A Town Called Panic: Double Fun mungkin akan menjadi film animasi yang menarik bagi para penggemar film dengan selera humor nan cerdas dan tak terduga. Hadir sebagai sekuel untuk film pertama A Town Called Panic yang dirilis pada tahun 2009 lalu, A Town Called Panic: Double Fun pun kembali disutradarai oleh duo Vincent Patar dan Stéphane Aubier. Kedua nama sutradara tersebut tengah berkibar setelah film Ernest & Celestine yang mereka garap menjadi nomasi di kategori Best Animated Film pada Academy Awards.
Kehadiran A Town Called Panic: Double Fun yang siap dirilis di bioskop beberapa negara mulai 24 September 2016 nanti menjadi angin segar pada film animasi yang masih didominasi tontonan bagi anak dibawah umur.
Seperti film pertamanya, kisah untuk film A Town Called Panic: Double Fun pun berfokus pada petualangan dan keseharian Indian, Cowboy, dan Horse. Ketiganya – dan banyak mainan plastik lain – hidup di sebuah desa nan damai bernama Panic.
Di film A Town Called Panic: Double Fun, jalan cerita dibedakan menjadi dua bagian, yang tidak berhubungan satu sama lain, namun entah bagaimana tetap memiliki sebuah benang merah yang menghidupkan cerita satu dengan yang lainnya. Cerita pertama berjudul Christmas Panic dan mengambil setting waktu beberapa minggu sebelum hari Natal di Panic Town.
Cowboy dan Indian dikisahkan sangat bersemangat dalam menyambut hari raya Natal hingga membuat mereka melakukan lebih banyak kegilaan dari pada biasanya. Horse, di sisi lain, justru merasa muak dan tak ingin berhadapan dengan mereka lagi. Ia pun lantas menelepon Santa Clous dan memintanya membatalkan hadiah natal untuk Cowboy dan Indian.
Keduanya yang mengetahui apa yang dilakukan oleh Horse, lantas berusaha melakukan segala cara untuk mendapatkan hadiah natal dari Santa Claus. Salah satunya dengan usaha membobol rumah sang tetangga dan mencuri potongan kayu bakar!
Kisah kedua berjudul Back To School Panic, dan seperti judulnya, mengambil setting waktu seusai liburan musim panas di Panic Town. Indian dan Cowboy menghadiri sebuah kelas dimana mereka belajar tentang ramuan ajaib, yang bisa membuat sapi membesar dan mengecil. Semua berlangsung biasa saja hingga sang guru menawarkan hadiah menarik bagi mereka yang bisa menjawab tugas yang diberikan. Sayangnya, hanya Pig yang bisa menjawab dan ini membuat Cowboy dan Indian geram. Mereka lantas menggunakan ramuan untuk mengecil dan masuk ke dalam otak Pig. Disini mereka menemukan sebuah kota kecil dengan sosis dan potongan daging hidup bahagia.