SERANG BARU – Perusahaan konveksi skala kecil tak berani layani pesanan alat peraga kampanye dari Partai Politik karena down payment (DP) hanya 50 persen.
Pemilik Yamari Media, Aliyudin |
Menurut pemilik konveksi Yamari, Aliyudin (31) ada kekhawatiran jika pesanan alat peraga tersebut tidak diambil, maka usahanya bisa merugi.
“Kami berani jika partai membayar uang muka (DP) 90 persen. Paling tidak modal kami kembali kalau pesanan tidak diambil. Kalau DP-nya 50 persen dan barang tidak diambil, kami rugi,” jelas Aliyudin, Rabu (29/1).
Aliyudin mengakui banyak Caleg dan Parpol yang datang berniat memesan ke perusahaan konveksi miliknya, namun ia tak sanggup memenuhi pesanan tersebut karena uang mukanya tidak cocok.
“Keuntungan yang kami peroleh dari pesanan partai hanya selisih sedikit dari harga bahannya,” imbuhnya lagi.
Apalagi, perusahaan miliknya mengalami penurunan omzet akibat dari kenaikan harga BBM tahun 2013 lalu dan berkurangnya aksi-aksi buruh.
“Setelah harga BBM naik, harga-harga bahan juga meningkat. Sementara pesanan dari buruh juga sepi, karena demo-demo buruh belakangan ini sepi,” kata pria yang memulai bisnis sejak tahun 2010 ini.
Aliyudin memulai berbisnis konveksi sejak perusahaan tempatnya bekerja, PT MPTDI dinyatakan tutup. Ia bersama sembilan rekannya membangun usaha konveksi dimulai dari nol hingga menghasilkan omzet yang lumayan. Tokonya melayani pesanan sablonan, stempel, spanduk, kartu nama, dan baliho.
“Dalam sebulan kami bisa mendapatkan omzet Rp 30 juta,” ungkapnya. (Rn)