Ini yang Perlu Dikonsumsi Saat Sel Darah Putih Menurun dan Imunitas Lemah

Posted on

Imunitas atau kekebalan tubuh ibarat benteng pertahanan yang menjaga agar benda-benda asing yang masuk ke badan tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan. Di kala imunitas meningkat, piranti kekebalan tubuh segera menghadang dan tidak membiarkannya untuk menginfeksi. Benda-benda asing seperti bakteri, virus, dan jamur bisa dilawan tanpa perlu menyuplai tubuh dengan obat-obatan.

Namun kalau imunitas menurun, maka tubuh mudah dijangkiti oleh bibit penyakit. Sel darah putih (leukosit) yang menjadi agen sistem kekebalan biasanya mengalami penurunan jumlah di waktu ini. Jika leukosit turun maka kemungkinan tubuh terkena penyakit lebih tinggi.

Jumlah normal leukosit sekitar 4.500 – 10.000 per mikroliter darah. Jika jumlahnya di bawah 3.500 maka dikategorikan rendah atau neutropenia. Kalau sel darah putih sampai sekitar 1.000 per mikroliter darah maka memiliki indikasi risiko infeksi serius yang dialami.

Jika tubuh mengalami penurunan sel darah putih, maka perlu diupayakan untuk segera menaikkan jumlahnya. Beberapa nutrisi tertentu memiliki peran untuk tujuan tersebut. Berikut beberapa nutrisi maupun makanan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh melalui produksi sel darah putih yang lebih banyak:

  1. Vitamin A, C, E, dan asam folat. Vitamin dapat meningkatkan sel darah putih limfosit yang menyerang sel kanker dan benda asing pemicu infeksi. Vitain C turut meningkatkan sistesis sel darah putih. Asam folat berguna dalam meningkatkan neutrofil sel darah putih. Jika asupan asam folat kurang biasanya memicu penurunan sel darah putih. Konsumsi makanan yang kaya dengann nutrisi ini seperti sayuran hijau dan buah-buahan.
  2. Studi yang dilakukan University of Maryland Medical Center menemukan bahwa selenium berperan dalam membangun sel-sel darah putih dalam tubuh. Studi lain juga menemukan bahwa selenium mengatasi beberapa jenis infeksi. Selain itu orang yang mengambil seng dan selenium dalam makannya diketahui memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik untuk melawan serangan flu. Selenium bisa didapatkan pada jamur, tiram, semangka, bayam, dan sebagainya.
  3. Teh hijau. Antioksidan dalam teh hijau cukup tinggi yang turut membantu peningkatan sel darah putih. Sebuah studi menemukan bahwa teh ini bias mereplikasi beberapa virus yang artinya membantu sel darah putih untuk melawannya. Tidak banyak sel darah putih yang akan hilang.
  4. Makanan atau minuman probiotik. Mengonsumsi makanan seperti yoghurt juga bisa merangsang peningkatan jumlah sel darah putih. Bakteri probiotik yang ada di dalamnya turut menyelaraskan kehidupan flora usus yang turut memromosikan peningkatan imunitas.
  5. Asam lemak omega 3. Omega 3 turut membantu peningkatan aktivitas fagosit. Fagsit adalah sel darah putih yang mengonsumsi bakteri. Asam lemak ini dapat diperoleh dari ikan seperti tuna, salmon, lele, dan hampir kebanyakan jenis ikan. Dari tumbuhan dapat diperoleh dari minyak zaitun, minyak rami, gandum utuh, dan sebagainya.
  6. Bawang putih. Rempah ini menurut studi di tahun 2002, diketahuo dapat meningkatkan sel darah putih secara signifikan. Selain itu juga bersifat antibakteri, antijamur, dan antivirus.
  7. Buah-buahan dan sayuran. Makan berbagai buah dan sayuran setiap hari dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Kedua jenis makanan tersebut pembentuk alkali pada tubuh sehingga tubuh lebih kuat dalam menghadapi segala bentuk serangan dari benda asing seperti kuman.
Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.