Sinopsis Mortal Engines – Diadaptasi dari sebuah film lama yang dirilis pada tahun 2001 , kini saatnya Universal Studios mengembangkan sebuah kisah yang dimana tidak ada satu kisah pun menyamai jalan ceritanya . Mortal Engines, bukanlah merupakan sebuah film yang membosankan .
Film yang diadaptasi dari sebuah novel karya Phillip Reeves dengan judul sama ini bergenre science- fiction. Mortal Engines diproduseri oleh sutradara asal Selandia Baru yang terkenal dengan filmnya Lords Of The Rings yaitu Sir Peter Jackson.
Tidak sebagai sutradara, Jackson berperan dalam penulisan naskah bersama kedua rekannya yaitu Fran Walsh dan Philippa Boyens. Sedangkan untuk posisi sutradara sendiri Jackson menunjuk Christian Rivers yang juga telah lama bekerja sama dengannya.
Jalan cerita Mortal Engines pertama kali rilis pada tahun 2001 dalam bentuk novel berseri yang dibuat oleh Philip Reeve . Dia adalah penulis kisah fiksi berkebangsaan Britania Raya yang sebentar lagi berusia 52 tahun .
Philip Reeve telah berulang kali mendapatkan penghargaan atas karya karya-nya yang mengagumkan diantaranya adalah Mortal Engines ( 2001 ) , Predators Gold ( 2003 ), A darkling Plain ( 2006 ) , Larklight ( 2006 ) , dan puluhan buku lain yang telah dirilisnya pada tahun tahun yang telah lalu .
Didasari atas kecintaan begitu banyak orang terhadap buku buku karya Philip , Universal Studios melirik salah satu karya Philip , Mortal Engines , yang nampaknya akan mempunyai alur cerita yang menaruh atmosfir tersendiri bagi para penontonnya .
Tidak tanggung-tanggung , biaya pembuatan film Mortal Engines pun memakan sebanyak kurang lebih 100 Juta Dollar Amerika . Kurang lebih setengah dari biaya pembuatan film Titanic yang telah kita saksikan mulai tahun 1997 lalu .
Dengan biaya begitu besar , kita bisa membayangkan bahwa pembuatan film Mortal Engines tentu saja tidak main main . Ya semoga saja film ini pun bisa menghebohkan jagat dunia film dan mendapat keuntungan yang begitu besar seperti keuntungan yang diperoleh oleh film Titanic .
Film yang akan didistribusikan oleh Universal Pictures ini berkisah tentang keadaan sebuah dunia, yang berubah akibat “Perang 60 Menit” yakni perang nuklir antara AS dan China. Setelah bertahun – tahun kemudian, terjadi banyak perubahan dan kekacauan.
Kota – kota besar di dunia, kini telah dilengkapi dengan roda dan rantai seperti sebuah kendaraan yang terdapat kota diatasnya, sehingga dapat berpindah–pindah ke berbagai tempat. Berbeda dengan kota besar, kota–kota kecil yang ada dunia tidak dapat leluasa untuk tinggal dan berpindah tempat.
Kota–kota besar tersebut telah menalan kota kecil untuk dipreteli sehingga mereka dapat mengambil segala sumber daya termasuk bahan bakar. Warga yang berada di kota kecil tersebut tidak dapat berbuat apapun, dari segi senjata saja mereka tidak cukup kuat untuk melawan setiap serangan dari kota besar.
Trailer film Mortal Engines sudah dapat anda tonton di youtube. Cuplikan–cuplikan yang terdapat dalam trailer tersebut menampilkan Hera Hilmar sebagai seorang buronan bernama Hester Shaw, dimana kota kecil yang ia tempati tiba–tiba diserang oleh sebuah kota besar yakni kota London.
Mereka nampak tidak dapat melakukan penyerangan balik atau perlwanan, dan akhirnya kota London melahapnya. Dibalut dengan animasi yang cukup epik mengingatkan kembali kepada film Mad Max: Fury Road (2015). Film ini menjadi sangat menarik untuk segera ditonton dengan effect yang diberikan. Makin penasaran ya…..
Selain Hera Hilmar, film Mortal Engines juga dibintangi pemain terkenal lainnya seperti Tom Nathsworthy, Hugo Weaving, dan juga Stephen Lang. Film Sci-fi ini direncanakan akan tayang pada 14 Desember 2018 mendatang. Wah masih lama juga ternyata… Walaupun demikian, film garapan Christian Rivers ini sudah banyak ditunggu oleh para penikmat dan juga pecinta film. Bagaimana tidak?
Film Mortal Engines sendiri memang sudah direncanakan untuk dibuat dari tahun 2009, namun Peter Jackson baru mengumumkan akan mengangkat novel Mortal Engines menjadi sebuah film pada Oktober 2016 tahun lalu. Memang proses film terbilang cukup lama, begitu juga penayangan film yang masih sekitar 1 tahun lagi.
Jangan lupa catat tanggalnya! Semoga film ini bisa memuaskan para penikmat film di seluruh dunia dengan cerita dan animasi yang disuguhkan nanti.
Lalu , bagaimana kisah yang sebenarnya terjadi dalam film Mortal Engines 2018 ?
Mari simak sinopsis Mortal Engines 2018 berikut ini .
SINOPSIS MORTAL ENGINES
Setelah melewati masa Apokaliptik , sebuah masa setelah terjadinya perang yang disebut sebut sebagai “Sixty Minute War” , yaitu peperangan dahsyat yang terjadi antara Kerajaan Amerika dan China yang membuat kehancuran yang begitu dahsyat pada dunia. Kerusakan-kerusakan tersebut memaksa mereka untuk tidak lagi membangun kota seperti pada umumnya .
Kota pun kini dibangun diatas sebuah mesin yang menggunakan roda dan bisa berpindah pindah dengan cepat mengunakan kekuatan dari mesin itu sendiri yang ditenagai oleh tenaga uap . Mirip dengan mobil , tetapi pada kasus ini , muatan dari mesin tersebut adalah kota yang begitu besar dengan susunan kota yang sama dengan kota kota biasa pada umumnya .
Tapi dengan menggunakan teknologi tersebut bukan berarti menghentikan peperangan yang terjadi . Perampasan malahan menjadi semakin mudah . Prinsip “Yang kuat menang” sangat digunakan dalam kondisi ini . Kota yang memiliki struktur yang lebih besar akan lebih mudah untuk menaklukkan kota kota kecil .
Mereka menaklukkan kota kota kecil dengan cara menembak dengan sebuah jangkar berantai dan langsung “melahap”nya masuk kedalam “perut” kota , mirip dengan seekor predator yang menangkap mangsanya . Tentu saja ini merupakan masalah besar untuk sebuah kota kecil .
Apakah kota kota kecil akan mampu meloloskan diri dari sang predator ?
Akankah sang predator akan hancur dengan rencana strategi para penghuni kota kecil ?
Tunggu dan saksikan film lengkap dari sinopsis Mortal Engines ini .
Trailer film Mortal Engines
Informasi film Mortal Engines
Sutradara: Christian Rivers
Penulis naskah: Fran Walsh, Philippa Boyens, Peter Jackson
Diangkat dari: Mortal Engines (novel), karya Philip Reeve
Pemain: Hugo Weaving, Hera Hilmar, Robert Sheehan, Jihae, Ronan Raftery, Leila George, Patrick Malahide, Stephen Lang
Rumah produksi: Universal Pictures, Media Rights Capital,
Distributor: Universal Pictures
Tanggal rilis: 14 Desember 2018 (Amerika Serikat)
Plot
Setelah konflik dahsyat yang dikenal sebagai Perang Enam Puluh Menit, umat manusia yang tersisa berkumpul dan membentuk kota-kota “predator” yang bergerak. Di bawah filosofi yang dikenal sebagai “Kota Darwinisme”, kota-kota besar berburu dan menyerap pemukiman kecil di “Great Hunting Ground”, yang meliputi Inggris dan Benua Eropa.
Sebaliknya, pemukiman “Anti-Traction League” mengembangkan peradaban alternatif yang terdiri dari “pemukiman statis” (tradisional, kota-kota yang tidak bergerak) di Asia di bawah pimpinan Shan Guo.
Kota ini dilindungi oleh Tembok Perisai (Shield Wall)). Peninggalan teknologi modern seperti mesin pemanggang roti, komputer, iPhone dinilai sebagai teknologi lama.
Kota London menangkap kota pertambangan kecil bernama Salzhaken, menyerap populasi dan sumber dayanya, di bawah perintah Walikota Agung, Magnus Crome. Seorang wanita bertopeng bernama Hester Shaw dari Salzhakens, berusaha membunuh Thaddeus Valentine, Kepala Persekutuan Ahli Sejarah.
Tom Natsworthy, seorang remaja yang sedang magang, dikirim ke London untuk mengumpulkan teknologi kuno yang akan ditaruh di Museum London. Dia didampingi oleh putri Valentine yang baik hati, Katherine.
Hester berusaha membunuh Valentine, tapi Tom ikut campur dan mengejar Hester hingga ke saluran pembuangan Limbah.
Hester kabur, tapi dia mengatakan pada Tom bahwa Valentine membunuh ibunya dan melukai wajahnya. Ketika Tom memberitahukan pada Valentine mengenai hal ini, dia mendorong Tom jatuh ke saluran.
Tom dan Hester dipaksa bekerja sama untuk melintasi daerah Ground Great Hunting dan mencari tempat perlindungan di kota bernama Scuttlebug. Tapi mereka ditangkap dan dikunci di sel untuk dijual sebagai budak.
Hester mengakui Valentine membunuh ibunya yang seorang arkeolog bernama Pandora setelah mencuri sepotong teknologi lama yang ibunya temukan di penggalian di Benua Mati Amerika. Sementara Hester yang masih kecil kabur dengan kalung yang diberikan ibunya.
Sementara itu, Valentine membebaskan Shrike, cyborg yang dikenal bernama Stalker dari penjara lepas pantai untuk memburu dan membunuh Hester.
Saat di pasar budak Rustwater, Tom dan Hester diselamatkan oleh agen Anti-Traction League, Anna Fang. Selama kekacauan, Tom dan Hester dikejar oleh Shrike.
Hester menjelaskan Shrike telah menemukan dan membesarkannya dan Hester berjanji mengizinkannya mengubah dirinya menjadi Stalker sepertinya, tapi Hester meninggalkannya setelah menemukan London berada di dekat Great Hunting Ground.
Di London, Katherine tumbuh terasing dari ayahnya. Apalagi setelah mengetahui Valentine mendorong Tom jatuh ke pembuangan dan mengetahui proyek energi yang dikerjakan ayahnya memiliki tujuan lain.
Hester dan Tom melakukan perjalanan dengan kapal Anna, Jenny Haniver menuju kota udara, Airhaven. Mereka bertemu dengan anggota Anti-Traction League lainnya.
Tom mencari tahu apa yang ditemukan oleh Pandora adalah Medusa, senjata super yang dapat menghancurkan kota-kota dalam sekejam.
Shrike menangkap mereka dan Airhaven hancur dalam api. Setelah pertempuran sengit, Shrike terluka parah, dan menyadari Hester jatuh cinta pada Tom.
Sebelum mati, dia berdamai dengan Hester dan membebaskannya dari janjinya. Hester, Tom dan Anna melakukan perjalanan ke Shield Wall bersama anggota Anti-Traction yang tersisa.
Sementa di London, Valentine membunuh Crome dalam usaha melakukan kudeta dengan dukungan dari banyak orang. Dia bersumpah akan menghancurkan Shield Wall dengan Medusa dan memimpin anak buahnya ke Hunting Ground baru di Asia.
Anna meyakinkan Gubernur Kwan untuk meluncurkan armada Anti-Tractionist melawan London, tapi Medusa menghancurkan armada itu dan meledakkan sebuah lubang di Tembok Perisai. Hester menemukan bahwa kalung ibunya menyembunyikan drive penghancur untuk mematikan Medusa.
Hester, Tom, Anna dan dan Anti-Traction yang tersisa memimpin serangan terhadap London. Hester dan Anna menyusup ke St Paul dan meskipun Valentine melukai Anna secara fatal selama duel pedang, Hester menonaktifkan Medusa dengan drive-nya.
Masih bertekad menghancurkan Tembok Perisai, Valentine memerintahkan anak buahnya membunuh kru kendali kota dan menabrakannya ke tembok.
Dengan bantuan Katherine, Tom menggunakan Jenny Haniver untuk menghancurkan mesin London. Valentine mencoba melarikan diri tapi Hester mengejarnya dan berkelahi dengannya di pesawatnya di mana dia mengungkapkan bahwa dia adalah ayahnya.
Tom menyelamatkan Hester dan menembak kapal Valentine, di mana pesawat itu hancur dilindas oleh London di jalur melambat. Orang-orang London yang tersisa yang dipimpin oleh Katherine berdamai dengan orang-orang Anti-Traction, sementara Tom dan Hester melakukan perjalanan di Jenny Haniver untuk melihat dunia.