Pengertian produksi sangat berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi secara makro dan mikro, baik terhadap proses penyaluran maupun konsumsi. Meski demikian, perlu Anda ketahui bahwa produksi tidak sama artinya dengan dua jenis kegiatan tadi. Hal ini karena faktor-faktor yang memengaruhi hingga tujuan dari tiap-tiap kegiatan ekonomi tadi berbeda.
Bagi Anda yang ingin mengetahui informasi seputar pengertian dari produksi dan hal-hal yang berkaitan dengannya, pastikan simak ulasan berikut. Pada artikel ini, Anda juga bisa menemukan informasi mengenai jenis-jenis produksi hingga contoh aktivitasnya pada lingkungan sekitar. Tanpa banyak basa-basi lagi, yuk, langsung saja simak informasinya berikut ini!
Pengertian Produksi dalam Kegiatan Ekonomi
Berdasarkan ilmu linguistik, produksi berasal dari bahasa Inggris, yaitu production. Asal katanya adalah product yang memiliki arti (sebuah) hasil. Jadi artinya, pengertian produksi adalah usaha manusia dalam menghasilkan sesuatu yang bernilai guna atau bermanfaat. Adapun yang usaha bisa merujuk pada kegiatan produksi barang ataupun jasa.
Pengertian tadi serupa dengan makna istilah produksi yang Ahli Ekonomi Islam, Haslam Haneef buat. Ia menyebut bahwa kegiatan ini berarti proses menciptakan guna (utility). Dari makna tersebut, tersirat juga salah satu tujuan utama dari aktivitas ini. Yaitu, menghasilkan sesuatu yang berguna untuk manusia.
Selain tujuan utama tadi, ada beberapa maksud lain dari kegiatan ini. Adapun beberapa tujuan tersebut misalnya meningkatkan kegiatan ekonomi nasional dan memperbaiki kehidupan individu dari segi finansial. Lebih jelasnya, aktivitas memproduksi harus menghasilkan suatu benefit untuk produsen.
Apabila Anda belum tahu makna produsen, istilah ini mengacu pada orang-orang yang terlibat dalam pembuatan produk. Bukan hanya tenaga kerja, melainkan pemilik usahanya juga hingga para investor yang menanam modal di perusahaan tersebut. Jika barang yang produksinya berbentuk setengah jadi, benefit tersebut juga harus menguntungkan produsen lain yang akan membuat hal lainnya.
Jenis-Jenis Produksi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Contohnya
Sebagai informasi, ada banyak jenis kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan sesuatu pada masa sekarang. Namun, serupa dengan banyaknya pengertian produksi, maknanya dan tujuan dari tiap jenisnya ini bisa sama maupun ada perbedaan. Untuk Anda ketahui, berikut ini adalah beberapa jenis kegiatan production dalam kehidupan sehari-hari.
1. Berdasarkan Produk yang Hasil
Sebagaimana sempat terbahas sebelumnya, memproduksi sangat berhubungan dengan makna dari kegiatan menciptakan barang atau menghasilkan jasa. Jadi intinya, berdasarkan produk yang hasil, jenis production terdiri dari dua. Misalnya produksi suatu barang dan produksi sebuah jasa.
Adapun produksi barang adalah menciptakan suatu produk yang dapat tersalur dan bermanfaat untuk masyarakat luas. Baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku pembuatan barang lainnya. Contohnya, memproduksi kain, pakaian, gula, tahu, tempe, dan lain sebagainya.
Sementara itu, pengertian produksi jasa memiliki makna kegiatan yang memberikan manfaat untuk manusia lainnya secara langsung. Jelasnya, tidak melalui barang konsumsi maupun non-konsumsi. Sebagai contoh dari aktivitas ini, ada guru yang mendidik siswa-siswi di sekolah. Kemudian, psikolog yang jadi tempat konsultasi kesehatan mental dan montir yang memperbaiki mesin kendaran.
2. Berdasarkan Bidang Produksi
Berdasarkan bidangnya, ada lima jenis kegiatan yang termasuk seperti pengertian produksi. Di antaranya adalah jasa, niaga, industri, agraris, dan juga ekstraktif. Yang dimaksud dengan produksi jasa tidak beda dengan definisi sebelumnya. Yaitu, memberikan manfaat pada manusia lainnya secara langsung alias tanpa menghasilkan barang dulu.
Adapun yang dimaksud dengan bidang niaga adalah memperjualbelikan sesuatu dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Di bidang ini, kegiatan production di dalamnya memang tidak diharuskan membuat sesuatu. Meski demikian, tujuan utama dari ini adalah menghasilkan sehingga utility dari niaga tersebut harus jelas adanya.
Hampir serupa dengan itu, agraris dan ekstraktif juga dilakukan tanpa harus menghasilkan barang. Namun, tujuannya tetap sama, yakni menghasilkan sesuatu yang berguna. Adapun contoh dari agrarian production adalah kegiatan menghidupkan tanah dengan cara mengurus dan mengolahnya. Sementara itu, ekstraktif berarti mendapatkan hasil dari alam, seperti bertambang dan berburu.
Bidang yang terakhir adalah industri. Ini berkaitan erat dengan kegiatan menghasilkan suatu barang siap konsumsi, barang setengah jadi, maupun barang siap pakai. Contohnya adalah memproduksi kendara roda empat di industri mobil, membuat frozen food di pabrik makanan, dan menghasilkan kain di industri tekstil.
3. Berdasarkan Sektor Produksi
Dilihat dari sektornya, terdapat tiga jenis production yang ada di kehidupan ini. Yang pertama adalah jenis primer, yaitu kegiatan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat digunakan kembali untuk diolah. Contohnya adalah kegiatan agraris untuk menghasilkan bahan baku. Ada juga aktivitas ekstraktif guna mendapatkan hasil tambang yang bisa dikreasikan lagi menjadi barang lain.
Jenis kedua adalah sektor sekunder, yaitu menghasilkan barang yang dapat dipakai langsung maupun diolah kembali. Contohnya adalah kegiatan di industri tekstil yang bisa menghasilkan kain berkat tenaga kerja di industri perkebunan kapas. Selain itu, ada juga kegiatan membuat makanan ringan yang dapat dilakukan dengan mengambil bahan baku dari industri pertanian atau perikanan.
Yang terakhir adalah sektor tersier. Pengertian produksi di sektor tersier lebih mengacu pada kegiatan-kegiatan di luar menghasilkan barang. Misalnya, mendistribusikan barang ke pabrik lain, menjual ke swalayan, ataupun meniagakan ke masyarakat secara langsung. Selain kegiatan tadi, jasa juga termasuk dalam kegiatan produksi tersier.
Baca Juga: Hukum Bisnis, Penting bagi Perusahaan!
4. Berdasarkan Penggunaan Faktor Produksi
Mengacu pada penggunaan faktor produksinya, terdapat dua jenis kegiatan ini yang lumrah ditemukan di lingkungan sekitar. Di antara jenis tersebut, ada produksi langsung dan juga produksi secara tidak langsung. Kedua jenis ini sebetulnya membutuhkan faktor-faktor yang sama. Namun, volume yang dibutuhkannya berbeda.
Pada pengertian produksi langsung, jenis ini bisa diartikan sebagai kegiatan yang di dalamnya lebih membutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM). Selain itu, dibutuhkan juga sumber daya alam (SDA) untuk mendukung terjadinya kegiatan ini. Contoh dari produksi langsung adalah produktivitas para petani yang mengolah persawahan ataupun perkebunan.
Sementara itu, pengertian produksi secara tidak langsung ialah menghasilkan sesuatu dengan menggunakan lebih banyak modal dan kewirausahaan. Contohnya, kegiatan memproduksi pesawat. Pada dasarnya ini juga membutuhkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Namun dalam prosesnya, lebih diperlukan SDA yang sudah diolah, bukan dari alam langsung.
Faktor yang Memengaruhi Kegiatan Produksi
Sebelumnya, Anda sudah tahu beberapa faktor penting yang mendukung terjadinya kegiatan produksi. Mulai dari tenaga kerja atau SDM, sumber daya alam, modal, hingga kemampuan berwirausaha. Sebagai informasi lebih lanjut, di bawah ini akan diulas seputar faktor-faktor tersebut secara lebih mendalam. Yuk, simak saja langsung!
1. Sumber Daya Manusia (SDM) atau Tenaga Kerja
Ketersediaan tenaga kerja atau SDM merupakan poin penting untuk menghasilkan kegiatan produksi. Namun, perlu diketahui bahwa produksi hanya bisa terjadi SDM yang dimiliki bisa dikatakan punya kualitas unggul. Yang dimaksud dengan kualitas unggul sendiri bukan sekadar punya jasmani sehat dan kuat, melainkan rohani terawat. Jelasnya, tidak ada masalah dengan kejiwaan dan pola pikirnya.
Kedua poin tadi sangat penting eksistensinya dan berkaitan satu sama lain. Jika hanya memiliki salah satunya saja, kualitas SDM tersebut belum bisa dikatakan unggul. Sebab, untuk menghasilkan sesuatu yang berguna, hal yang dibutuhkan tidak hanya tenaga. Akan tetapi, butuh juga ide-ide kreatif dan solutif dari pikiran sehat agar kegiatan yang berlangsung tidak sia-sia.
2. Sumber Daya Alam (SDA)
Faktor kedua yang memengaruhi terjadinya kegiatan sebagaimana pengertian produksi adalah sumber daya alam. Tanpa faktor ini, berapa pun banyaknya SDM unggul, jika SDA-nya tidak tersedia otomatis aktivitas menghasilkan utility ini tidak akan terjadi. Pasalnya, nilai guna tidak akan ada tanpa eksistensi SDA.
SDA sendiri terdiri dari hal-hal yang sudah disediakan oleh alam semesta, seperti tanah dan air. Selain itu, tanaman dan hewan yang bisa hidup dengan baik karena dua hal tadi juga termasuk sumber daya alam. Manusia dapat mengolah hal-hal ini sehingga jadi sesuatu yang lebih berguna.
3. Sumber Daya Modal
Faktor ketiga untuk mendukung terjadinya aktivitas dalam pengertian produksi adalah modal. Untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai guna, Anda tentu butuh yang namanya dana. Misalnya, dalam kegiatan menciptakan kendaraan, bahan bakunya harus ada dan tersedia dari ranah industri lain dan tentu saja ini butuh modal berupa uang. Selain itu, yang modal juga terdiri dari hal lainnya.
Untuk Anda ketahui, macam-macam modal terdiri dari beberapa kategori. Berdasarkan pada sifatnya, ada modal tetap yang artinya dapat terpakai berulang dan modal lancar dengan kegunaan sekali pakai. Kemudian, ada juga modal individu, modal asing, modal konkret, modal publik, modal abstrak, hingga modal sendiri. Untuk menjamin usaha berjalan lancar, semua modal ini harus pasti adanya.
4. Sumber Kewirausahaan
Faktor lain yang dapat memengaruhi terjadinya kegiatan seperti pengertian produksi adalah kewirausahaan. Maksudnya, orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ini penting untuk memiliki ilmu wirausaha. Pasalnya, dalam production bukan hanya perlu pengetahuan mengenai cara membuat barang, melainkan teknik mendistribusikannya juga.
5. Sumber Daya Informasi
Faktor terakhir yang bisa jadi pengaruh adanya kegiatan ini adalah sumber daya informasi. Mengingat setiap orang membutuhkan sesuatu yang berbeda, beda zaman juga memengaruhi kebutuhan. Dengan demikian, maka informasi cepat dan akurat sesuai kebutuhan produsen amatlah penting. Manfaatnya yaitu supaya produsen siap siaga untuk menghasilkan barang tersebut.
Pada era sekarang ini, mendapatkan informasi mengenai apa yang masyarakat butuhkan bukan lagi hal sulit Anda akses. Ada banyak media yang bisa dapat membantu untuk mendapatkan informasi tersebut. Namun, ini kembali lagi pada aktivitas produksi. Jelasnya, Anda harus menyewa jasa orang lain atau turun tangan sendiri guna mencari tahu informasi tersebut.
Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut, kesimpulannya yaitu pengertian produksi adalah segala sesuatu yang menghasilkan nilai guna. Jadi, bukan sekadar kegiatan membuat barang atau makanan yang manusia butuhkan. Lebih dari itu, aktivitas ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi yang menyangkut pendistribusian dan pengonsumsian.
Contohnya bisa Anda lihat dari kegiatan-kegiatan pada lingkungan sekitar. Seperti produksi kosmetik, pembuatan keripik, pengeksekusian projek film atau sinetron, hingga pelayanan kesehatan. Selain aktivitas ekonomi yang tampak eksplisit, aktivitas sehari-hari Anda seperti menyiram tanaman agar tumbuh subur juga bisa termasuk produksi.
Meski demikian adanya, tiap-tiap produksi sehari-hari belum bisa termasuk kegiatan ekonomi. Hal-hal tadi juga tetap tidak bisa sama artinya satu sama lain. Walau pada akhirnya, tujuan dari tiap-tiapnya adalah sama-sama mencari nilai guna, manfaat, atau keuntungan dari terjadinya aktivitas tersebut. Sampai sini, sudah cukup paham apa itu pengertian produksi?