Kegagalan berbisnis dasarnya merupakan suatu hal yang lumrah terjadi. Problem ini juga bakal selalu menghantui para pebisnis, baik pemula maupun profesional. Bagi orang awam, hal ini tentunya bisa jadi momok yang cukup menakutkan sehingga enggan masuk ke lingkup bisnis. Terlebih, rugi dalam jumlah tidak sedikit jadi risiko yang pasti dirasakan jika ini terjadi.
Namun, untuk pebisnis yang berpikiran luas, kegagalan jelas bukan fokus utama yang dipikirkan. Sebab, ada hal lain yang akan jadi objek fokusnya, yaitu menyusun cara efektif menghindari kegagalan tersebut. Jika Anda merupakan pebisnis berpandangan luas, pastikan membaca ulasan berikut hingga tuntas guna mendapatkan informasi tentang cara menghindari gagal bisnis.
Hal-Hal yang Dapat Memicu Kegagalan dalam Berbisnis
Saat ini, ada berbagai jenis bisnis yang dapat dijalankan oleh Anda. Mulai dari bisnis kuliner, fesyen, properti, dan masih banyak lagi. Mengingat bervariasinya jenis bisnis ini maka cara menghindari kegagalannya dipastikan tidak sama. Pasalnya, faktor yang memicu gagal bisnis bisa terjadi juga berbeda. Meski demikian, ada beberapa hal umum yang dapat memicu kegagalan berbisnis.
Salah satunya, kurang strategis dalam menyusun cara pemasaran. Seperti diketahui, tujuan utama bisnis adalah menarik minat pelanggan agar terjadi transaksi dan pengusaha bisa mendapatkan benefit dari kegiatan tersebut. Jadi, jika pemasarannya kurang efektif, jumlah pelanggan yang sedikit bisa jadi faktor gagal bisnis.
Faktor lainnya adalah kurangnya memperhatikan keuangan perusahaan. Dalam hal ini mencakup modal maupun kas keluar masuk serta keuntungan. Jika masalah keuangan ini tidak diperhatikan dengan baik, bukan tidak mungkin Anda mengalami gagal dikarenakan salahnya perhitungan modal. Yang mana, akibatnya adalah kerugian dan tidak dapat untung sedikit pun.
Selain hal tadi, gagal bisnis juga bisa dipicu oleh kurangnya kemampuan beradaptasi dengan keadaan. Sehingga, Anda ketinggalan zaman dan tidak memiliki kesempatan untuk menarik minat pelanggan dengan promosi yang sedang tren. Faktor ini akan sangat berperan besar dalam sukses tidaknya usaha di masa sekarang. Pasalnya, saat ini rata-rata orang lebih suka mengikuti trend.
Faktor umum kegagalan berbisnis selanjutnya ada pada kategori eksternal. Seperti kompetitor yang terlalu agresif hingga kondisi ekonomi yang tengah resesi. Dibandingkan dengan hal-hal sebelumnya, faktor gagal bisnis ini lebih besar risiko dan dampaknya sehingga cara untuk mengantisipasinya harus lebih strategis. Lantas, bagaimana cara memitigasi hal tersebut?
Cara Menghindari Kegagalan Berbisnis
Meskipun risikonya tidak begitu besar, manajerial perusahaan tetap jadi bagian yang penting diperhatikan agar bisnis yang dijalankan tidak mengalami kegagalan. Untuk diketahui, berikut ini terdapat beberapa cara menghindari kegagalan dalam bisnis dengan fokus utama memperbaiki manajerial perusahaan.
1. Lakukan Evaluasi Pasar, Target, dan Kompetitor
Kondisi pasar, target konsumen, dan kompetitor adalah tiga faktor utama yang tidak boleh lengah dari pandangan pebisnis. Pasalnya, tiga hal ini bisa memengaruhi sukses tidaknya suatu bisnis. Untuk memastikan ketiganya tetap berada di jalur yang seharusnya, Anda harus terus melakukan evaluasi. Dengan demikian, strategi bisnis bisa terus diperbaiki dan kegagalan dapat diminimalisir risikonya.
2. Buat Peta Risiko-Risiko yang Mungkin Terjadi dalam Waktu Dekat
Tidak ada yang mengatakan bahwa mengobati lebih baik daripada mencegah. Sebaliknya, pencegahan selalu lebih baik dilakukan guna meminimalisir dampaknya jika risiko gagal benar-benar terjadi. Adapun cara mencegah kegagalan akibat risiko yang ada dalam bisnis bisa dilakukan dengan membuat peta risikonya.
Dalam peta tersebut, pastikan tidak melupakan satu pun risiko yang mungkin terjadi pada bisnis Anda. Contohnya, kegagalan berbisnis dikarenakan kurangnya strategi pemasaran, produk kurang menarik perhatian pelanggan, dan lain-lain. Adapun tujuan mencatat risiko ini adalah sebagai bentuk persiapan untuk menghadapi risiko-risiko tersebut.
3. Utamakan Risiko Paling Mungkin Terjadi untuk Dianalisis Lebih Lanjut
Jika segala risikonya sudah terdeteksi, Anda bisa mengurutkan tiap-tiapnya berdasarkan tingkat peluang terjadinya. Pastikan mengurutkan risiko paling mungkin terjadi dalam waktu dekat sebagai yang utama. Dengan demikian, risiko tersebut dapat dianalisis lebih lanjut dan dicari strategi untuk mengatasinya.
4. Kumpulkan Ide-ide sebagai Alternatif Solusi Menghadapi Risiko
Apabila berbagai risiko sudah terdeteksi dan tersusun, satu per satu bisa dicari alternatif solusinya. Entah itu dicari sendiri jika Anda membuka bisnis mandiri atau dibicarakan dengan tim apabila usaha memiliki karyawan. Langkah selanjutnya, Anda bisa mengumpulkan ide-ide mengenai cara untuk menghadapi risiko yang ada.
Sebagai contoh, usaha yang Anda jalankan adalah bisnis kuliner sementara risiko utamanya adalah kegagalan berbisnis karena kompetitor baru. Jika risiko seperti ini sudah terdeteksi, Anda tentu bisa menyusun rencana guna meminimalisir terjadinya risiko tersebut. Misalnya, menghadirkan sesuatu yang baru supaya konsumen penasaran dan membeli produk Anda.
5. Buat Strategi Bisnis Jangka Panjang yang Solid
Tidak jarang, pebisnis khususnya pemula hanya memetakan strategi untuk jangka pendek. Padahal, untuk memastikan bisnis berumur panjang maka strategi yang harus disiapkan juga harus terus-menerus dan akurat. Dengan strategi terbaik dan bersifat solid, segala risiko di masa depan juga dapat diantisipasi dengan baik.
6. Kelola Uang Perusahaan dengan Baik
Untuk diketahui, yang termasuk strategi bisnis bukan hanya memikirkan peluang risiko dan langkah mengatasinya. Namun, Anda perlu membuat rincian mengenai keuangan perusahaan. Mulai dari dana pengeluaran, menetapkan dana darurat, dan soal utang-piutang. Jika keuangan perusahaan terbilang stabil, sebaiknya hindari berhutang untuk hal-hal yang tidak begitu dibutuhkan.
Sebagai informasi, pengelolaan keuangan perusahaan yang kurang benar sangat berisiko menyebabkan kegagalan berbisnis. Misalnya saja, Anda membayar pemasok di awal sementara target konsumen belum tentu bisa dicapai. Apalagi jika strategi marketingnya belum tersusun dengan baik. Peluang risiko gagal dipastikan cukup besar.
7. Teruslah Berinovasi
Untuk meminimalisir risiko kegagalan berbisnis, Anda harus membuat strategi atau rencana yang bisa terus membuat pelanggan membeli produk jualan. Untuk ini, Anda harus terus berinovasi dan menghadirkan sesuatu yang menarik dari waktu ke waktu. Pikirkan juga mengenai kebutuhan kebanyakan pelanggan lama Anda agar orang-orang tersebut bisa jadi konsumen tetap.
Selain menyoal produk, inovasi yang harus terus-menerus diperbaiki adalah layanan perusahaan Anda. Misalnya, Anda bisa menawarkan harga promo untuk pelanggan setia atau memberikan bonus tertentu untuk orang-orang tersebut. Cara lainnya, Anda juga bisa membuat promosi untuk menarik pelanggan baru dan menjangkau konsumen dalam jumlah lebih banyak.
Siap Berinovasi untuk Mengatasi Kegagalan Berbisnis?
Pada dasarnya, inti dari bisnis yang sukses adalah memenangkan hati pelanggan. Jadi, guna memastikan minimnya risiko usaha gagal, sistem manajerial perusahaan untuk menarik hati konsumen harus terus diperbaiki. Caranya adalah dengan mengevaluasi, menyusun strategi bisnis, dan membuat ide-ide untuk memastikan bisnis terhindar dari risiko.
Selain itu, Anda juga harus membuat inovasi baru dan memperbaiki layanan agar pelanggan bisa tetap jadi konsumen. Adapun yang dimaksud inovasi ini bukan hanya menyangkut produk, melainkan soal tawaran harga juga. Jika sistem manajerial dan pemasaran ini disusun dan dieksekusi dengan baik, kegagalan berbisnis dipastikan lebih minim risikonya.