Sudah cukup lama semenjak kita menyaksikan sebuah film yang mengangkat tema drama politik, yang lebih mengedepankan diskusi diplomatik dengan penggambaran yang real. Bukannya adu tembak seperti kebanyakan film saat ini. Miss Sloane karya sutradara berbakat John Madden hadir sebagai film yang mengangkat kisah serta lika-liku politik dari sebuah keputusan besar yang diambil. Untuk jalan ceritanya sendiri, John Madden bekerja sama dengan penulis skenario Jonathan Perera serta produser Ariel Zeitoun, Ben Browning dan Kris Thykier. Miss Sloane rencananya akan mulai dirilis pada 9 Desember 2016 oleh EuropaCorp. Drama ini juga menggandeng para aktor ternama, seperti Jessica Chastain, Mark Strong, Gugu Mbatha-Raw, Michael Stuhlbarg, Alison Pill, Jake Lacy, John Lithgow, dan Sam Waterston.
Miss Sloane mengangkat kisah yang saat ini tengah menjadi pembicaraan hangat di Amerika Serikat : keputusan untuk melegalkan, atau mencabut hak legal senajata berapi. Keputusan yang mengundang sebuah perdebatan panas antara para petinggi politik Amerika Serikat. Separuh dari kongres menolak adanya legalisasi untuk senjata api, yang lain justru meminta hal tersebut dilarang.
Dikisahkan adalah seorang politikus sangat sukses, yang selama ini mengatur strategi untuk para klliennya. Elizabeth Sloane (diperankan ole Jessica Chastain) memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa yang harus dan tak seharusnya mereka lalukan mengenai perarturan senjata api. Termasuk untuk pesawat yang seharusnya diberikan oleh para tim dan awak dari pemerintah.Slone dengan berani tampil di depan para anggota dan melepaskan apa tang selaa ini ungin kamu ungkapkan. Dan itulah yang Slone lakukan, mengungkapkan pendapatnya dalam sebuah perdebatan di kongres.
Pendapat Sloane melahirkan berbagai reaksi dari masyarakat, demo anti kekerasan ada dimana-mana. Namun bukan itu saja halangan yang diterima oleh Sloane, ia pun harus menghadapi tekanan dari para politikus yang bersebrangan dengan dirinya. Mereka semua menuding pendapat Sloane tak bisa diterima. Namun dengan sifatnya yang ceroboh dan tak kenal rasa takut, Sloane pun berusaha memenangkan perdebatan di kongres tersebut, membuatnya melakukan segala cara termasuk menempatkan karirnya di ambang kehancuran.
Namun, berhasilkan Sloane pada akhirnya? Ketika pendapatnya hanya sebuah suara minoritas saja?