Cara Benar Membuat Jus Kesehatan, Enak dan Kental

Posted on

juice fasting

Jus yang dihasilkan dari proses yang benar, akan berfungsi sebagai minuman kesehatan, bukan sekadar asupan rekreasi. Jus yang baik adalah jus murni dengan tekstur yang kental dan rasa manisnya bersumber dari bahan alami, bukan gula dan susu serta bahan pemanis pabrikan lainnya. Dengan jus seperti ini, maka akan menghasilkan fungsi detoksifikasi.

Secara sederhana, detoksifikasi adalah proses pembuangan racun dari dalam tubuh. Racun yang bersarang di dalam tubuh kita muncul dari konsumsi makanan yang tidak sehat, pola makan yang salah dan polutan yang berasal dari polusi di sekitar kita.

Dewasa ini orang lebih menggemari makanan yang praktis seperti makanan siap saji, makanan pabrikan dan makanan di warung yang dimasak dengan menggunakan bumbu pabrikan dan pengawet. Ditambahkan lagi dengan kebiasaan kurang olahraga, begadang, merokok, minum alkohol dan makan tengah malam di saat tubuh seharusnya beristirahat. Polusi bisa timbul dari udara berupa asap kendaraan, paparan kosmetik hingga polusi yang mencemari air dan tanah.
Hal-hal ini membuat orang semakin membutuhkan detoksifikasi. Cara termudah melakukan detoks adalah dengan melakukan puasa yang biasanya dilakukan oleh umat Islam saat Ramadhan. Namun, banyak orang yang melakukan puasa untuk kemudian makan sebanyak-banyaknya pada malam hari (balas dendam). Kebiasaan semacam ini sesungguhnya tidak berfaedah bagi kesehatan. Puasa akan berhasil menjadi suatu detoks apabila makan secukupnya pada malam hari dengan memperbanyak buah dan sayuran. Berbuka dengan makanan yang manis-manis adalah baik bagi kesehatan, namun manis yang sehat berasal dari buah-buahan, seperti kurma, mangga, semangka, pepaya dan sebagainya, bukan sirup, es teler, es campur dan minuman berbasis gula dan susu lainnya.
Di samping berpuasa dengan tidak makan dan tidak minum, ada cara lain untuk melakukan detoksifikasi, yakni juice fasting.

Apa itu Juice Fasting?

Juice fasting adalah berpuasa dari makan makanan padat dan diganti dengan mengonsumsi jus buah dan jus sayur. Jus dikonsumsi setiap 1,5-2 jam sekali dimulai dari bangun pagi hari hingga tidur pada malam harinya. Dalam sehari, kita bisa menghabiskan 7-10 gelas (250 ml) jus.
Ada yang menganjurkan agar kita hanya mengonsumsi jus buah saja yang dibatasi dengan buah-buahan detoks, yakni mangga harum manis, pepaya, nanas, semangga, apel, jambu merah, Misalnya, Food Combining, menganjurkan detoksifikasi dilakukan dengan buah-buahan detoks dengan satu jenis buah setiap harinya. Tujuannya agar lebih mudah mengatur pH tubuh. Teori ini juga berdasarkan anjuran ahli usus, Dr. Hiromi Shinya yang mengatakan bahwa mengonsumsi hanya buah dalam tiga hari akan mampu membersihkan tubuh hingga ke tingkat sel.
Yang lainnya membolehkan mencampur buah dan boleh menyertakan jus sayuran dalam menu detoks. Sayur-sayuran yang sering digunakan di antaranya wortel, timun, bit, seledri, kale, bayam horenzo dan tomat. Beberapa mencampurkan jus buah dan sayur untuk mengurangi rasa langu pada sayur. Misalnya, nanas atau belimbing bisa digunakan sebagai campuran sayuran hijau yang rasa dan baunya agak langu. Apel digunakan untuk campuran wortel dan bit.
Kita bisa memilih murni menggunakan jus buah atau mengombinasikan buah dan sayur tergantung kondisi tubuh kita. Apabila kita merasa baik-baik saja mengonsumsi jus sayur saat detoks, maka tidak masalah dilanjutkan. Yang perlu diperhatikan adalah jangan mencampur terlalu banyak jenis sayur dan buah dalam satu gelas jus. Maksimal tiga jenis buah atau sayur agar tubuh tidak terlalu kewalahan mengolah beragam jenis mineral dan vitamin sekaligus.

Manfaat Juice Fasting

Ada banyak sekali manfaat juice fasting untuk kesehatan tubuh, bahkan untuk kecantikan. Apa saja? Simak di bawah ini:
 
1. Memberikan tubuh asupan mineral dan vitaman yang dibutuhkan
 
Idealnya, manusia harus mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 60-70 persen dalam sehari. Namun, banyak orang tidak suka dengan buah dan sayuran, terutama sayur-sayuran. Kalaupun sayuran termasuk dalam menu makanan sehari-hari, sayuran biasanya dimasak hingga terlalu matang dan menghilangkan mineral yang diperlukan. Memasak sayuran hingga matang juga karena orang pada umumnya menyenangi tekstur sayuran yang lembek.
Buah tidak menjadi pilihan makanan karena dianggap kurang mengenyangkan. Konsumsi buah banyak dilakukan setelah makan, tidak secara eksklusif, sebagai makanan pagi, misalnya. Buah dan sayur menjadi makanan opsional setelah karbohidrat yang dianggap membuat cepat kenyang dan protein hewani yang dianggap lebih gurih dan lezat.
Dengan detoksifikasi, maka kita hanya memasukan asupan mineral dan vitaman saja untuk mencukupi kekurangan vitamin dan mineral yang selama ini diderita oleh tubuh kita.
2. Membersihkan tubuh dari sampah
 
Dengan mengonsumsi jus, kerja pencernaan menjadi lebih ringan sehingga energi tubuh dapat dialokasikan untuk membersihkan tubuh dari sampah dan meregenerasi sel tubuh yang rusak. Semua yang terkandung di dalam buah dan sayur, yakni enzim, vitamin, mineral, gula, bahkan protein dalam jumlah sangat sedikit, digunakan untuk membersihkan tubuh hingga ke tingkat sel.
Itulah mengapa banyak yang merasakan buang air besar menjadi lebih lancar, jerawat mengering dan tubuh terasa lebih ringan setelah melakukan detoksifikasi.
3. Mengatasi Kebiasaan Begadang
 
Saat melakukan detoks, tubuh akan merasa lebih lemas dan malas untuk mengerjakan sesuatu, bahkan untuk berpikir sekalipun. Pada hari pertama, tubuh akan terasa malas dan mengantuk. Ini adalah sinyal bahwa tubuh butuh istirahat. Bahkan jangan heran pada malam hari, kita akan merasa sangat mengantuk sebelum jam 10 malam. Mereka yang memiliki kebiasaan begadang pasti akan tidur sebelum jam 10 malam. Tidur pada jam 10 hingga jam 5 pagi adalah jam tidur yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan proses pembersihan.
4. Kulit Lebih Mulus
 
Setelah tubuh dibersihkan, kita akan memperoleh kulit yang lebih mulus. Bahkan banyak yang melaporkan setelah detoks, jerawat mengering dan kulit menjadi lebih glowing, sehingga tidak memerlukan make up yang terlalu berlebihan.
5. Bebas dari Kanker
 
Detoksifikasi dilakukan sebagai penyembuhan alternatif untuk penyakit kanker, karena buah dan sayur adalah asupan yang tidak disukai oleh zat-zat kanker. Banyak yang melaporkan sembuh dari kanker setelah melakukan detoksifikasi dalam waktu sebulan. Namun tentu saja hal ini harus dilakukan atas petunjuk ahli gizi yang memahami soal ini. Dan yang tak kalah pentingnya, kanker juga dicetuskan oleh faktor psikologis sehingga untuk sembuh dari kanker, asupan makanan saja tak cukup, tapi juga bagaimana menciptakan kondisi batin yang bahagia.
6. Bebas dari Bermacam Penyakit
 
Selain kanker, detoksifikasi juga dapat membantu proses penyembuhan tubuh dari berbagai penyakit seperti kolesterol, jantung, radang usus, tipes bahkan liver. Kondisi penyakit liver kronis yang sudah sampai pada tahap ascites pun dapat diatasi dengan melakukan detoksifikasi. Tentu saja dengan memperhatikan kondisi ginjal dan hal ini tidak selalu sejalan dengan pengobatan medis konvesional yang menggunakan obat-obatan kimia. Jadi, sebaiknya lakukan detoksifikasi sedini mungkin saat tubuh masih dalam kondisi sehat.
7. Langkah Awal Menuju Sehat
Penting sekali dipahami bahwa detoksifikasi sesungguhnya hanya langkah awal menuju sehat. Detoksifikasi memang dapat membersihkan tubuh, tapi untuk sehat, itu sangat tergantung dari kebiasaan pola makan kita setelah melakukan detoksifikasi. Setelah detoks, diharapkan kita dapat memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, karbohidrat yang sehat, mengurangi protein hewani serta menghilangkan produk gula, susu dan tepung terigu dari bahan makanan ini. Makanan terbaik adalah makanan yang berbasis bahan-bahan alam dan bukan makanan olahan atau pabrikan.

Resep Jus

Membuat jus untuk keperluan detoksifikasi dengan cara juice fasting, sangat mudah. Kita bisa menggunakan blender atau juicer agar mendapatkan buah dan sayur yang bertekstur halus. Berikut bermacam-macam resep jus yang bisa Anda coba di rumah:
1. Jus buah
Buah-buahan yang diharuskan untuk juice fasting adalah buah yang manis dan sudah matang. Buah-buahan terbaik untuk detoksifikasi adalah nanas, apel merah, semangka, jambu biji merah, mangga harum manis dan pepaya.
Yang perlu diingat adalah jangan mencampurkan jus dengan bahan yang dapat merusak kandungan jus, yakni susu, gula dan bahan pemanis lainnya. Satu-satunya bahan yang diperkenankan sebagai campuran jus adalah jeruk nipis atau jeruk lemon. Selain rasanya menjadi lebih segar, kandungan jeruk atau lemon dapat mengurangi tingkat oksidasi yang terjadi jika jus ingin disimpan di kulkas.

Alat dan Bahan

Sebelum membuat jus, kita perlu mempersiapkan bahan dan alat sebagai berikut:

1. Buah dan/atau sayuran

Tidak semua buah dan sayur dapat dijadikan sebagai bahan jus detoks, pastikan bahwa buah dan sayur yang dipilih adalah yang sering dimakan dalam kondisi mentah. Untuk membantu Anda, berikut daftar buah dan sayur yang bisa dijadikan bahan jus detoks.

Daftar sayur

  • Wortel
  • Timun
  • Bit merah
  • Labu siam
  • Kol
  • Bayam horenzo
  • Lobak
  • Sawi
  • Pokchoy
  • Selada
  • Kacang panjang
  • Paprika
  • Tomat
  • Bengkuang
  • Kemangi
  • Seledri

Daftar buah

  • Apel
  • Nanas
  • Jambu merah
  • Pepaya
  • Belimbing
  • Jeruk
  • Semangka
  • Melon
  • Jambu air
  • Pir
  • Anggur
  • Delima

Jeruk lemon atau jeruk nipis, untuk memperkaya rasa dan mengurangi oksidasi (jika suka dengan rasanya atau ingin menyimpan jus lebih lama di kulkas).

Untuk membuat jus detoks, tidak perlu menggunakan semua buah-buah di atas. Anda bisa mengonsumsinya dengan dimakan seperti biasa jika ingin mendapatkan manfaat.

Berikut contoh daftar sayur dan buah untuk membuat jus detoks 10-15 gelas:

  1. Apel 3 buah
  2. Semangka 1/2 kg
  3. Nanas besar dua buah
  4. Wortel 1-2 kg
  5. Timun 2 kg
  6. Bit dua buah
  7. Tomat dua buah
  8. Sayur berdaun hijau (pilih sendiri) secukupnya kira-kira satu mangkok kecil
  9. Jeruk setengah kilo

3. Jar (toples/gelas) kaca, untuk menyimpan jus di kulkas

Menggunakan gelas kaca yang memiliki penutup kedap udara dapat membuat jus disimpan hingga tiga hari di kulkas dan menjaga kualitas rasa jus.

4. Cuka apel dan garam, untuk mencuci sayuran.

Gunakan cuka apel untuk merendam buah dan sayur selama 5-10 menit, lalu cuci bersih dengan air mengalir. Tujuannya untuk meluruhkan kandungan pestisida. Sementara garam dapat digunakan untuk buah atau sayuran seperti daun kemangi, bayam atau seledri yang mungkin mengandung telur cacing. Dapat direndam dengan air garam selama 5 menit, lalu dibilas dengan air mengalir.

5. Blender atau juicer (direkomendasikan menggunakan slow juicer).

Sangat direkomendasikan menggunakan slow juicer karena hasil akhirnya yang tidak mengandung ampas membuat rasanya lebih enak, khususnya bagi Anda yang baru saja memulai kebiasaan ini.

Cara Membuat Jus

Dalam membuat jus detoks, tidak sulit, yang dapat langsung Anda lakukan sendiri. Namun, biasanya pertama-tama Anda yang belum terbiasa mungkin akan mengalami kesulitan, yang dapat diatasi dengan tips sebagai berikut:

  • Sangat baik apabila buah dan sayur dalam keadaan dingin ketika diproses, sehingga mengurangi pengaruh dari mesin juicer yang panas.
  • Mulailah dengan memproses buah yang paling enak, misalnya nanas, lalu apel, semangka dan masuk ke jus sayuran.
  • Nanas harus dipotong kecil agar lebih gampang diproses dan tidak membuat juicer menjadi macet.
  • Jus yang paling kurang enak, misalnya yang mengandung sayuran hijau, dibuat terakhir.
  • Jus apel biasanya berubah warna yang dapat diatasi dengan campuran jeruk nipis, jeruk peras atau nanas.
  • Apabila ampas tidak keluar melalui lubang pembuangan juicer, Anda mungkin harus menariknya dengan menggunakan ujung sikat juicer.
  • Segera setelah penampungan jus penuh, tuang jus ke dalam gelas kaca, tutup dan masukkan ke kulkas.

Beberapa kombinasi jus yang dapat Anda buat:

  • Jus semangka
  • Jus nanas
  • Jus nanas + jeruk peras
  • Semangka + daun hijau + jeruk nipis
  • Wortel
  • Wortel + tomat
  • Wortel + bit
  • Timun
  • Timun + wortel
  • Timun + kol + nanas

Jus kombinasi lainnya dapat Anda buat sesuai selera Anda. Prinsipnya jika Anda berusaha mengonsumsi suatu jenis buah atau sayur yang tidak enak, gunakan sayur atau buah lainnya yang enak sebagai campuran. Perhatikan untuk sering memvariasikan jenis buah dan sayur yang Anda konsumsi.

Detoksifikasi dapat dilakukan satu hari dalam satu minggu atau tiga hari dalam sebulan. Agar berhasil, pastikan konsumsi makanan sehat sehari-hari, banyak buah dan sayur serta air putih.

Selamat mencoba.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.