Insomnia merupakan kondisi di saat seseorang kesulitan tidur atau waktu tidur tidak mencukupi sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh meskipun waktu untuk tidur sebenarnya banyak. Insomnia ini juga membuat penderita mengalami penurunan kesehatan sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari hari.
Tidur sendiri merupakan kondisi tidak sadar yang memang terjadi secara alami pada saat tubuh beristirahat. Pada saat tidur, tubuh manusia akan melewati siklus secara bergantian antara gerakan mata cepat atau rapid eye movement dan juga non gerakan mata cepat atau non rapid eye movement yang akan dialami sebanyak 4 hingga 5 siklus dalam sekali tidur.
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan menyimpulkan jika kasus insomnia di berbagai negera berkembang seperti Indonesia sudah mencapai 150 juta kasus untuk tahun 2010. Sedangkan untuk Indonesia memang memiliki kasus insomnia paling sedikit yakni 3.9% pria dan juga 4.6% wanita.
Penyebab Insomnia
Selain karena sering begadang hingga tengah malam karena stres dari rutinitas sehari hari, ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan insomnia seperti berikut ini.
1. Terlalu Banyak Minum Kopi
Kandungan kafein dalam kopi akan membuat orang yang meminumnya terjaga. Sesudah minum kopi, maka kafein akan tetap berada dalam tubuh antara 8 hingga 10 jam berikutnya sehingga bisa menghambat waktu tidur dan menyebabkan insomnia. Ditambah lagi metabolisme tubuh pada kafein juga akan semakin lambat seiring bertambahnya usia.
2. Bermain Gadget Sebelum Tidur
Salah satu rutinitas yang sering dilakukan sekarang ini khususnya sebelum tidur adalah memainkan berbagai gadget yang dimliki seperti handphone, laptop dan sebagainya. Aktivitas tersebut akan mencegah otak untuk beristirahat sehingga memicu gejala insomnia.
3. Menderita Nyeri Kronis
Nyeri kronis yang diderita seseorang seperti sakit punggung, nyeri pinggang, arthritis, asam lambung dan nyeri kronis lainnya akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderita sehingga lebih banyak terjaga pada tengah malam dan akhirnya timbul gejala insomnia.
4. Penggunaan Obat Obatan
Beberapa jenis obat seperti obat pilek, obat flu, obat tekanan darah tinggi, asma dan sebagainya bisa menyebabkan insomnia sebagai efek samping dari obat obatan tersebut. Seperti kopi, dalam obat juga mengandung kafein dan zat stimulan lain yang akan mengganggu kualitas tidur.
5. Gangguan Kesehatan Mental
Penyebab lain dari insomnia adalah masalah kesehatan mental yang mungkin sedang dialami seperti gangguan kecemasan klinis atau depresi yang membuat penderita cemas terlalu berlebihan sehingga mengganggu kualitas tidur.
6. Alergi
Beberapa jenis alergi seperti mata yang memerah, gatal, hidung mampet dan tersumbat juga bisa menyebabkan insomnia. Bahkan dari penelitian membuktikan jika hampir 59% penderita alergi pernapasan juga mengalami insomnia karena gangguan yang ditimbulkan.
7. Restless Legs Syndrome
Restless legs syndrome atau sindrom kaki gelisah menimbulkan rasa tidak nyaman pada kaki sehingga menghambat penderita untuk tidur dengan lelap. Bahkan, saat sindrom kaki gelisah ini sudah disembuhkan, gejala insomnia masih sering terjadi karena tingkat abnormal tinggi neurotransmitter yang membuat glutamat pada penderita semakin meningkat.
8. Cacingan
Mungkin penyebab insomnia ini tidak pernah disangka sebelumnya. Infeksi cacing kremi yang menyerang usus dan berkembang biak juga bisa menyebabkan komplikasi seperti vaginitis, infeksi kandung kemih, endometris dan infeksi lain yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan akhirnya timbul insomnia.
9. Depresi
Insomnia juga bisa disebabkan karena kondisi kejiwaan seperti depresi. Seseorang yang mengalami depresi akan terlihat lebih mudah lelah, suka melamun dan lemas. Semua kondisi ini akan membuat penderita kesulitan untuk tidur dan meski sudah tidur maka bisa terbangun terlalu cepat dan tidak bisa tidur kembali.
10. Mengkonsumsi Alkohol
Meski alkohol bisa digunakan sebagai obat penenang dan memberi rasa mengantuk, namun terkadang saat dikonsumsi terlalu berlebihan membuat gejala insomnia terjadi sehingga saat sudah tidur akan kembali terbangun dalam waktu cepat dan tidak bisa kembali tidur bahkan hingga esok pagi.
Insomnia memang bisa terjadi karena berbagai penyebab dan akan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Analisa lebih jauh tentang penyebab insomnia yang terjadi pada diri anda supaya nantinya bisa diatasi sesuai dengan penyebab dari insomnia tersebut.
Makanan yang membantu
Waktu ideal untuk tidur adalah 6-8 jam bagi orang dewasa. Jika kurang atau lebih banyak dari itu, biasanya menimbulkan masalah gangguan kesehatan. Menurut sebuah studi, kurang atau berlebihan tidur memengaruhi kesehatan kardiovaskulaer yang berujung pada kemungkinan terkena penyakit jantung. Kurang tidur juga membuat sel kanker menjadi lebih aktif dan berbahaya. Oleh sebab itu, usahakan bisa memperoleh jam istirahat terbaik Anda di waktu malam.
Namun kalau tidur malam Anda bermasalah, sebaiknya perlu ditangani. Penggunaan obat tidur memang cukup jitu menyelesaikan. Tapi, obat-obatan ini juga akan muncul efek samping. Untuk cara aman, Anda justru hanya perlu mengonsumsi makanan enak seperti ini yang akan membantu mendapatkan waktu tidur berkualitas:
- Buah ini memiliki banyak kalium dan menjadi sumber vitamin B6. Vitamin ini membantu sintesis hormon melatonin yang keluar saat seseorang terlelap. Melatonin turut berperan dalam membantu mengatur siklus tidur dan siklus bangun. Kaliumnya bertindak sebagai perelaksasi otot sehingga memudahkan pikiran untuk menidurkan tubuh. Karbohidrat pada pisang turut membantu mata mengantuk.
- Jus ceri. Buah ceri adalah makanan yang menjadi sumber dari melatonin. Dengan minum jus ceri dua kali sehari akan membantu menyembuhkan masalah insomnia yang parah. Manfaat ini juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi ceri kering dan beku. Makan ceri dapat menjadi obat instan untuk memperoleh tidur nyenyek dan bebas insomnia. Dalam ceri juga terkandung senyawa yang turut membantu produksi hormon serotonin untuk menenangkan pikiran.
- Sayur selada adalah pilihan selanjutnya untuk membantu tidur malam Anda lebih nyenyak. Dalam selada terkandung senyaa yang disebut lactucarium. Ini berfungsi ibarat obat penenang yang memengaruhi otak seperti halnya opium. Namun selada tidak membahayakan dan justru bermanfaat bagi tubuh. Selain selada, dapat juga mengonsumsi sayur bayam dan kale yang memiliki manfaat dalam merangsang pembentukan asam amino triptofan pada otak dengan kandungan kalsiumnya.
- Ikan tuna. Ikan tuna atau yang sejenisnya seperti salmon merupakan sumber baik dari vitamin B6 yang membantu produksi hormon melatonin. Dari ikan ini juga diteukan jumlah tinggi dari triptofan yang membantu seseorang untuk mendapatkan rasa kantuk dan tertidur. Studi di tahun 1983 menemukan, sejumlah dosis satu gram atau lebih dari L-triptofan akan menghasilkan rasa kantuk yang cukup tajam dan seseorang bisa mendapatkan tidur malamnya secara baik. Triptofan juga merangsang pembentukan serotonin yang turut bertugas untuk menjaga siklus tidur dalam takaran tepat.