Pepaya termasuk jenis buah yang mampu memberikan manfaat cukup banyak bagi kesehatan. Buah ini paling sering direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah sembelit atau susah buang air besar. Tingginya kandungan serat dan airnya, membuat tinja menjadi lebih lunak sekaligus mudah dikeluarkan.
Tahukah Anda? Dalam pepaya ternyata juga ditemukan senyawa antikanker yang terbilang kuat. Beberapa fungsinya dalam menghalau kanker antara lain dengan menurunkan proses peradangan di dalam tubuh hingga meningkatkan sistem kekebalan sebagai modal untuk menekan pertumbuhan sel-sel abnormal.
Studi mencatat, pepaya dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker yang menyerang payudara. Sel kanker dihambat proses metastase-nya sehingga tidak mampu melakukan penyebaran ke mana-mana dari pusat inti sel-sel kanker. Perlu dipahami, sel kanker tidak mau tinggal diam dan akan selalu memakan sel-sel sehat sebisa mungkin selama kondisi mendukung, yakni saat kecenderungan tubuh bersifat asam.
Sifat antikanker pada pepaya terdapat dalam pigmennya yang memunculkan warna merah-jingga di daging buah. Daging buah pepaya kaya dengan karotenoid dalam bentuk beta karoten. Selain itu ditemukan kandungan likopen dalam jumlah melimpah. Semua zat tersebut adalah bagian dari antioksidan yang selama ini diketahui menjadi musuh besar radikal bebas penyebab kanker.
Seperti dikutip dari laman Natural News, penelitian Universitas Illinois menemukan bahwa likopen memiliki andil besar dalam memberikan reasi pada oksigen dan radikal bebas. Antioksidan ini berkontribusi dalam melawan kanker. Di samping itu, likopen juga sangat baik dalam mencegah kanker prostat. Likopen yang tersedia melimpah di alam, sebagian yang masuk tubuh terakumulasi pada jaringan prostat dan bertahan dalam inti sel epitel prostat. Zat tersebut sekaligus memberikan perlindungan.
Saat berada di dalam tubuh, likopen bergerak aktif dalam menemukan sel kanker. Dia lalu menginduksinya hingga mati. Sel kanker yang masih hidup dicekal agar tidak mudah menyerang sel sehat di sekitarnya. Dalam tahap lebih lanjut, likopen turut menciptakan enzim pelindung.
Sementara itu, perlindungan pepaya terhadap kanker prostat terlihat dari penelitian yang . dilakukan di Australia yang tertulis dalam Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition di 2007. Peneliti melibatkan 130 pasien kanker prostat dan 274 rawat inap di rumah sakit. Dalam studi tersebut ditemukan, pria yang mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dengan kandungan likopen tinggi seperti pepaya, 82 persen lebih rendah berisiko mengalami kanker prostat. Peneliti juga menemukan saat konsumsi likopen dibarengi dengan minum teh hijau, maka efektivitas perlawanan terhadap sel kanker makin besar.
Temuan lain terkait peran pepaya dalam melawan kanker hadir pula dari adanya zat isothiocyanates. Ini adalah zat aktif dalam pepaya yang merupakan bagian dari senyawa organosulfur. Menurut studi yang diterbitkan dalam International Journal of Oncology pada Oktober 2008 dikatakan, isothiocyanates melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker usus, kanker prostat, dan leukemia. Zat tersebut bermanfaat dalam mengembalikan siklus sel sebagai bentuk upaya menyingkirkan sel kanker.