Tentangbekasi.com – Bau badan kerap
membuat orang minder. Wajar saja, karena bau seperti ini memang membuat orang
lain tidak nyaman berlama-lama berdekatan. Ada tiga kelenjar utama yang
bertanggung jawab terhadap kemunculan bau badan. Mereka adalah sekresi dari
kelenjar apokrin, ekrin, dan sebaceous. Bau badan tentu tidak enak, bahkan bisa lebih menakutkan daripada setan hehe
Pria menggunakan deodoran untuk mengatasi bau badan |
Dilansir dari
Huffingtonpost.com, bau badan masih bisa dicegah atau dikurangi kadar kuatnya
aroma. Caranya sebagai berikut:
Huffingtonpost.com, bau badan masih bisa dicegah atau dikurangi kadar kuatnya
aroma. Caranya sebagai berikut:
1.
Perhatikan makanan yang
dikonsumsi. Beberapa jenis makanan ada yang membuat bau badan terasa makin
tajam kala terhirup hidung. Di antara makanan tersebut adalah daging merah,
bawang putih, dan berbagai makanan pedas.
Perhatikan makanan yang
dikonsumsi. Beberapa jenis makanan ada yang membuat bau badan terasa makin
tajam kala terhirup hidung. Di antara makanan tersebut adalah daging merah,
bawang putih, dan berbagai makanan pedas.
2.
Cukur bulu ketiak. Semakin lebat
bulu yang ada di ketiak membuat penguapan keringat berlangsung lebih lama.
Akibatnya, ketiak akan penuh dengan bakteri yang menimbulkan bau tidak sedap.
Jangan lupa selalu bersihkan ketiak untuk mengurangi bau badan.
Cukur bulu ketiak. Semakin lebat
bulu yang ada di ketiak membuat penguapan keringat berlangsung lebih lama.
Akibatnya, ketiak akan penuh dengan bakteri yang menimbulkan bau tidak sedap.
Jangan lupa selalu bersihkan ketiak untuk mengurangi bau badan.
3. Kenakan pakaian yang memiliki pori. Misalnya linen, sutra, atau wol
ringan termasuk pakaian yang memiliki pori sehinggi tubuh berkurang untuk
bekeringat. Bakteri tidak memiliki kesempatan untuk tinggal karena tubuh tidak
penuh keringat.
ringan termasuk pakaian yang memiliki pori sehinggi tubuh berkurang untuk
bekeringat. Bakteri tidak memiliki kesempatan untuk tinggal karena tubuh tidak
penuh keringat.
4. Pakai antiperspiran dan deodoran. Antiperspiran berguna untuk menangkal
keluarnya keringat. Sementara deodoran, memberikan aroma wangi untuk menutupi
bau badan. Deodoran membuat kulit lebih asam sehingga kurang disukai sebagai
tempat hidup bakteri.
keluarnya keringat. Sementara deodoran, memberikan aroma wangi untuk menutupi
bau badan. Deodoran membuat kulit lebih asam sehingga kurang disukai sebagai
tempat hidup bakteri.
5. Tidak memakai sepatu yang sama setiap hari. Sepatu yang dikenakan
secara rutin seharian akan menimbulkan kelembaban berlebih di dalamnya. Ini memicu
pertumbuhan bakteri. Sebaiknya miliki minimal dua sepatu yang dipakai
bergantian. Sepatu yang tidak digunakan dapat dijemur agar kondisinya kering
dan tidak bau.
secara rutin seharian akan menimbulkan kelembaban berlebih di dalamnya. Ini memicu
pertumbuhan bakteri. Sebaiknya miliki minimal dua sepatu yang dipakai
bergantian. Sepatu yang tidak digunakan dapat dijemur agar kondisinya kering
dan tidak bau.
(Penulis: Ilham Choirul)
Artikel Terkait