Pekerjaan di pabrik adalah salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan industri manufaktur dan ekonomi global. Umumnya pekerjaan tersebut memproduksi berbagai jenis barang, seperti mobil, pakaian, maupun bahan bangunan. Seorang pekerja pabrik harus memiliki keahlian dalam mengoperasikan mesin atau alat produksi yang kompleks serta canggih. Selain itu para pekerja wajib memiliki pengetahuan atau pemahaman tentang proses produksi sesuai standar perusahaan.
Selanjutnya membahas industri manufaktur yang merupakan industri terkait pada produksi barang fisik melalui pengolahan bahan mentah. Umumnya industri ini menggunakan mesin, tenaga kerja, dan proses produksi yang terstruktur.
Indonesia memiliki berbagai jenis industri manufaktur, yaitu industri makanan dan minuman, farmasi, kimia, tekstil dan pakaian. Selain itu juga industri otomotif, logam dan mesin, serta elektronik sehingga terdapat banyak lowongan pekerjaan di pabrik dari industri-industri tersebut.
Perbedaan Tenaga Kerja Pabrik dengan Tenaga Kerja Kantor
Tenaga kerja kantor adalah seorang yang bekerja dalam sebuah perusahaan, instansi negara, dan kantor. Umumnya tugas para pekerja kantor tidak akan jauh dari kegiatan pencatatan, pengolahan, dan perhitungan. Selain itu juga bertugas untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan sampai mencapai visi atau tujuan perusahaan. Salah satu contoh tenaga kerja kantor adalah akuntan, HRD, dan staff lainnya.
Ruang lingkup pekerjaan kantor adalah meliputi kegiatan mencatat, seperti inventaris, pengeluaran atau pemasukan, surat keluar dan masuk maupun data kepegawaian. Selain itu juga mengelola data perhitungan, seperti penentuan HPP, budget, dan untung rugi. Berbanding terbalik dengan pekerjaan di pabrik yang harus memiliki kualifikasi pengetahuan cara mengoperasikan mesin. Selain itu juga harus dapat mempunyai pengetahuan tentang bahan baku.
Perbedaan Tenaga Kerja Lapangan dengan Tenaga Kerja Pabrik
Tenaga kerja lapangan adalah pekerjaan yang berhubungan langsung dengan kondisi luar kantor atau perusahaan. Umumnya pekerjaannya langsung berhubungan dengan konsumen atau customer, misalnya adalah audit atau sales marketing. Selain itu juga durasi waktu kerja pekerja lapangan tergantung pada situasi lapangan. Pekerjaan ini cocok untuk Anda yang mempunyai keterampilan komunikasi yang baik.
Untuk tenaga kerja lapangan, seperti audit melakukan pekerjaan dengan mengumpulkan bahan bukti untuk pengukuran dan evaluasi kegiatan perusahaan. Selain itu semua bukti harus bebas dari bias dan objektivitas yang tidak memihak. Sedangkan pekerjaan di pabrik adalah untuk memproduksi barang fisik mulai dari bahan mentah sampai jadi barang. Barang tersebut harus sesuai standar perusahaan dan aman saat mulai melakukan proses penjualan.
Profesi Pekerjaan di Pabrik
1. Bidang Produksi
Profesi pekerjaan di pabrik pertama adalah bagian produksi yang job desk-nya berhubungan langsung dengan produk. Pekerjaan ini meliputi dari menyiapkan material produk untuk melakukan pengolahan mulai dari produk mentah, setengah jadi sampai produk jadi. Kemudian juga mampu mengoperasikan mesin produksi yang mengelola secara langsung material produk. Selanjutnya mengatur proses penjadwalan mesin produksi agar berjalan sesuai dengan orderan.
Tidak hanya itu saja, perlu untuk mengecek atau memperbaiki ketika hasil produksi bermasalah. Bagian produksi juga harus melakukan pembersihan area kerja dan kebersihan semua mesin produksi. Proses transfer barang juga dilakukan oleh bagian produksi. Selain itu juga handling proses barang masuk dan keluar.
2. Maintenance Engineering atau Teknisi
Selanjutnya pekerjaan di pabrik bagian Maintenance Engineering atau Teknisi yang berhubungan langsung dengan mesin produksi dan instalasi pada perusahaan. Mulai dari mesin alat transportasi, instalasi penerangan, sarana dan prasarana pabrik industri yang terdiri dari AC, mesin pembangkit listrik. Serta juga mesin pembangkit sumber daya alam. Tugasnya adalah melakukan perbaikan yang timbul oleh mesin produksi.
Selain itu melakukan improvement dan perawatan terhadap mesin produksi, instalasi sarana dan prasarana agar mengurangi kerusakan. Teknisi juga melakukan over houl jika kondisi mesin sudah kurang maksimal atau habis masa lifetime-nya. Menyediakan pengadaan spare part tiap mesin produksi dan inspeksi rutin kondisi setiap beberapa bulan. Teknisi harus siap sedia melakukan pemasangan mesin produksi yang baru.
3. Administrasi
Ketiga ada administrasi yang merupakan salah satu pekerjaan di pabrik yang meliputi aktivitas pencatatan data. Administrasi pabrik terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu ada administrasi divisi produksi, divisi engineering, divisi HRD dan general affairs. Selain itu juga administrasi divisi work technical, quality assurance dan divisi warehouse. Setiap divisi administrasi tersebut memiliki pencatatan data yang berbeda.
Namun, tugas mereka hampir sama, yaitu input data mulai dari absensi kehadiran, aktifitas training, data request order barang, dan aktivitas penting lainnya. Bagian administrasi selalu menyimpan data file-file penting anggota divisinya. Selain itu menjadi penghubung informasi dengan divisi lainnya. Terakhir, melakukan pembuatan laporan kerja dan menyiapkan segala kebutuhan sarana dan prasarana.
4. Satpam atau Satuan Pengamanan
Pekerjaan di pabrik selanjutnya adalah satpam atau satuan pengaman yang mempunyai tugas pokok melindungi dan menjaga aset perusahaan. Mulai dari gangguan kejahatan dari dalam maupun luar lingkungan perusahaan. Tugas lainnya juga meliputi stand by di pos penjagaan untuk memantau aktifitas keluar masuk dari perusahaan setiap waktu. Selain itu juga melakukan pemeriksaan tubuh terhadap kondisi karyawan yang masuk dan pulang.
Tidak hanya karyawan saja, tetapi juga dengan tamu yang masuk ke perusahaan harus melakukan pengecekan dan pemeriksaan. Selalu mengantisipasi sehingga waspada dan sigap saat adanya bentuk kejahatan atau kriminalitas yang datang dari luar maupun dalam lingkungan perusahaan. Satpam juga mengkoordinir adanya surat izin jalan keluar atau masuk sarana transportasi ke perusahaan.
5. Work Technical dan Quality Assurance
Terakhir ada work technical dan quality assurance. Pertama akan membahas dari sisi work technical adalah divisi yang menentukan hasil komposisi dari sebuah produk yang akan menjalankan produksi. Selain itu tugasnya melakukan pengawasan dan pengamatan quality produk yang berproses di lapangan. Terakhir juga lakukan improvement komposisi bahan-bahan material yang akan produksi.
Selanjutnya adalah quality assurance.yang bertugas untuk menjamin kualitas produk tetap bermutu. Tugas lain dari divisi ini adalah uji test produk agar mengetahui tingkat kualitasnya. Selain itu dokumentasikan hasil uji test terhadap hasil produk untuk evaluasi. Divisi ini juga melakukan kerjasama dengan work technical terkait hasil uji test kualitas.
Cara Melamar Pekerjaan di Pabrik dan Menjawab Interview
1. Mempersiapkan Berkas Lamaran
Untuk melamar pekerjaan di pabrik perlu menyiapkan beberapa berkas lamaran, salah satunya surat lamaran. Surat lamaran memiliki fungsi sebagai perkenalan diri pelamar secara singkat dan menjelaskan minat terhadap posisi yang sedang terbuka pada perusahaan.
Penulisan surat lamaran juga harus dengan tata bahasa Indonesia yang benar dan formal. Selanjutnya adalah menyiapkan CV atau curriculum vitae yang berisi, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, keahlian, data diri, hingga kontak pelamar.
Anda juga bisa melampirkan surat referensi kerja atau sertifikat keahlian untuk menambah value diri. Selain itu lampirkan ijazah dan transkrip nilai untuk bukti pelamar telah menempuh pendidikan yang tercantum dalam data CV. Ketiga bisa melampirkan surat keterangan SKCK dari polisi untuk membuktikan bahwa pelamar tidak pernah melakukan tindakan kejahatan atau kriminal lainnya. Terakhir bisa melampirkan identitas diri berupa fotokopi KTP dan pas photo diri.
2. Latihan Psikotes
Setelah mengumpulkan semua berkas untuk melamar pekerjaan di pabrik jangan lupa mengirim semua dokumen sebelum tenggat waktu pelamaran habis. Sambil menunggu proses screening CV dan data diri, pelamar bisa melakukan latihan psikotes. Hal tersebut karena beberapa perusahaan melakukan proses pelamaran dengan tes psikotes. Perusahaan melakukan tes psikotes untuk mengukur aspek psikis pelamar dan menentukan apakah pekerjaan tersebut cocok.
Walaupun dalam melakukan tes psikotes tidak ada jawaban benar maupun salah. Namun, masih banyak beberapa calon pelamar gagal. Oleh karena itu perlu memahami beberapa contoh soal tes psikotes, salah satunya tes kemampuan verbal. Test tersebut terdiri dari soal sinonim, anonim, dan korelasi analogi makna.
3. Tips Latihan Interview Mengenalkan Diri
Selanjutnya perlu latihan interview agar tidak grogi saat menghadapi HRD, berikut sedikit tips yang bisa Anda coba. Hal pertama adalah melakukan riset profil perusahaan untuk mengetahui visi dan misi. Jika Anda menginginkan pekerjaan di pabrik harus mengetahui profil dan produksi barang apa sajakah perusahaan tersebut. Selain itu pahami posisi yang Anda lamar agar tahu tanggung jawab dan job desk pekerjaannya.
Setelah itu bisa melakukan latihan interview bersama teman agar dapat meningkatkan kepercayaan diri. Usahakan mencatat daftar kemungkinan pertanyaan dari HRD dan mencatat poin penting jawaban agar mempermudah Anda dalam mengembangkan jawaban. Jawablah semua pertanyaan dengan jujur mengenai diri sendiri, tetapi tetap dengan jawaban profesional. Terakhir, usahakan sosial media bersih dan tidak mengunggah hal-hal tidak senonoh atau kasar.
4. Menjawab Pertanyaan Alasan Melamar Pekerjaan di Pabrik
Untuk menjawab pertanyaan alasan melamar pekerjaan di pabrik bisa mengikuti beberapa jawaban dan tips berikut ini. Pertama bisa menjawab dengan menyesuaikan dengan latar belakang pendidikan dengan posisi yang Anda lamar.
Selanjutnya dapat kaitkan juga dengan keahlian yang Anda miliki, seperti kemampuan mengoperasikan alat berat. Usahakan juga buktikan dengan melampirkan sertifikatnya agar perkataan tersebut terpercaya.
Selain itu hindari menjawab terlalu personal atau fokus terhadap diri sendiri, seperti saya ingin melamar pekerjaan posisi ini karena perusahaan sedang buka lowongan. Hal tersebut tidak menunjukkan sifat profesional. Oleh karena perlu, memahami tujuan dan proyeksi karir pada masa depan, usahakan menjawab dengan tenang serta sopan.
5. Tips Menjawab Pertanyaan Tentang Gaji
Terakhir, jika ada pertanyaan tentang gaji, Anda bisa mengikuti tips cara menjawabnya berikut ini. Sama seperti sebelumnya lakukan riset tentang gaji posisi yang Anda lamar. Selanjutnya sesuaikan dengan skill dan kemampuan untuk estimasi gaji. Dalam menentukan gaji perlu mengetahui pengeluaran bulanan, mulai dari transportasi hingga makan.
Saat melakukan negosiasi gaji Anda perlu compare dengan gaji sebelumnya jika pernah memiliki pengalaman pekerjaan. Jika masih fresh graduate bisa mengikuti UMR dengan tambahan estimasi pengeluaran bulanan Anda. Usahakan dalam melakukan negosiasi dengan nada yang sopan dan pemikiran yang terbuka. Selalu pastikan kesepakatan gaji yang Anda terima sesuai standar UMR.
Baca Juga: Alasan Suka Bekerja di Bagian Produksi
Kesimpulan
Gaji pekerjaan di pabrik tiap perusahaan tidaklah sama, untuk operator produksi bisa mendapatkan sekitar Rp4.3 juta sampai Rp6 juta per bulan. Berbeda dengan gaji operator alat berat yang mendapatkan upah sekitar Rp5 juta sampai Rp15 juta. Namun, ini tergantung dari pengoperasian alat beratnya. Untuk operator forklift mendapatkan gaji mulai dari angka Rp5 juta hingga Rp7.5 juta.
Kelebihan pertama pekerjaan di pabrik adalah mendapatkan pengalaman untuk mempersiapkan karir pada masa depan. Selain itu pendapatan dan gaji relatif tetap dan terjamin terbayar pada awal bulan atau akhir bulan sesuai ketentuan perusahaan. Jam kerja perusahaan selalu sama sehingga dapat mengatur kegiatan selain operasional kerja. Kerja sama tim juga solid karena melibatkan banyak individu untuk memproduksi satu barang yang jadi.
Mendapatkan asuransi pekerjaan dan berbagai jaminan untuk para pekerjanya. Hal tersebut menjadi keuntungan pekerja karena bisa memanfaatkannya. Jika sedang sakit dapat menggunakan akses asuransi kesehatan. Terakhir belajar bekerja dalam tekanan karena jika gagal akan mempengaruhi seluruh kinerja tim maka perlu berhati-hati dalam melakukan job desk pekerjaan.
Kekurangan pekerjaan di pabrik adalah kesulitan menyampaikan aspirasi para pekerja. Padahal beberapa pekerja terkadang memiliki ide untuk memajukan perusahaan, tetapi terabaikan. Selain itu terkadang beberapa keamanan pabrik kurang memadai sehingga terdapat kecelakaan kerja yang tidak sengaja. Terakhir, harus siap menerima perintah apa pun dari atasan tanpa bisa menolak.