Setelah merampungkan film anti-superhero Suicide Squad yang mencuri perhatian di kuartal kedua tahun 2016 ini, Will Smith kembali dengan film bergenre drama komedi terbarunya. Collateral Beauty merupakan proyek film garapan David Frankel, yang duduk di kursi sutradara bersama dengan Allan Loeb sebagai penulis skenario. Film yang juga menggandengan sederet aktor papan atas Hollywood lain seperti Kate Winslet, Keira Knightley, Helen Mirren, Edward Norton, Michael Peña, dan Naomie Harris ini akan dirilis oleh Warner Bros. Pictures pada 16 Desember 2016 nanti di Amerika Serikat, sebelum ditayangkan di bioskop seluruh dunia. Proses syutingnya sendiri sudah dimulai pada 2015 lalu dan setelah mengalami berbagai masalah, akhirnya ditangani oleh rumah produksi New Line Cinema.
Howard Inlet (diperankan oleh Will Smith) memiliki pandangan bahwa cinta, waktu, dan kematian memiliki hubungan yang besar dalam setiap manusia. Sekali mencintai, ia akan merasakan lebih banyak waktu untuk merasakan kematian. Howard Inlet memiliki pekerjaan yang bagus, sebagai seorang eksekutif di sebuah perusahaan periklanan. Kehidupan Howard Inlet pun berjalan dengan baik, dulunya. Ia memiliki teman-teman dekat, Claire Wilson (diperankan oleh Kate Winslet) serta Whit Yardsham (diperankan oleh Edward Norton).
Namun karakter Howard Inlet yang pintar, karismatik, serta memiliki semangat hidup berubah setelah dirinya kehilangan sang putri. Kejadian yang sangat menghancurkan diri Howard Inlet. Bayangan sang putri terus menghantui. Ditambah dengan rasa marah dan benci yang Howard Inlet rasakan pada sang mantan istri, Aimee Moore (diperankan oleh Keira Knightley). Claire Wilson yang melihat perbedaan pada diri Howard Inlet berusaha membantunya keluar dari rasa depresi dan duka cita. Mulai dari mendaftarkan Howard Inlet pada sebuah kelompok depresi, hingga meminta rekan-rekannya yang lain untuk berbicara dengan Howard Inlet, membuatnya membuka diri.
Hingga akhirnya Claire Wilson menemukan Howard Inlet memiliki cara lain untuk keluar dari kesedihannya. Ia menulis surat. Bukan untuk seorang pun, melainkan untuk 3 hal : Cinta, Waktu, dan Kematian. Menulis surat kepada tiga hal tersebut dipercaya membuat Howard Inlet keluar dari rasa depresinya. Hingga Brigitte (diperankan oleh Helen Mirren) hadir dan berusaha mengerti mengenai konsep Cinta, Waktu, dan Kematian yang dimiliki oleh Howard Inlet.
Poster Collateral Beauty (2016)
Sinopsis lengkap film Collateral Beauty
Howard Inlet adalah seorang eksekutif perusahaan periklanan yang sukses. Namun kematian yang tragis dari anak perempuannya mengubah dirinya menjadi seorang penyendiri yang depresi. Tiga orang teman sekaligus rekan bisnisnya, Whit Yardshaw, Claire Wilson dan Simon Scott merasa cemas dan takut akan kondisi kesehatan Howard, sekaligus akan keberlangsungan masa depan perusahaan. Perilaku Howard yang aneh mengakibatkan banyak klien elit memutuskan kerjasama mereka sehingga membuat perusahaan di ambang kebangkrutan. Sebagai pemegang saham terbesar, Howard juga menolak upaya teman-temannya untuk menjual perusahaan.
Tiga orang itu akhirnya menyewa penyelidik pribadi bernama Sally Price untuk memperoleh bukti bahwa Howard tidak layak untuk menjalankan perusahaan, sehingga mereka bisa mengambil alih. Sally mengambil surat milik Howard yang ditujukan kepada entitas abstrak, yakni Cinta, Waktu dan Kematian. Lalu menyerahkan itu kepada Whit, Claire dan Simon. Mereka bertiga pun mencari orang untuk menyamar sebagai Cinta, Waktu dan Kematian. Tiga orang aktor yang tidak terkenal, Amy, Raffi dan Brigitte dipilih untuk memerankan tiga entitas tersebut dan menemui Howard seakan menjawab suratnya. Rencana Whit, Claire dan Simon adalah merekam pertemuan Howard dan tiga aktor itu, kemudian menghapus ketiganya dari video agar seolah-olah Hogwart berbicara sendiri seperti orang tidak waras. Maka mereka akan punya alasan untuk menjual perusahaan.
Ketiga aktor itu melatih peran mereka dengan cara menghabiskan waktu bersama Whit, Claire dan Simon yang sedang berjuang melawan masalah mereka masing-masing. Whit tengah berjuang untuk berbaikan dengan anak wanitanya bernama Allison Yardshaw yang kecewa padanya akibat selingkuh sampai bercerai dengan istrinya. Claire tengah mencari pendonor sperma untuk memperoleh anak, kesadaran yang baru muncul setelah mengabaikan kehidupan pribadinya selama bertahun-tahun. Dan Simon yang menderita kanker tetapi merahasiakan penyakitnya itu dari istri dan anaknya yang baru lahir. Sementara itu, Hogwart mulai mengikuti perkumpulan yang membantu mereka yang tengah bersedih. Di sana dia berteman dengan Madeleine yang kehilangan anak wanitanya bernama Olivia akibat kanker, yang sekaligus memicu perceraiannya. Hogwart dekat dengannya karena merasa senasib. Madeleine juga menunjukkan catatan dari suaminya yang berisi harapan suaminya agar mereka kembali menjadi orang yang tidak saling mengenal, harapan yang akhirnya terwujud.
Brigitte, Raffi dan Amy menemui Hogwart secara terpisah. Namun Amy merasa tidak tega dan menolak untuk membohongi Hogwart. Whit mencoba merayunya untuk kembali dan mengungkapkan ketertarikannya kepada Amy, namun Amy menolaknya dan mau kembali melanjutkan rencana dengan syarat Whit berjanji untuk berdamai dengan anak wanitanya, Allison. Whit mengunjungi Allison di sekolah, walau tidak disambut dengan baik Whit tetap menyatakan rasa sayangnya dan berjanji akan datang setiap hari sampai Allison mau berbicara kepadanya. Allison merasa terharu dan akhirnya menerima kehadiran ayahnya kembali.
Simon berkeluh kesah kepada Brigitte tentang kondisinya dan tentang rasa takutnya terhadap kematian. Brigitte memberikan semangat kepadanya dan menyarankan agar tidak menanggung beban itu sendiri. Simon menerapkan saran itu, istrinya kini selalu menghiburnya, demi membantu meringankan beban suaminya itu.
Amy, Raffi dan Brigitte kembali menemui Hogwart. Kali ini Hogwart meluapkan segala perasaan yang selama ini dia pendam akibat kematian anaknya, terutama kepada Amy. Amy mengingatkan bahwa selama ini Hogwart memiliki hutang rasa cinta kepada anaknya sehingga tidak bisa hidup tanpa itu. Ucapan Amy membuat Hogwart terinspirasi untuk menemui Madeleine sekali lagi. Madeleine bercerita tentang kematian Olivia, pada hari itu seorang wanita tua di rumah sakit mengajarinya tentang keindahan kolateral, sebuah tindak kebaikan yang dihasilkan dari suatu tragedi.
Hari berikutnya Hogwart menghadiri pertemuan dengan jajaran direktur, dimana ketiga temannya menunjukkan bukti rekaman pertemuannya dengan Brigitte, Amy dan Raffi tetapi tanpa sosok ketiganya. Hogwart sadar bahwa video itu menunjukkan ketidakwarasannya dan dia pun melepaskan kendalinya atas perusahaan. Selain itu dia mengucapkan terima kasih atas segala yang dilakukan rekan-rekannya selama ini dan berjanji akan selalu ada jika dibutuhkan.
Amy, Raffi dan Brigitte menolak uang pembayaran dari Claire atas jasa mereka. Claire bercerita kepada Raffi bahwa dia menyerah untuk menjadi seorang ibu, namun Raffi meyakinkannya bahwa dia masih memiliki kelayakan untuk menjadi ibu dan bahwa dia masih memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan keputusannya. Secara tidak langsung Raffi menunjukkan jati dirinya sebagai entitas Waktu.
Hogwart mengunjungi rumah Madeleine dan diajak untuk melihat rekaman video yang berisi suami Madeleine sedang bermain dengan anak mereka, Olivia. Suami Madeleine di video tersebut ternyata Hogwart sendiri. Kesedihan memisahkan mereka dan Madeleine setuju untuk menjadi asing satu sama lain sesuai keinginan suaminya. Hogwart akhirnya menyadari kondisi dan nama anaknya, mereka pun berdamai untuk memperbarui hubungan mereka. Di akhir cerita terlihat Hogwart sedang berjalan di taman dengan Madeleine. Hogwart menyadari bahwa Amy, Raffi dan Brigitte mengawasinya dengan bangga. Namun ketiganya menghilang saat Madeleine menoleh ke arah mereka. Faktanya, Brigitte adalah wanita tua di rumah sakit yang mengabari Madeleine tentang keindahan kolateral, sekaligus pemilik entitas Kematian.