dalam lingkup ini, rujukannya adalah pada segala hal yang bertentangan dengan hukum dalam perbankan. Mulai dari penyelewengan terhadap aturan yang sudah ditentukan dalam bank dan penyalahgunaan dana masyarakat dalam bank. Seperti menerima uang suap untuk menutupi dana ilegal hingga korupsi.

Apa Saja yang Harus Anda Pelajari untuk Persiapan UAS Hukum Perbankan?

Setelah tahu sekilas tentang hukum perbankan dan tindak pidana ekonomi, berikutnya adalah informasi seputar materi dalam UAS Hukum Perbankan. Jika Anda ingin mendapatkan nilai terbaik, pastikan untuk mempelajari tiap-tiapnya dengan tekun. Sesuaikan juga dengan mata kuliah yang sudah dosen berikan pada semester ini.

1. Definisi Hukum Perbankan

Materi pertama yang harus Anda pelajari untuk menghadapi UAS mata kuliah Hukum Perbankan adalah definisinya. Sebagai informasi, ada banyak makna hukum perbankan. Mulai dari makna secara bahasa hingga pengertian umumnya. Selain itu, materi ini juga mencakup makna yang teritutur dalam Undang-Undang maupun definisi berdasarkan penuturan para ahli. Seperti Munir Fuady, Djumhana, dan Hermansyah.

2. Dasar Hukum

Sebagai informasi, dasar hukum perbankan terdapat dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Adapun prinsip yang ada dalam dasar hukum ini mengacu pada demokrasi dan berdasarkan prinsip kehati-hatian. Hal ini sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Pasal 33 dan Pancasila yang menjelaskan secara tak langsung mengenai ekonomi. Yaitu, perusahaan yang bergerak secara kekeluargaan.

Sementara itu, dasar hukum tindak pidana ekonomi pada lingkup perbankan tidak termaktub dalam Undang-Undang KUHP. Namun, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Pasal 284 ada penjelasan bahwa tindak pidana ekonomi pada lingkungan perbankan termasuk hukum khusus. Anda dapat mempelajari selengkapnya mengenai dasar hukum dan tindak pidana perbankan dalam buku maupun internet.

3. Sejarah Perbankan

Meskipun peluang munculnya pertanyaan soal sejarah perbankan bisa termasuk kecil, Anda sebaiknya tetap mempelajari kembali materi ini. Seperti banyak orang ketahui, perjalanan perbankan dunia bisa terpapar dalam uraian yang sangatlah panjang. Pada Negara Indonesia sendiri, perbankan sudah ada sejak zaman kolonial hingga pada awal-awal kemerdekaan alias masa orde lama, BRI jadi bank pertama Indonesia.

4. Prinsip-Prinsip Hukum Perbankan

Materi lain yang sebaiknya Anda pelajari untuk menghadapi UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi adalah prinsip hukumnya. Untuk Anda ketahui, ada setidaknya empat prinsip hukum yang biasanya teraplikasi dalam sistem perbankan. Misalnya prinsip kepercayaan, kerahasiaan, kehati-hatian, dan prinsip mengenal nasabah.

Tiap-tiap prinsip tersebut memiliki tujuan tertentu. Contohnya, prinsip ketiga lebih banyak diterapkan perbankan syariah guna mencegah adanya kegiatan yang menimbulkan turunnya kepercayaan masyarakat. Sementara itu, prinsip yang keempat merujuk pada pengetahuan mengenai identitas nasabah guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya.

5. Sumber Hukum Perbankan

Pada dasarnya, sumber hukum perbankan hanya terdiri dari dua jenis. Yaitu, sumber hukum formil dan materil. Meski demikian, mengenai sumber hukum perbankan yang harus dipelajari cakupannya tidak sampai di situ saja. Ada sumber-sumber hukum tertulis dalam Undang-Undang yang tak kalah penting untuk dipelajari secara mendalam.

Sedikit informasi mengenai ini, sumber hukum tertulis dasarnya termasuk dalam sumber hukum formil. Adapun yang dimaksud dalam sumber hukum ini di antaranya, UU tentang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 jo Nomor 10 Tahun 1998. Kemudian, ada juga UU tentang Bank Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 jo Tahun 2004.

Selain hukum-hukum tertulis tadi, masih banyak lagi yang lainnya.  Kemudian, menyangkut sumber hukum tidak tertulis dalam sumber hukum formil, di antaranya adalah konvensi atau kebiasaan dan yurisprudensi. Bukan itu saja, sumber hukum ini juga bisa berupa doktrin atau ilmu pengetahuan yang bisa didapatkan dari mana saja.

Sementara itu, sumber hukum materiil merupakan penentu isi hukum yang didasarkan pada beberapa sudut pandang. Baik itu sejarah, teknologi, filsafat, ekonomi, dan lain sebagainya. Berdasarkan penuturan ahli, tidak sedikit yang sepakat bahwa sumber hukum materiil menjadi opsi kedua. Artinya, dapat diperhatikan ketika memang dianggap dibutuhkan.

6. Fungsi dan Tujuan Dibuatnya Perbankan

Sangat penting bagi Anda untuk mempelajari fungsi dan tujuan dibuatnya perbankan. Dalam UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi, peluang kemunculan pertanyaan terkait hal ini bisa dikatakan cukup tinggi. Pasalnya, pengetahuan mengenai dua materi penting ini bakal menunjukkan seberapa jauh pemahaman Anda tentang perbankan.

Sebagai informasi, terkait fungsi dan tujuan mengenai perbankan ini dapat Anda pelajari lebih lanjut dalam UU Perbankan. Mulai dari Pasal 3 yang menjelaskan bahwa perbankan berfungsi sebagai tempat menghimpun dana. Kemudian di Pasal 4, terpapar bahwa tujuan adanya perbankan adalah sebagai bentuk pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional.

7. Tindak Pidana Ekonomi pada Bidang Perbankan

Untuk Anda ketahui, istilah tindak pidana pada lingkungan perbankan yang perlu Anda pelajari sebelum UAS Hukum Perbankan sebetulnya terdiri dari dua. Misalnya tindak pidana perbankan dan tindak pidana pada bidang perbankan. Adapun yang tindak pidana perbankan adalah pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam bank dan menyangkut orang-orang terkait.

Sementara itu, tindak pidana pada bidang perbankan berarti rupa-rupa pelanggaran dasar hukum yang terjadi pada lingkungan perbankan. Namun, mengenai pelaku yang terlibat dan oknum utamanya tidak berarti orang-orang dalam bank. Pihak pemerintah ataupun masyarakat umum adalah dua pihak yang bisa termasuk sebagai oknum di balik tindak pidana pada bidang perbankan.

Masih mengenai tindak pidana pada bidang perbankan, ruang lingkupnya bisa tergolong sangat banyak. Namun, yang paling umum terjadi berkaitan dengan tindak pidana ekonomi. Jadi, materi-materi seperti tindak pidana korupsi, money laundry, hingga kasus suap sebaiknya Anda pelajari. Beberapa kasus yang pernah terjadi juga dapat Anda cari informasinya sebagai pengetahuan tambahan.

Tips Efektif Belajar untuk UAS Hukum Perbankan

Beberapa materi di atas dapat Anda pelajari sejak jauh-jauh hari sebelum UAS. Di samping mempelajari materi-materi tadi, pastikan untuk menerapkan tips belajar paling efektif juga. Di bawah ini terdapat beberapa tips yang bisa Anda terapkan menjelang UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi. Apa saja itu?

1. Pahami Materi

Tidak jarang, kata mempelajari kembali materi kerap bermakna sebagai membaca ulang informasi yang sudah diberikan dosen. Padahal, hanya membaca tidak bisa dikatakan cukup untuk membantu Anda menghadapi UAS. Dibandingkan dengan hanya membaca, pastikan untuk memahami setiap kalimat yang tertera dalam bacaannya juga.

Untuk diketahui, manfaat dari memahami materi bisa dikatakan banyak. Salah satunya, Anda bisa lebih siap menghadapi UAS Hukum Perbankan dan optimis mendapatkan nilai yang bagus. Pasalnya, pemahaman tersebut akan membuat Anda lebih mudah mengingat intisari dari setiap informasi yang dibaca. Jadi, meskipun tidak hafal bahasa yang tertera di buku, Anda bisa mendeskripsikannya.

2. Hafalkan Dasar-Dasar Hukum yang Berkaitan

Mengingat UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi erat kaitannya dengan regulasi hukum maka dasar-dasarnya sangat penting dipelajari. Bukan itu saja, Anda juga sebaiknya menghafal materi tersebut. Pasalnya, ini berhubungan dengan aturan-aturan dalam Undang-Undang maupun KUHAP.

3. Bertanya Apabila Terdapat yang Kurang Mengerti

Apabila beberapa materi ada yang Anda rasa kurang jelas, carilah informasi tambahan untuk memperjelasnya. Dengan begitu, pengetahuan yang Anda ketahui akan lebih kuat tertanam pada ingatan. Selain itu, Anda juga bisa bertanya langsung pada pemapar materi. Biasanya, penjelasan yang terakses akan lebih sederhana sehingga akan dengan mudah Anda ingat dan pahami.

4. Cari Informasi dari Buku dan Internet

Untuk Anda ketahui, saat ini pengetahuan mengenai apa saja, termasuk materi UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi dapat dengan mudah Anda dapatkan. Bukan hanya dari kelas, melainkan pada media lainnya juga. Mulai dari buku online, video pembelajaran, hingga kasus-kasus yang pernah ada juga bisa jadi sumber informasi tambahan. Semua itu bisa Anda dapatkan melalui internet.

Meski begitu adanya, sebaiknya pastikan dulu informasi yang Anda dapatkan benar-benar terpercaya dan akurat. Pastikan juga tidak ada hal ambigu dengan cara membandingkan satu informasi yang Anda dapatkan dengan beberapa informasi lainnya. Dengan cara ini, Anda akan terhindar dari kesalahpahaman dalam mempelajari materi UAS Hukum Perbankan.

5. Pelajari Contoh Soal

Tips terakhir yang sebaiknya Anda terapkan agar lebih siap menghadapi UAS Hukum Perbankan adalah melakukan simulasinya. Anda bisa mencari contoh soal yang ada pada buku, kemudian menjawabnya. Selain itu, lewat internet juga tersebar banyak contoh soal UAS materi ini yang dapat kamu jawab dan pelajari lebih lanjut.

Baca Juga: Hukum Bisnis, Penting bagi Perusahaan!

Kesimpulan

Persiapan menjelang UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi merupakan langkah yang wajib mahasiswa lakukan. Terutama jika ingin nilai IPK tiap semesternya tidak anjlok. Meski begitu, mempersiapkan  untuk menghadapi ujian akhir semester memang tidak bisa Anda katakan mudah. Terlebih materi yang Anda pelajari juga bisa termasuk susah-susah gampang.

Susahnya ketika Anda harus menghafal hukum-hukum yang berkaitan dengan aturan Undang-Undang. Materi ini tidak boleh terlewat Anda pelajari sebab dasar hukum perbankan juga terdapat di dalamnya. Sementara itu, tampak mudahnya ada ketika dibaca secara teoritis. Untuk membaca materinya saja tidak sulit, tetapi memahaminya butuh upaya lebih.

Walaupun demikian, Anda tetap harus semangat belajar. Dengan menerapkan tips-tips yang sudah dibahas di atas, semoga materi yang dipelajari bisa lebih mudah dipahami. Sehingga, Anda mampu melewati UAS Hukum Perbankan dan Tindak Pidana Ekonomi secara lebih mudah. Selain itu, dari persiapan menghadapi UAS ini juga membuahkan hasil yang baik.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.