Film bisa menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja, tak terkecuali aktivis buruh yang membela hak-hak kaum buruh. Dalam film kita bisa menghibur diri dan mendapatkan ilham apa yang harus dilakukan dalam aktivisme. Kami mencatat 10 film perjuangan buruh yang harus ditonton oleh aktivis buruh. Apa saja? Simak ulasan berikut.
1. Made in Dagenham
Made in Dagenham (2010) mengisahkan perjuangan Rita O’Grady bersama dengan buruh-buruh perempuan di pabrik Ford Motor di Dagenham, Inggris.
Mereka mengerjakan bagian penjahitan bangkut mobil, namun dianggap sebagai buruh tidak terampil dan dibayar lebih rendah daripada laki-laki. Protes dengan keadaan ini, Rita memimpin rekan-rekannya melakukan pemogokan untuk menuntut upah yang setara.
Film ini disutradarai oleh Nigel Cole, naskahnya digarap William Ivory, sementara pemeran utamanya adalah Sally Hawkins.
2. Norma Rae
Norma Rae (1979) menceritakan buruh perempuan bernama Norma Rae (Sally Field) yang sebagaimana keluarga besarnya, bekerja di pabrik tekstil setempat. Dia menerima bayaran rendah dalam kondisi kerja yang sangat panjang.
Setelah mendengar pidato yang bersemangat dari aktivis buruh bernama Reuben (Ron Leibman), Norma terinspirasi menggerakkan kawan-kawannya untuk mendirikan serikat. Keputusannya itu membuat dia dikucilkan. Film ini adalah perjuangannya melawan segala hambatan berserikat.
3. North Country
North Country (2005) adalah film yang mengisahkan perjuangan seorang ibu tunggal, Josey Aimes (Charlize Theron). Dia adalah salah satu wanita pertama yang bekerja di pertambangan besi di Minnesota.
Tersinggung karena harus bekerja bersama perempuan, para pekerja pria di Eveleth Mines menyerang para buruh perempuan dan menjadikan mereka sebagai sasaran pelecehan seksual.
Josey mengajukan gugatan atas pelecehan seksual meskipun banyak ditentang oleh orang-orang di sekitarnya. Apa yang dia lakukan telah mengukir sejarah keberanian perempuan memperjuangkan hak-haknya atas kesetaraan.
4. Hidden Figures
Hidden Figures (2016) mengisahkan perempuan-perempuan kulit hitam Amerika yang bekerja untuk NASA dalam perlombaan mengalahkan Rusia mengirim manusia ke luar angkasa.
Katherine G. Johnson (Taraji P. Henson) dan rekan-rekannya tidak saja menjadi wanita pertama yang bekerja untuk NASA. Film ini menonjolkan peran Katherine dalam menghitung momentum orbit peluncuran astronot John Glenn.
Tapi jangan lupakan Dorothy Vaughan, ahli matematika dan supervisor di NASA yang diam-diam mempelajari Fortran dan mengajarkannya para pekerja perempuan NASA.
Hal ini membuat dia mampu menguasai pengoperasian IBM 7090 dan membawa 30 pekerja perempuan lainnya untuk mempertahankan pekerjaan mereka.
5. Suffragette
Dalam film Suffrafette (2015) adalah Maud Watts (Carey Mulligan), seorang pekerja laundry yang bergabung dengan gerakan perjuangan hak pilih untuk kaum perempuan. Aktivitasnya membuat Maud distigma dan dikucilkan dari tempat kerja dan lingkungannya.
Namun hal itu tidak menghentikan Maud dan rekan-rekannya untuk melancarkan perjuangan hak pilih di Inggris hingga perempuan mendapatkan hak pilih yang sama dengan laki-laki pada 1928.
Suffragette menyoroti partisipasi pekerja perempuan dalam gerakan hak pilih di Inggris yang semula kebanyakan didominasi oleh para pemikir dari kalangan intelektual. Bergabungnya kelas pekerja dalam gerakan ini semakin memperkuatnya.